*Sepatu Pink Naira* 📝

in cerpen •  6 years ago 

Nara.jpg

Sore itu, Naira, gadis cilik yang berusia 9 tahun itu sedang merajuk. Penyebabnya tadi siang tidak jadi aku belikan sepatu pink yang ia suka di pasar. Karena uang yang kami punya hanya cukup untuk membeli beras untuk Minggu ini, ikan asin dan beberapa sayur saja. Maka aku biarkan saja ia merajuk di teras depan rumah, karena toh aku juga sedang sibuk menyiapkan makan untuk nanti malam di dapur.

Tak lama, setelah sholat ashar, nenek keluar lalu duduk di teras depan rumah. Ia melihat cucu kesayangannya yang sedari tadi cemberut sambil terus menggerutu. Melihat cucunya yang sedang kesal namun tak ada yg memperhatikan, nenek memanggil Naira "Naira, sini nak duduk dekat nenek, sudah lama nenek tidak dipijat sama Naira" ujar nenek. "Gak mau ah, Nek...Naira pengen dibeliin sepatu dulu, sepatu yang itu sudah pada sobek Nek" jawab Naira sambil menunjuk ke bawah kursi nenek. Ada sepasang sepatu yang nampak sobek, kumal dan bolong di bagian belakangnya. "Iya, nenek tau nak, tapi Naira harus sabar, nenek sama ibumu belum bisa membelikan kamu sepatu baru untuk saat ini, soalnya..." jawab nenek dengan sabar. "Nenek jawabnya gitu terus". Naira langsung memotong perkataan nenek.

Mendengar Naira memotong pembicaraan nenek, aku yang hendak pergi membeli bumbu dapur langsung menasehati Naira
"Naira, dengarkan dulu kalo orang tua sedang bicara, sana pijitin nenek dulu, gak baik membantah perintah orang tua, cepet, ibu mau ke warung Bi Warti dulu"kataku. "Tuh, kena marah ibu mu kan, cepat kesini sebelum kena marah lagi!!" Ucap nenek sambil tersenyum ke arah Naira.
" Iya nek", jawab Naira pendek. Dgn wajah yg masih kesal, Naira memijat pundak nenek. "Naira, hidup itu sangat sederhana, kita hidup ke dunia ini hanya sementara." Nenek memulai pembicaraan serius dgn Naira. "Nenek tahu, pasti kamu sering di ejek teman-temanmu karena sepatunya jelek kan? ", tanya Nenek. "Iya nek", Naira menjawab pendek. "Nak, seperti yang nenek katakan tadi, hidup itu sangat sederhana, kita terlahir, tumbuh, lalu meninggal. Kalau nenek beli sepatu yang sangat bagus, sepatu itu tidak bisa nenek bawa saat meninggalkan dunia ini",ucap nenek sambil memegang tangan Naira.
#bersambung

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!