Latar Belakang
Hoby manusia terkadang dapat mengeksploitasi hak dan merebut kemerdekaan makhluk di muka Bumi ini. Semua makhluk diciptakan oleh Allah SWT bersamaan dengan suatu hak yang melekat pada diri dan jiwanya, yaitu hak untuk hidup dalam nuansa damai dan merdeka. Namun apa jadinya jika hak hidup itu direbut oleh makhluk lain atas nama hoby dan kemewahan mata.
Tidak sedikit manusia di muka Bumi yang memiliki hoby memelihari burung atau binatang. Tidak hanya rakyat biasa, pejabat, oknum penegak hukum, serta semua lapisan masyarakat memiliki hoby itu. Yang membuat parah kondisi ini disaat orang – orang tersebut menaruhkan kecintaannya memelihara jenis burung atau satwa yang langka atau dilindungi secara hukum.
source
Burung memiliki fungsi yang sangat penting dalam sebuah ekosistem di muka Bumi ini. Burung membantu penyerbukan atau pembuahan bagi tumbuhan. Bagi burung – burung tertentu dapat berfungsi sebagai pembasmi hama, tentu sangat membantu manusia dalam hal pertanian dan perkebunan. Namun, kondisi saat ini atas nama hoby manusia burung – burung itu telah dibunuh, ditangkap, dan menjadi barang dagangan di pasar – pasar.
Semua pasar induk di Aceh ada yang memperjualbelikan burung dengan jenis tertentu, mulai dari burung hiasan sampai jenis langka yang dijual secara tersembunyi.
Betapa sedihnya saat kita melihat burung – burung itu terkurung dalam sangkar kecil, membatasi ruang gerak, dan mencabut hak kemerdekaannya untuk saling berinteraksi sesama jenis. Seekor burung dengan jarang terbang puluhan kilometer, namun dikurung dalam sangkar kecil yang tidak mampu membuka sayapnya. Seekor burung yang memiliki konsumsi buah, namun dipaksakan untuk memakan pelet hasil buatan manusia.
Habitat burung bukan disangkar, tapi disebuah ekosistem yang ada di rimba raya alam terbuka. Disana tempat hidup mereka, disana tempat mereka bermain, disana tempat mereka berbagi kasih dengan jenisnya, dan disana tempat mereka memberikan zikir kepada Allah SWT. Betapa kejamnya manusia mengurung dan memenjarakan mereka. Ibarat hidup di zaman perang yang penuh kekejaman dan perbudakan.
source
Proses transmigrasi burung atau satwa menandakan ada suatu kondisi yang tidak baik di kawasan yang menjadi habitatnya. Monyet tempatnya di hutan, jadi bukan di jalan nasional Seulawah atau gunung Geurute. Begitu juga jenis satwa lainnya, yang saat ini terpaksa melakukan transmigrasi dari ancama eksploitasi kawasan hutan. Yang pada akhirnya mereka tertangkap dan dimasukan dalam sangkar untuk diperjualbelikan oleh manusia.
Kondisi ini harus di hentikan, kondisi ini harus dikampanye sebagai upaya penyadaran manusia untuk tidak mengeksploitasi hak hidup satwa. Harus didorong penegakan hukum yang maksimal, sehingga dapat memberikan efek jera bagi semua pelaku atau aktor yang terlibat dalam perdagangan satwa kunci dan dilindungi di Aceh. Karena jika kondisi ini terus terjadi, maka bumi ini akan hancur karena hancurnya sebuah ekosistem sebagai penyeimbang kehidupan manusia.
Pemerintah atas kebijakan dan kekuasaannya harus mampu membendung laju eksploitasi satwa ditengah masyarakat. Harus melakukan razia – razia di pasar untuk memastikan jenis burung yang diperdagangkan. Cabut izin usahanya, dan berikan sanksi yang tegas bagi pelaku. Begitu pula halnya dengan masyarakat yang selama ini menjadi aktor atau pelaku yang berperan menangkap burung di hutan – hutan, hentikan perbuatan itu dan segera beralih ke profesi lain. Karena selain menyalahi aturan negara, juga akan mendapat azab dari Allah SWT atas perbuatan itu.
