Cerpen mini... Antara cinta dan mimpi ....

in cerpen •  7 years ago 

Kali ini , aku terperangah melihat nya begitu indah.
Duh ..aku lupa dia kan kawan ku..
"Hey kamu, masih ingatkah kamu kepadaku?" Tanyaku kepadanya.
Aku meliriknya dia mirip dengan seseorang yang dulu pernah dekat. Mungkin saja temanku dulu tapi anehnya aku berfikir dari senyumnya ia mantanku dulu saat SMA. Dia terdiam seribu bahasa. Seakan mengerti apa yang kupikirkan.
"Aku ingat kok kita dulu 🤔" ia mengambil hape dan menunjukkan beberapa foto yang mana aku pernah tahu. " sekarang sudah paham?"
Aku terdiam sejenak lalu duduk disampingnya. " maafkan aku yang pernah tidak menghubungi kmu lagi karena aku belajar agar aku bisa kuliah" terangku dengan pelan-pelan.

"Apa kau masih ingat cincin mainan yang kau berikan kepadaku dulu?" tanyamu
Aku merapikan posisi dudukku, gelisah karena sebenarnya aku bukanlah menaruh hati padanya, saat ini aku masih menganggapnya teman baru.
"Wajar saja kmu kuberikan cincin mainan." Aku mencetus. Ia seketika menatapku."kenapa?" Aku mengalihkan tatapan menjauh darinya." Ya karena kmu suka mainkan hatiku, tidak masalah juga kan cincin mainan" tuturku setengah kasar.

"kamu benar-benar kaku seperti dulu." katanya
"Itu tanda aku suka padamu," lanjutnya. "Tapi terserah kau menganggapnya apa," jawabnya singkat sambil menatap langit

"Kau tau? Kukira waktu bisa membuatmu berubah. Nyatanya kau sama saja. Bearti keputusan untuk menjauh adalah hal yang tepat. Apakah aku benar?" Tuturnya dengan nada sedikit keras.

Seketika aku terdiam mendengar pertanyaanya, dan mulai menyesali ke kakuanku padanya dulu.

"Pilihanmu sangat tepat!! Silahkan kau menjauh sejauh jauhnya, walaupun raga kita jauh namun hati kita akan selalu dekat" jawabku yang membuatnya terdiam dengan mata berkaca kaca. Aku tak tega melihatnya

"Maafkan aku, aku tak bermaksud membuatmu marah, seharusnya kamu juga memahami sifatku" sambungku.

"Aku tak bermaksud membuatmu kesal, aku hanya ingin engkau tahu aku masih mengingatmu sampai saat ini" sambungku dengan melihatnya yang masih kesal karena sifatku yang kaku.
Dia memalingkan wajahnya dariku dengan mata berkaca-kaca
Wanita disampingku ini terlihat tak mampu ungkap kata lagi. Mungkin dia sulit menebak hubungan yang terjadi .
Ia menatapku lurus-lurus.
" Tapi..bisakah kita terus begini.....terus bersama.."
sempat terpikirkan sejenak olehku namun apa daya aku tetaplah berpegang erat pada mimpi-mimpiku disana yang menunggu.
Waktuku sangat sempit dengan kesibukan belajar.

Aku menyentuh ujung jarinya sembari pelan-pelan angkat solusi.

" Aku tahu semua ini, aku tahu namun ini sekarang demi kebaikanku, inginkah kamu melihatku nantinya sukses dengan karirku?" Tanyaku.

Ia membaikkan lengannya dan seperti ingin melepas kalimat." Untuk apa?"

Ia mengalihkan pandangan lalu menatapku kembali." Untuk apa aku melihatmu sukses nanti dengan pekerjaanmu sementara aku bagai angin berhembus yang kau tak perhatikan?"

Wanita ini mendadak marah sembari sekilas menunjukan jari kearahku.

Kuturunkan pelan pelan jari tangan nya. Lalu aku menatap manik matanya dalam dalam.
"Aku tak pernah bisa jatuh pada seseorang yang membuat aku lupa pada diriku sendiri. Aku hanya ingin terjatuh pada apa yang benar telah tuhan gariskan untukku. Kalaupun kamu kelak hadir sebagai pendamping hidupku. Kamu harus tau, aku telah menerima segalamu pada detik pertama yang semesta hadirkan"


Aku terbangun. Lalu aku menatap sekelilingku. Ternyata ini hanya kamar sempit berisi imajinasi manusia kesepian. Aku menghela nafas. Sekali lagi, mimpi ini terasa sakit sekali.

Tamat
01/03/2018
#komunitasberanimenulis
@kombesjambi

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Excellent post! support with your up vote in my last post. Thank you

1cc620a784896273cdf4e023c2da4b09.gif

https://steemit.com/news/@jesusj1/ikhimcr4

Hello @soniafriansyah! Kami telah upvote yah..