Ternyata KH Sahal Mahfudz Pernah Di Usir Banser

in di •  7 years ago 

Begini Ceritanya
kiai-sahal-mahfudz.jpg
Muktamar NU, di Yogyakarta, 1989. Kiai Muhammad Ahmad Sahal Mahfudh dengan penampilannya yang (sangat) sederhana mau memasuki gedung acara. Beliau, seperti biasa, datang tepat waktu bahkan sebelum acara dimulai.

Sebelumnya, Banser yang menjadi penjaga gedung telah dikasih kabar kalau Kiai Sahal bakal rawuh. Dalam bayangan Banser yang sama sekali belum pernah bertemu Maestro Fiqh sosial itu, Kiai Sahal adalah sosok kiai yang gagah, dikawal pendereknya,dan memakai sorban melilit kepala.

Begitu Kiai Sahal rawuh dengan penampilannya yang bersahaja, Banser curiga, ini jelas tak sesuai ekspektasi dan bayangan mereka.

“Bapak siapa?”
“Saya Sahal.”

Si Banser menatap lekat-lekat pria di depannya, dari ujung kaki hingga pucuk kepala. Kesimpulannya, pria di depannya ini menurut Banser yang berjaga bukan Kiai Sahal Mahfudh. Wong Kiai kok penampilannya nggak meyakinkan begitu.” Pikir Banser tersebut

“Oh, jadi begini pak. Mungkin bapak bisa nunggu di luar gedung dulu ya pak…” si Banser ini bermaksud mengusir Kiai Sahal dengan halus.

Di dalam gedung, panitia ketar-ketir menunggu Kiai Sahal yang nggak juga tiba. Salah seorang panitia akhirnya bertanya ke Banser apakah ada pria bernama Sahal mau masuk. “Ya, kang. Ada, tadi. Orang biasa saja. Kayaknya bukan kiai. Wong nggak pakai sorban di kepalanya gitu.”

“Aduh, mati aku.” sahut panitia yang langsung melesat mencari Kiai Sahal di sekitar gedung dan menemukannya duduk santai bersama penjual dawet!

“Lha wong tadi nggak boleh masuk sama Banser dan diminta nunggu di sekitar gedung, ya wis. Saya manut sama Banser.” jawab Kiai Sahal sambil tersenyum.

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Hello,

Not indicating that the content you copy/paste is not your original work could be seen as plagiarism.

These are some tips on how to share content and add value:

  • Using a few sentences from your source in “quotes.” Use HTML tags or markdown ">" before the quote.
  • Linking to your sources.
  • Include your own original thoughts and ideas on what you have shared.
  • It is recommended that the quotes should not cover more than 50% of the whole post. At least 50% of the content should be original.

Repeated plagiarized posts are considered spam. Spam is discouraged by the community, and may result in action from the cheetah bot.

If you are actually the original author, please do reply to let us know!

Thank You!

More Info: Abuse Guide - 2017.

Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
https://www.facebook.com/Ngaji-Tradisi-Budaya-696252720514104/posts/