Kita harus menggunakan logika terbalik, bagaimana jika yang terkurung dalam sangkar itu adalah anak atau generasi kita manusia. Apa yang kita rasakan, dan bagaimana perasaan kita saat kita melihat anak ada dalam sangkar.
source
Melalui kontes menulis ini dengan tema Kontes Menulis Gagasan Steemian Dalam Menjaga Bumi saya mengajak semua steemian untuk ikut mengkampanyekan memerdekakan burung dari sangkar. Karena jika kita tidak berkontribusi aktif dalam hal ini, tidak mustahil generasi kita nanti tidak lagi mengenal dan dapat melihat burung dengan jenis – jenis tertentu. Mereka akan mempelajari tentang burung – burung melalui gambar – gambar di buku, bukan di alam nyata. Sama halnya dengan kondisi kita saat ini melihat binatang purba kala seperti dinausaurus melalui gambar – gambar di buku.
Hentikan mereka, benci mereka, dan laporkan mereka kepada lembaga penegak hukum untuk dapat diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia.
Solusi yang ditawarkan
Pada dasarnya banyak solusi yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan di atas. Solusi sebenarnya melekat dan ada pada pemerintah dan lembaga penegak hukum. Pemerintah dengan kekuasaan dan kewenangan dapat dengan memudah menyelesaikan persoalan ini. Misalnya, masyarakat yang selama ini mengais rezeki dengan pekerjaan menangkap burung di hutan – hutan, dapat diberikan pemberdayaan ekonomi oleh pemerintah sehingga meninggalkan profesi terlarang itu. Lembaga penegak hukum dengan kewenangannya seharusnya mampu memberikan penindakan hukum yang baik, sehingga menjadi efek jera bagi setiap pelaku untuk tidak mengulangi lagi perbuatan perdagangan satwa kunci dan dilindungi.
Namun bagaimana dengan kita, apa yang dapat kita lakukan sebagai sumbangsih pikiran positif dalam menyelesaikan kasus di atas sebagai upaya penyelamatan bumi ini. Kita dapat melakukan hal – hal kecil dan sederhana sebagaimana latar belakang kontes ini. Kita dapat melakukan kampanye – kampanye kecil melalui media sosial seperti steemit, facebooks, twiter, instagram, blogger, dan banyak platform media sosial lain yang menjadi pilihan kita bersama dalam mengkampanyekan melarang eksploitasi hak hidup satwa.
Namun dalam kontes ini, saya selaku peserta akan melakukan satu kampanye kecil jika saya terpilih sebagai pemenang nanti. Saya akan membeli beberapa burung dengan harga sesuai hadiah kontes. Burung yang saya belikan tersebut akan saya lepas sebagai bentuk kampanye untuk memerdekakan burung yang terkurung dalam sangkar. Ada tiga lokasi yang menjadi pilihan alternatif sebagai lokasi kampanye ini seperti Banda Aceh, Bireuen atau Lhokseumawe.
Jika saya terpilih sebagai pemenang, gagasan tersebut akan saya implementasikan dengan mengajak beberapa komunitas untuk melakukan kampanye bersama. Kegiatan pelepasan burung ini akan saya dokumentasikan dan menulis kembali dalam postingan sebagai bentuk kampanye dan pertanggungjawaban saya kepada publik steemit atas kemenangan yang saya dapatkan dalam kontes ini.
source
Tidak sulit, apa yang saya gagas adalah hal sederhana yang dapat dilakukan oleh semua orang. Sebenarnya tidak mesti menunggu menjadi pemenang dalam kontes untuk melakukan itu. Hanya bermodal 10 ribu rupiah kita sudah dapat membeli sepasang burung pipit di pasar untuk kita lepaskan ke alamnya. Begitu pula dengan jenis burung lain seperti burung Nuri, Perkutut, Merpati, Murai, Beo, dan ratusan jenis burung lainnya ada di toko burung di pasar – pasar.
Semoga dengan kampanye kecil seperti ini dapat merubah pola pikir masyarakat untuk mencintai burung bukan dalam bentuk mengurungnya dalam sangkar. Akan tetapi cara terbaik mencintai satwa adalah dengan cara menjaga kelestarian hutan sebagai habitat satwa tersebut. Hutan kita jaga dengan cara tidak menebang atau membakar.
Best campaign
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Congratulations @ayusteemit! You received a personal award!
You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking
Do not miss the last post from @steemitboard:
Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Congratulations @ayusteemit! You received a personal award!
You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking
Do not miss the last post from @steemitboard:
Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit