Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, memiliki sebuah desa terpencil dengan panorama alam yang sangat menakjubkan.
Desa itu memiliki nama Citorek Kidul yang berada di Kecamatan Cibeber. Namun para wisatawan menyebutnya Negeri di Atas Awan Gunung Luhur.
Kondisi geografis Kabupaten Lebak sendiri sebagian wilayahnya berupa perbukitan, tersimpan beragam potensi wisata alam yang perlahan tapi pasti. Hal itu mulai bermunculan ketika unggahan foto-foto destinasi wisata baru melalui berbagai media sosial yang disebarkan secara masif oleh para wisatawan.
Desa Citorek Kidul masuk kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).
Desa Citorek Kidul disebut negeri di atas awan karena lokasinya yang sangat mirip berada di atas awan.
Di antara sekian banyak unggahan foto destinasi baru wisata alam yang muncul di media sosial, pesona hamparan samudera awan dari atas bukit, di Gunung Lahur, Desa Citorek, Kecamatan Cibeber, berhasil membetot perhatian warganet.
Pemandangan awan disekitar dapat dilihat dari atas gunung yang masuk kawasan Desa Citorek Kidul.
Kendati disebut gunung, namun Negeri di Atas Awan Gunung Luhur ini hanya memiliki ketinggian 901 di atas laut (Mdpl).
Negeri di atas awan disebut begitu karena letaknya yang sangat strategis yaitu sebuah tempat yang letaknya di atas pegunungan, seperti sebuah perdesaan dengan balutan yang di bawahnya awan nan indah dan perdesaan yang asri.
Panorama keindahan alam yang terhampar luas, bak negeri di atas awan itu cukup banyak di Indonesia, terutama di daerah-daerah yang memiliki pegunungan atau bukit.
Negeri di Atas Awan ini memiliki jarak yang tak jauh dari Jakarta. Perjalanan cukup ditempuh dengan waktu 3 jam.
Akses menuju Negeri di Atas Awan juga dapat dijangkau dengan kendaraan roda dua dan empat. Jalannya terbilang bagus kendati belum diaspal.
Salah satu pengelola Gunung Luhur mengatakan, Negeri di Atas Awan pertama kali ditemukan oleh pekerja yang tengah memperbaiki jalan provinsi di Lebak utara dan selatan.
Akses ke Negeri di Atas Awan Citorek, Banten
Waktu terbaik untuk menikmati hamparan samudera awan di Gunung Luhur adalah saat pagi hari, mulai pukul 05.00 WIB hingga 08.00 WIB. Di antara jam 05.00 - 08.00 gumpalan awan berwarna putih yang sangat luas, baru saja terbentuk dan menggantung di bawah kaki bukit di Gunung Luhur. Tak heran jika warga menamakan daerah sekitar perbukitan itu dengan sebutan negeri di atas awan.
Jika pengunjung baru tiba di lokasi lebih dari pukul 08.00 WIB, awan mulai beranjak pergi dan hanya menyuguhkan pemandangan lembah Citorek dari ketinggian saja. Karena itu, menginap adalah salah satu pilihan terbaik supaya tidak ketinggalan momen samudera awan. Tapi jangan bayangkan hotel yang nyaman, karena memang belum tersedia.
Akses menuju Negeri di Atas Awan Citorek, Banten
Untuk berkunjung ke Negeri di Atas Awan di Kabupaten Lebak tidak terlau sulit. Aksesnya bisa ditempuh dengan kendaraan pribadi maupun umum.
Sebagai Patokan awal adalah menuju Rangkasbitung dengan kendaraan pribadi atau umum.
Setelah itu, dari Rangkasbitung anda bisa mengambil rute Cipanas-Lebak Gedong-Citorek hingga Gunung Luhur sejauh 70 kilometer. Atau ditempuh dengan jarak kuran lebih 1,5 jam perjalanan.
Di sekitar Negeri di Atas Awan Gunung Luhur memiliki fasilitas memadai untuk pengunjung. Misalnya, ada penginapan dengan harga terjangkau, mulai dari Rp 150.000.
Pengelola setempat juga menyediakan penyewaan tenda dengan tarif sekiatr Rp 80.000. Tenda tersebut bisa langsung di pakai karena sudah di siapkan.
"Fasilitas lain juga sudah tersedia seperti toilet, mushola, warung dan parkir kendaraan mobil dan motor.
https://www.pariwisataindonesia.web.id/2019/09/akses-ke-negeri-di-atas-awan-citorek.html