A. Latar Belakang Masalah
Sampah adalah salah satu masalah lingkungan hidup yang sampai saat ini belum terselesaikan. Di beberapa kota besar, sampah selalu menjadi pengganjal bagi terciptanya lingkungan hidup yang bersih, sehat dan indah. Jakarta adalah salah satu diantaranya. Jakarta adalah kota yang cukup terkenal dengan persoalan sampahnya sehingga tidak jarang berujung pada banjir.
Jakarta adalah salah satu kota di Indonesia yang mengalami kesulitan dalam pengelolaan sampah. Masyarakatnya belum memiliki kesadaran untuk mencintai lingkungan hidupnya. Padahal pemerintah DKI Jakarta sudah melakukan berbagai upaya dalam rangka pengelolaan sampah. Mulai dari membentuk tim orange yang bertugas membersihkan lingkungan kota dari sampah, mendorong berdirinya bank-bank sampah, hingga membuat iklan-iklan di media yang mengkampanyekan betapa pentingnya perilaku membuang sampah pada tempatnya dan betapa berbahayanya sampah apabila tidak dikelola dengan baik.
Akan tetapi logan-slogan yang selama ini dikampanyekan pemerintah sama sekali tidak dihiraukan oleh masyarakatnya. "Buanglah sampah pada tempatnya", merupakan salah satu slogan yang dikampanyekan pemerintah. Akan tetapi faktanya berkata lain, masyarakat di Jakarta masih saja membuang sampah sembarangan. Tanpa rasa ragu dan prihatin terhadap lingkungan, kebiasaan masyarakat membuang sampah sembarangan masih terus saja berlanjut.
Lantas, apa yang salah dalam benak masyarakat Kota Jakarta ? Menurut saya tidak ada yang salah, hanya saja opini yang digiring pemerintah masih kurang tepat.
Pemerintah berusaha menggiring opini masyarakat bahwa sampah adalah sumber malapetaka jika tidak dikelola dengan baik. Opini seperti ini nampaknya masih kurang mengena di hati masyarakat. Sebab, opini ini hanya menciptakan rasa takut di hati masyarakat terhadap bencana alam yang ditimbulkan oleh sampah.
Dengan kondisi ekonomi masyarakat Jakarta yang masih rendah disertai tingkat apatisme yang tinggi terhadap lingkungan, rasa takut terhadap bencana ternyata masih kurang memikat hati masyarakat. Mayoritas masyarakat tersibukkan dengan aktivitas pekerjaan dan perhatian mereka teralihkan kepada permasalahan ekonominya masing-masing.
Mengacu pada kondisi psikologi masyarakat Jakarta yang sedemikian rupa, perlu diimbangi dengan taktik maupun siasat lain agar mereka mau berpartisipasi aktif dalam hal pengelolaan sampah.
Adapun taktik ataupun siasat yang ingin saya tawarkan dalam tulisan ini adalah dengan mengkampanyekan slogan "sampah itu berharga". Dengan slogan ini, diharapkan akan terbentuk opini baru di masyarakat. Opini yang ditargetkan adalah bahwa "sampai itu sangat berharga" layaknya uang, sehingga masyarakat dengan suka rela memungut sampah, menyimpan sampah, bahkan sengaja mencari sampah untuk dikonversi menjadi uang. Dengan demikian, sampah akan hilang dari pandangan mata layaknya uang yang disimpan dalam saku maupun brangkas.
Mengapa demikian ? hal ini disebabkan karena pola pikir masyarakat lebih cenderung pragmatis. Profit menjadi lebih prioritas dibandingkan dengan rasa takut terhadap sampah yang digaungkan pemerintah.
Ada beberapa langkah atau tahapan yang harus dilakukan untuk pembentukan opini yang dimaksud. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut.
- Mendidik masyarakat bagaimana cara mengolah sampah menjadi barang bermanfaat dan bernilai ekonomis.
- Membuka atau menyediakan akses pasar untuk pemasaran hasil pengolahan sampah tersebut.
Jika kedua langkah tersebut sukses, target pembentukan opini "sampah itu berharga" akan tercapai. Lingkungan Jakarta akani permasalahan sampah yang selama ini terus membelit masyarakat bagai ular piton.
B. Pelatihan Pengolahan Sampah
sampah adalah sesuatu yang selama ini dipandang hina di tengah-tengah masyarakat. Karena sampah dipandang kotor, menjijikan dan tidak berguna. Sehingga, siapapun orang yang bergelut dengan sampah akan dianggap orang yang hina pula.
Untuk menepis anggapan ini, mendidik masyarakat tentang bagaimana cara mengolah sampah menjadi barang bermanfaat dan bernilai ekonomis adalah merupakan hal yang sangat penting.
Dengan pendidikan pengolahan sampah, anggapan ataupun opini masyarakat mengenai sampah akan berubah. Perubahan opini ini akan berimbas pemberdayaan sampah oleh masyarakat itu sendiri. Opini ini sangat menentukan, karena pola pikir masyarakat Jakarta cenderung pragmatis. Sehingga, dengan pendidikan pengolahan sampah, akan ada profit yang diperoleh masyarakat. Itulah yang menjadi stimulan bagi masyarakat untuk turut aktif membersihkan sampah hingga kemudian kota Jakarta bersih dari sampah. Masyarakat Jakarta akan melihat sampah itu sebagai sumber penghasilan.
Adapun rencana penyelenggaraan pendidikan pengolahan sampah adalah sebagai berikut.
