BALI,ANTARA PERSIMPANGAN JALAN SURGA DAN NERAKA

in culture •  7 years ago 

IMG-20180307-WA0026.jpg

IMG-20180307-WA0025.jpg

Tepat pada tanggal 6 Maret 2018 yg lalu saya menginjakkan kaki kali yg ke empat di bumi Bali. Kunjungan kali ini merupakan lain dari yg biasanya dimana sebelumnya kedatangan saya ke Bali adalah dalam rangka tugas dinas kantor dan menghadiri beberapa undangan seminar. Kali ini saya di undang untuk ikut berpartisipasi bersama isteri dalam rangka menyatukan visi,misi,persepsi dan komitmen terhadap bisnis mata uang virtual Cavallo Coin yg mulai diterbitkan sejak bulan november 2017 yg lalu hingga batas achir tahap pertama disebar kan sebanyak 5 juta Coin yg berakhir pada 23 Februari 3018 yg lalu.

IMG-20180307-WA0007.jpg

Setibanya di Bandara kami disambut oleh Tim Cavallo yg tlh menyediakan kendaraannya sebanyak 3 unit khusus utk kami dari Aceh. Lalu kami diantar langsung oleh panitia ke hotel primer plaza Sanur paradise di dekat pantai Sanur. Kami dan rombongan berjumlah sebanyak 14 orang merasakan sensasi yg luar biasa karena dilayani dgn baik dan ditempatkan padahotel bintang 5. Setibanya di hotel ternyata tamu2 dari daerah lain juga sudah pada berdatangan dan menyesaki ruang lobby hotel. Ada hal yg menarik kami amati suasana di hotel
yaitu hampir sebagian besar tamu hotel adalah warga asing yg sedang berwisata ke Bali dan menginap di hotel tersebut.kami seakan-akan sedang berada di negara lain karena hanya rombongan kami saja yg berbahasa Indonesia dan selebihnya suara cas cis cus dari petugas reception dgn mereka.lebih 90 % yg menginap
di hotel tersebut adalah warga asing tadi.
IMG-20180307-WA0005.jpgIMG-20180307-WA0031.jpg

Ada hal unik lainnya yg saya lihat dimana bentuk hotel tempat kami menginap bentuknya agak memanjang mendatar hingga ratusan meter kebelakang.biasanya suatu hotel dikIMG-20180306-WA0033.jpgota2 besar adalah bertingkat tinggi hingga puluhan meter.tapi hotel kami hanya berlantai 4 saja dan memiliki kamar hotel sebanyak 350 kamar.Sehingga kami agak kelelahan berjalan karena ditempatkan pada nomor kamar yg sgt jauh dari lobby pd lantai 3. Setelah kami selidiki mengapa bentuk hotel seperti itu,ternyata sdh merupakan aturan dari adat di Bali bhw tingginya bangunan tidak boleh lebih dari tingginya pohon tertinggi yg ada di Bali. Itu sdh merupakan larangan adat kata salah seorang penduduk Bali ketika kami temui disana.

IMG-20180306-WA0020.jpg

IMG-20180307-WA0006.jpg

Namun demikian,walaupun kami terasa lelah tapi sangat menyenangkan bagi kami karena blm pernah sebelumnya kami menikmati penginapan di hotel yg mewah berbintang 5. Kami bersyukur pada Tuhan karena kami masih diberikan kesempatan,kekuatan dan kelebihan dibandingkan saudara,rekan dan teman2 yg lain
di daerah utk dpt berkunjung dan melihat Bali
lagi dlm suasana yg lebih fresh apalagi nginap di hotel mewah tadi.Selanjutnya ada hal lain yg cukup janggal bagi kami selama di hotel adalah hilir mudiknya orang asing dgn pakaian sgt ketat dan sgt minim,seadanya shg merusak pandangan kami yg tdk biasa melihatnya.coba anda bayangkan seorang turis asing wanita yg baru belasan tahun bersama pasangannya baru saja selesai mandi di kolam renang dgn pakaian bikininya dgn gontainya melenggang dan berpelukan dan langsung ke ruang lobby dgn dada terbuka.pada sisi lain terlihat pasangan yg berjalan di jalan-jalan sepanjang pantai hanya berbikini tanpa risih sedikitpun dgn kelihatan bulu2 rambut bawahnya.Anehnya lagi pada saat senja dan azan Maghrib justru mereka masih di pantai sambil bercinta dgn pasangannya tanpa ada rasa malu dan berdosa sedikitpun serta suara musik yg hingar bingar memekakkan telinga di waktu maghrib tersebut disepanjang pantai Kuta dan legian.nau'zubillah min zallih.
Bagi kami yg sedang berada disitu justru sangat kelabakan mencari tempat utk bersholat.untung ada seorang security hotel yg kami tanyakan menunjukkan tempat
disalahsatu hotel terdekat utk bisa kami shalat. setelah kami telusuri ternyata tempatnya pun jauh kebelakang hotel disatu sudut kecil yg terpencil serta jarang dipakai orang.Dalam suasana sepi kelam seperti itulah kami sholat Maghrib.
![IMG-20180307-WA0039.jpg](
Bersyukurlah kita di Aceh dgn budaya Islam yg kuat hal yg terjadi di Bali tdk mungkin ada.
Mungkin kalau suasana seperti itu di Aceh mereka sudah ditendang keluar dan jgn balik lagi,tapi di Bali koq dibiarkan ya ? Bagaimana sebenarnya moral masyarakat Bali bisa menerima hal yg demikian.Wallahu'alam.mungkin orang Bali takut lapar bila tdk ada wisatawan yg datang ke negerinya.shg mrk membiarkan saja.Mungkin bagi orang yg kurang kuat imannya dan baru datang di Bali mungkin ia berada di persimpangan jalan antara kesurga atau neraka. Disatu sisi ia melihat sorga dunia yaitu keindahan bali dgn alam dan pantainya serta kebebasan moral yg luar biasa disana dan pd sisi lain ia melihat neraka karena bejatnya moral dan perilaku warga asing serta bisa3 ia terjerumus disana karena kesempatan terbuka lebar utk berbuat maksiat.

IMG-20180307-WA0036.jpg

IMG-20180307-WA0034.jpg

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!