15 mei 2018. Tak terasa dua hari lagi sudah memasuki bulan suci Ramadhan. Di daerah kami wilayah Aceh mempunyai suatu tradisi yang tergolong unik dalam menyambut bulan suci Ramadhan yaitu Meugang.
MEUGANG
Meugang adalah suatu tradisi dimana masyarakat dengan senang hati membeli daging kemudian diolah menjadi beberapa menu masakan dan selanjutnya bersama-sama keluarga yang terkadang pulang dari rantau bahkan ada yang mengundang anak yatim untuk menikmati hidangan bersama-sama.
Hari pertama Ramadhan jatuh pada tanggal 17 mei 2017 dan dua hari sebelumnya ada menamakan dengan meugang kecil dan sehari sebelum Ramadhan disebut dengan meugang (meugang besar). Perbedaannya adalah meugang kecil tidak terlalu banyak para penjual daging dan hanya ada beberapa lapak kecil saja yang menjual daging sedangkan pada saat meugang besar banyak penjual daging bahkan ada lapak khusus yang disediakan oleh dinas terkait.
Sejarah Meugang
Meugang sudah menjadi tradisi sejak zaman Sultan Iskandar Muda memimpin kerajaan di Aceh. Pada saat itu sebagai wujud rasa syukur sultan untuk memberikan makan yang istimewa kepada warga miskin yaitu dengan membagi daging secara gratis kepada warganya.
Seiring berjalannya waktu, hal seperti ini memotivasi orang kaya untuk berpartisipasi dalam kegiatan meugang. Walau sekarang di Aceh sudah tidak ada lagi kerajaan Aceh. Namun hal ini sudah mengakar dalam kehidupan masyarakat Aceh. Dan tetap dilaksanakan meski dalam keadaan apapun.
Daging yang diperjual belikan pada saat meugang biasanya daging sapi atau kerbau. Ada sebagian dari kalangan masyarakat Aceh dalam melaksanakan meugang yaitu meuripee atau mengumpulkan uang secara bersama untuk membeli sapi dan setelah disembelih dan dagingnya dibagi bersama-sama bahkan dibagi ke anak yatim juga atau fakir miskin.
Meugang juga menjadi suatu hal yang unik dimana menjadi suatu hari saat masyarakat miskin dan kaya semua menyantap daging di rumahnya. Karena bagi masyarakat Aceh saat datangnya bulan Ramadhan, Idul Fitri dan Idul Adha tanpa meugang terasa hambar. Meugang di Aceh biasanya dilaksanakan tiga kali dalam setahun yaitu pada sehari sebelum Ramadhan, Idul Fitri dan Idul Adha.
Dalam meugang ada beberapa nilai yang bisa kita ambil yaitu:
- Nilai religius
- Nilai sedekah atau berbagi sesama
- Nilai kebersamaan
- Menghirmati orang tua.
Setiap tahunnya apalagi setiap memasuki bulan Ramadhan, Idul Fitri dan Idul Adha harga daging terkadang melonjak naik dari harga standar. Untuk hari ini informasi yang saya dapatkan dari seorang teman yang berjualan daging meugang di kecamatan Banda Alam yaitu mencapai harga daging Rp. 170.000/kg dan harga tulang Rp. 100.000/kg. Dan ini tidak mengurangi antusiasme masyarakat untuk membeli daging meugang. Hal ini tidak lain karena begitu kental nilai tradisi atau adat yang sudah melekat pada masyarakat Aceh.
Terima kasih sudah membaca. Silahkan tinggal kritik, saran dan komentar anda di bawah.
Congratulations @jamal.jeje! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
Award for the number of comments
Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
For more information about SteemitBoard, click here
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit