Kurang lebih sudah 50 hari tinggal di Pesantren Mahasiswa (Pesma) ini. Kalau ditanya betah, ya betah saja karena tujuan berangkat ke kota ini adalah belajar.
Mengingat kegiatan yang dilaksanakan disini, sama seperti asrama pada umumnya. Shalat berjamaah di masjid atau di hall masing-masing lantai gedung asrama untuk hari sabtu dan jika hujan deras. Mengaji bersama setiap selesai jamaah. Jika malam hari, ada kelas-kelas untuk masing-masing kelompok fakultas, entah pendalaman pelajaran atau pendalaman bahasa inggris, ada juga hari untuk pengajian dan hafalan hadits. Malam minggu dan malam sabtu ba'da magrib, akan ada satu mahasiswa yang setoran surah-surah yang panjang, sedang teman yang lain bertugas menyimak sambil memperhatikan Qur'an, apakah ada yang bisa dibenarkan jika teman lupa dan salah bacaan.
Ba'da subuh, setelah mengaji bersama, mahasiswa kemudian berkelompok ditemani mentor untuk mendalami Al-Quran, entah itu tajwid, hafalan/setoran hafalan. Setiap sabtu sehabis subuh, tadarus dan kultum, kegiatan rutin adalah gotong royong di lantai masing-masing.
Di malam tertentu juga ada sharing session, berbagi pengalaman dan saling bertanya.
Kegiatan malam ditutup dengan shalat isya berjamaah. Kegiatan subuh selesai pukul 05:30. Setelahnya mahasantri dipersilakan beberes diri berangkat ke kampus atau melakukan kegiatan lain.
Berat, tidak?
Kalau tidak terbiasa tentu berat.
Tapi pernahkah berpikir manfaat ke depannya?
Ini yang sesorean tadi membuatku berpikir.
Usia masuk Pesma ini, adalah mereka yang berusia remaja akhir pada awalnya. Keluar dari SMA, keluar dari pengawasan orang tua.
Ada willing to free yang akan segera bisa dilakukan. Dunia baru, teman baru, suasana baru, adalah tantangan baru yang akan mereka explore ketika tidak ada pengawasan orang tua langsung.
Tinggal di kos-kosan. Bisa bangun pagi jam berapapun. Bisa makan jam berapapun dan di warung manapun. Berteman dengan siapapun, pulang malam sedikit tidak mengapa. Berkumpul dan hangout kemanapun diajak teman boleh saja. Begadang sambil nonton film atau drama korea sampai berapa jam pun tidak ada yang melarang.
Menyenangkan sekali jadi anak kos-an. Padahal seharusnya bisa belajar bertanggungjawab pada diri sendiri, dan belajar menjaga janji yang tidak secara langsung orang tua sebutkan, tapi tahu apa yang seharusnya dan sebaiknya dilakukan tanpa harus membuat sakit orang tua.
Sayangnya tidak semua bisa menangkap harapan orang tua itu.
Jadi, wajar orang tua takut dan cemas tentang apa yang terjadi jika anaknya kuliah ke luar kota lalu tinggal di kos-kosan dengan suasana tempat yang biasanya disebut kos-kosan. Nafsi-nafsi, mandiri, mengurus segalanya sendiri, sesuka hati kau rasakanlah sendiri.
Lalu kemana kah arah tulisan ini?? 😂
Hahahaha..
Maksud hati begini,
Suasana di Pesma ini sudah baik. Sudah memfasilitasi mahasantri untuk tetap berprestasi dunia akhirat. Agama terjaga ilmu pengetahuan tercapai.
Tapi, tidak disukai oleh kebanyakan remaja yang sedang bebas keinginannya.
Mengapa tidak disukai?
Kali ini, izinkan aku mengatakan bahwa alasannya adalah karena ada pilihan yang kontras.
Kos-kosan yang bebas versus asrama yang "pengatur".
Lalu yang aku pikirkan adalah, bagaimana jika setiap pemilik kos-kosan tidak hanya melengkapi fasilitas kamar yang extra. Kamar nyaman, toilet di dalam kamar, tempat tidur, lemari, meja belajar, dan fasilitas lainnya yang mendukung suasana belajar.
Bertebaran dimana-mana..
Sudah biasa.
Tidakkah lebih baik menaikkan standar?
"Yang bagaimaaanaa?"? (Cuma awardee MSPP Afirmasi Batch II yang tau intonasinya) 😂
Back to the topic 😉
Alangkah menyenangkan jika yang tertulis di depan kos-kosan itu begini:
"Menerima kos-kosan/kamar disewakan untuk putri/putra dengan fasilitas: - kamar yang nyaman dengan fasilitas lengkap + free wifi, disediakan mushala, guru mengaji, dan fasilitas kajian keislaman. Informasi lebih lengkap sila hubungi 0812xxxxxxx"
Begitu kira-kira inti dari tulisan ini. Ribet, ya..
Padahal cuma begitu aja.
Mudah-mudahan ada yang mau buat kos-kosan begitu suatu hari nanti..
Tentu fasilitas tambahan untuk kerohanian itu dibuat dan disampaikan dengan cara yang menarik dan tidak membosankan sekaligus tidak membuat remaja merasa seperti dikekang. Yang dihadapi adalah remaja-remaja yang penuh gairah kebebasan. Biasanya suka bebal dan menganggap hal-hal yang mengikat serta mengatur itu membosankan.
Begini bisa jadi lapangan pekerjaan juga, lho..
So, pemilik kosan bisa membuka peluang pekerjaan untuk guru mengaji, untuk pemateri kajian, atau untuk mentor yang bertugas mengingatkan iman yang kayak lift itu..
Bisa naik, bisa turun..
wadduuuh, rupanya udah kosong nilai upvote-nya. Hehehe... maaf yo, Teeek!
Hmm... brilliant idea. I'll try to make it true.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
No worries,,
Just write my idea 😉
Thank you for upvote..
Hope that you can reach whathever you want in future 😊😉
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
cocok idenya kan kita buat di losmen ...aini bosnya.......
Telaaat baru baca ...eleh kursi alias kurang informasi
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Pas tuu..
tapi siapo yg ngekos? 😁
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Ahahahha...tantulah yang ngekost itu pelanggan mentari esa sajo 😝😝
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Pesan2 moralnya tersampaikan bagai nasihat kultum , mudah2an kedepan ada hamba Allah yang membangun kos2an seperti ide kakak @zainabsyarifah
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Aamiin 😊
Terima kasih sudah mampir 😊😊
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Sama-sama kak
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Congratulations @zainabsyarifah! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
Award for the number of upvotes
Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
For more information about SteemitBoard, click here
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Haha! Keren juga idenya. Mudah-mudahan terealisasi keinginannya ya 😂
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
😂
Aamiin..
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit