Candlestick adalah salah satu jenis grafik yang digunakan untuk membaca pergerakan harga saham di pasar. Para trader menggunakan suatu tipe grafik tertentu, seperti candlestick untuk dapat melakukan analisis terhadap pergerakan harga saham dan bagaimana mengambil keputusan untuk membeli ataupun menjual saham tersebut.
Apa itu Candlestick?
Candlestick memiliki bentuk seperti lilin dan terdiri dari dua bagian yaitu body dan shadow. Body candlestick sendiri terbagi atas dua bagian yaitu open dan close. Open adalah harga yang tercatat ketika market buka, sedangkan close adalah harga yang tercatat ketika market telah tutup jika memilih timeframe harian sebagai acuan untuk membaca pergerakan harga saham. Shadow pun juga demikian, terbagi atas dua bagian yaitu high dan low. High adalah harga tertinggi yang tercapai, sedangkan low adalah harga terendah yang tercapai pada hari itu.
Warna candlestick yang umumnya digunakan para trader adalah warna merah dan warna hijau. Warna merah menunjukkan sedang terjadinya penurunan pada harga suatu saham karena harga close-nya lebih rendah dibandingkan harga open, sedangkan warna hijau menunjukkan kenaikan pada harga suatu saham karena harga close pada hari itu lebih tinggi dibandingkan harga open.
Pada gambar di atas, candle berwarna putih menunjukkan sinyal bullish trend atau biasanya yang diwakili dengan warna hijau. Begitupun sebaliknya untuk candle berwarna hitam pada gambar menunjukkan sinyal bearish trend yang diwakili dengan warna merah.
Candlestick dapat digunakan untuk menginterpretasikan tekanan jual atau tekanan beli pada suatu saham. Semakin besar body candlestick, maka semakin besar tekanan beli ataupun tekanan jualnya. Sebaliknya semakin kecil body candlestick, maka semakin kecil juga tekanan jual ataupun belinya. Bahkan kalau kecil sekali sampai hanya berbentuk seperti garis lurus menunjukan tekanan jual dan tekanan belinya seimbang atau stagnan.
Dapat disimpulkan, jika kamu menemukan candlestick berwarna hijau yang full body, maka candlestick itu mengindikasikan adanya tekanan beli yang kuat sehingga adanya peluang untuk terjadinya kenaikan pada harga saham tersebut.
4 Jenis Candlestick dan Pengertiannya
Marubozu
Candlestick ini tidak memiliki shadow sehingga body candlestick-nya hanya terdiri dari kondisi opening dan closing. Hal ini karena level opening merupakan harga terendah yang pernah tercapai dan closing merupakan harga tertinggi yang tercapai pada periode timeframe harian. Pembentukan candlestick ini biasanya mengindikasikan adanya tekanan beli atau jual yang tinggi pada suatu saham sehingga berpotensi untuk melanjutkan penurunan atau kenaikan.
Doji
Doji adalah candlestick yang terbentuk ketika harga open sama dengan harga close, sehingga ini mengindikasikan keseimbangan antara pembeli dan penjual. Dapat dikatakan bahwa candlestick ini bersifat netral dan tidak menunjukkan lebih kuat mana tekanan beli ataupun tekanan jual.
Hammer
Candlestick Hammer dianggap sebagai sinyal bullish, yang terbentuk ketika pergerakan saham mengalami penurunan, kemudian dipantulkan dan ditutup menguat atau mengalami kenaikan. Ciri-ciri yang dimiliki candlestick ini, yaitu shadow yang memiliki panjang setidaknya dua kali dari body candlestick-nya.
Inverted Hammer
Inverted Hammer terbentuk setelah pergerakan saham mengalami kenaikan, kemudian dipantulkan ke bawah dan ditutup melemah atau mengalami penurunan. Ciri-cirinya yaitu shadow yang memiliki panjang setidaknya dua kali dari body candlestick-nya. Candlestick ini juga dianggap sebagai sinyal bullish.
Bagaimana Cara Menggunakan Pola Candlestick untuk Analisis Saham?
Penggunaan pola candlestick untuk memprediksi market salah satunya bisa menggunakan metode Buy on Weakness, yaitu membeli saham ketika pergerakannya menyentuh area support dan membentuk pola candlestick seperti marubozu candlestick dan bullish hammer.
Seperti yang dicontohkan pada gambar di bawah ini:
Contoh: Bullish Hammer pada area support – Sebelum
Contoh: Bullish Hammer pada area support – Sesudah
Mudah bukan cara mempraktikannya? Kamu tinggal mengombinasikan area support dengan pola candlestick, kemudian memproyeksi target menggunakan area resistance terdekat. Kamu dapat melakukan analisis tersebut dengan fitur Chart di POEMS ID, ProTrader, maupun POEMS Web.
sumber:poems.co.id