MAKNA DAN SEJARAH TUGU BATEE KURENG

in duta •  6 years ago 

Batee kureng.jpg
Assalamualaikum. “Tak lekang dibakar panas, tak lapuk diguyur hujan”. Demikianlah makna yang terpancar dari Tugu Batee Kureng yang berdiri kokoh di jantung kota Bireuen. Pada awalnya Tugu Batee Kureng diletakkan di halaman dalam lingkungan Meuligoe, namun kemudian dipindahkan ke jantung Kota persis di depan Meuligoe. Batee Krueng merupakan nama salah satu batalyon Tentara Islam Indonesia (TII) dibawah pimpinan Abdul Hamid yang bermarkas di daerah Juli wilayah kewedanaan Bireuen (ketika masih berada dibawah Aceh Utara). Ketika bersatunya TII dalam NKRI, untuk mengenang namanya oleh Pemerintah Bireuen di lambangkan dengan sebuah batu besar yang diambil dari pedalaman Kecamatan Juli. Pada Rabu, tanggal 8 April 1987 diadakan “Apel Angkatan 45” di halaman rumah mantan Panglima Divisi Gajah I/Divisi X TNI Komandemen Sumatera. Acara dimulai dengan mengheningkan cipta dan lagu Indonesia Raya diteruskan sambutan Sesepuh Masyarakat Aceh/Menteri Koperasi/Ka. Bulog. H . Bustanil Arifin, SH., Mayjen A.R. Ramly (Dubes RI di Washington DC) dan Gubernur Aceh, Prof. Dr. Ibrahim Hasan, MBA. Dalam apel tersebut dilakukan peletakan batu pertama tugu oleh Letnan Jenderal (Purn) H. Bustanil Arifin. Hampir seluruh pejuang Angkatan 45 terwakili dalam “apel kejuangan” itu, seperti Mayjen (Purn) Sjamaun Gaharu, T.A. Hamid Azwar, Prof. A . Hasjmy, A . Muzakkir Walad, Prof. Ir. Isjrin Nurdin, Alwin Nurdin, Gedong, Ali Hasan AS, Hasan Saleh dan lainnya. Pada tugu Batee Kureng ketika itu bertuliskan "Gemilang Datang Padamu Bila Tekad Kukuh Berpadu"
Source : Dari berbagai sumber
#DutaWisataBireuen2018
#OneWeekDiscoverBireuen
#dutawisataaceh2018
#cahayaceh
#thelightofaceh
#pesonaindonesia
#wonderfulindonesia
#bireuenhebat

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!