1. Rencana Kegiatan Pendidikan Pengolahan Sampah
a) Nama Kegiatan :
Pelatihan Pengolahan Sampah
b) Bentuk Kegiatan : Praktek Langsung
Mengolah Kerajinan dari Bahan plastik
c) Tempat kegiatan : Lapangan IRTI MONAS
d) Waktu/Tanggal kegiatan : 09.00 s/d 12.00 /
Kamis, 26 April 2018
e) Peserta : Peserta Terdiri Mahasiswa yang
berasal dari Jakarta
f) Tutor : Orang yang terampil membuat
kerajinan dari bahan Plastik
g) Target jumlah peserta : 20 Orang
h) Jenis Sampah Olahan : Plastik
i) Target kegiatan : Mencetak Mahasiswa yang
kreatif dan terampil dalam mengolah
sampah
j) Tujuan Kegiatan : Memberikan Pemahaman
kepada Mahasiswa tentang manfaat sampah
k) Anggaran biaya kegiatan :
1) Belanja bahan plastik untuk latihan :
Rp. 400.000,-
2) Belanja Konsumsi Tutor dan peserta :
Rp. 500.000,-
3) Biaya Transportasi Tutor :
Rp. 300.000,-
TOTAL BIAYA : Rp. 1.200.000,-
Demi efektifitas, kegiatan ini akan diselenggarakan secara rutin dan berkelanjutan. Kegiatan ini akan diselenggarakan setiap pekan.
C. Membuka Akses Pasar
Pasar merupakan hal yang tidak kalah penting dibanding pendidikan maupun pelatihan keterampilan pengolahan sampah. Pasar merupakan muara dari hasil pengolahan sampah tersebut.
Tanpa pasar, hasil pengolahan sampah akan sia-sia. Nilai ekonomis yang diharapkan dari pengolahan sampah akan hilang seketika. Pasar lah yang menjadi tempat menjual segala jenis hasil pengolahan sampah.
Pasar memiliki posisi yang sangat strategis dalam rantai pemberdayaan sampah. Pasar menjadi stimulan atau perangsang bagi berkembangnya dunia pengolahan sampah. Semakin baik sambutan pasar terhadap produk hasil pengolahan sampah, maka akan semakin giat pula masyarakat dalam mengolah sampah.
Mengacu pada analisis di atas, membuka akses pasar bagi para calon kreator olahan sampah adalah langkah penting yang harus diimplementasikan. Pasar adalah kunci kesuksesan program ini.
Pembukaan akses pasar merupakan tahap lanjutan dari pelatihan pengolahan sampah yang akan diselenggarakan sesuai jadwal yang telah diuraikan di sebelumnya.
Dengan bermodalkan posisi saya saat ini sebagai salah satu Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PBHMI) di Jakarta, saya berencana akan menggunakan jaringan ini untuk membuka akses pasar baru bagi pemasaran produk olahan sampah yang akan dihasilkan dari pelatihan pengolahan sampah. Pasar yang saya maksud adalah para senior ataupun alumni HMI yang selalu mengapresiasi terobosan-terobosan kreatif dari kader HMI.
Selain itu, saya juga masih berencana melakukan kerjasama dengan pihak-pihak lainnya untuk membantu pemasaran produk olahan sampah tersebut. Pihak-pihak tersebut adalah seperti Muhammadiyah, yang telah lebih dulu meluncurkan program "sedekah sampah". Selain itu, saya juga berencana bekerja sama dengan kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Yang perlu diingat adalah pembukaan akses pasar ini merupakan tahap lanjutan. Yang perlu jadi perhatian prioritas adalah mensukseskan pelatihan pengolahan sampah. Karena, pelatihan ini akan melahirkan kader-kader terampil dan kreatif dalam mengolah sampah, dan mereka juga sekaligus akan menjadi agen of change yang akan mengkampanyekan slogan "sampah itu berharga" di tengah-tengah masyarakat.
D. Kesimpulan
Slogan “Sampah itu Berharga” sangat penting dikampanyekan untuk mengubah mainset masyarakat terhadap sampah. Salah satu cara yang harus dilakukan dalam mengkampanyekan slogan ini adalah dengan memberikan pendidikan pengolahan sampah menjadi produk ekonomis. "Pelatihan Pengolah Sampah" adalah kegiatan yang saya rekomendasikan dalam kontes Hari Bumi yang bertajuk "Gagasan Steemian Dalam Menjaga Bumi".
AYO JAGA BUMI KITA....!
This is a good post bro..
Keep steem it! And share other good post..
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Tulisan ini saya posting sebagai usulan "Gagasan Steemian Dalam Menjaga Bumi" pada kontes "Hari Bumi Internasional".
Usulan saya dalam gagasan ini adalah menyelenggarakan "Pelatihan Pengolahan Sampah" untuk 20 orang mahasiswa yang berasal dari Jakarta pada hari Kamis 26 April 2018.
Jika teman-teman Steemian sepakat dengan usulan saya, silahkan berikan Vote pada komentar ini. Sebab, jumlah vote dalam komentar ini yang akan menjadi standar penilaian dewan juri.
Terima kasih Steemit yang telah memberi kami wadah untuk beradu ide dan gagasan, khususnya dalam rangka melestarikan Lingkungan Hidup.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
good luck Bang!
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Terima kasih adek manis
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Mantap bg lanjutkan perjuangannya :)
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Postingan yg sangat menggugah pada dasar nya masalah sampah harus di dasari dari diri kita sendiri
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Ini baru betul.
Semangat terus
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Yes. Sampah harus dikelola dengan baik dengan benar. Sehingga punya nilai guna dan manfaat.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Mantap bro, ide untuk mendaur ulang sampah, sebuah artikel yang bermanfaat, agar sampah bisa dijadikan bahan yang di ricycle kembali. Butuh sebuah pengolahan dengan teknologi dan ilmu pengetahuan agar bisa derguna kembali..
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit