Pada hari Jumat tanggal 13 Desember 2024, Angka rupiah sendiri mengalami penurunan dibandingkan pada 5 tahun yang lalu. Rupiah sendiri saat ini menyentuh di angka 15.920 per USD nya.Dan jika kita melihat 5 tahun kebelakang angka rupiah pernah menyentuh di angka 13.980 per USD nya,perbedaan yang sangat signifikan bukan? Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor baik itu faktor eksternal maupun faktor internal.
Faktor eksternal
1.Kesalahan dalam memperkirakan PDB
Para investor telah memperkirakan bahwa the fed itu akan meng cut suku bunga pada bulan Maret,Namun data PDB yang keluar itu lebih baik dari perkiraan,memang jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya PDB Amerika mengalami penurunan. Dan faktanya Amerika mengalami kenaikan PDB sebesar 2%.Hal inilah yang menyebabkan orang-orang berfikir tidak mungkin The Fed (Bank Sentral Amerika)menurunkan atau menaikan suku bunga yang sebelumnya diperkirakan akan terjadi di Bulan Maret 2024.Sehingga orang-orang berfikir ingin meng investasikan uangnya berbentuk dollar Amerika yang dari hal tersebut akan menyebabkan "Capital Outflow. Hal tersebut menjadi salah satu alasan menguatnya dollar Amerika.
2.Tindakan Bank Rakyat Tiongkok
PBOC secara tidak terduga memangkas rasio persyaratan cadangan untuk bank lokal,Dia mengeluarkan likuiditas hampir sebesar 140 milliar USD. Dalam pertumbuhan ekonomi tiongkong,langkah ini bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi tiongkok dan dianggap sebagai sinyal bahwa beijing berencana untuk menyerahkan stimulus untuk membantuk pasar tiongkok bangkit dari posisi terendahnya dalam beberapa tahun terakhir.Hal ini lah yang membuat nilai tukar rupiah menjadi semakin terpojok
Faktor Internal
1.Politik dalam negri
Pasar keuangan selama periode pemilu lebih menjorong pada prinsip "wait and see". Investor menunggu hasil pemilu untuk melihat kebijakan yang akan dibuat dan ditentukan oleh pemenang. Jika kebijakan tersebut mendukung pertumbuhan ekonomi dan stabilitas, respons positif dapat meningkat. Sebaliknya, kebijakan yang merugikan investor dapat menurunkan investasi.
"Tiap calon memiliki kebijakannya masing-masing Sehingga hal ini akan akan memengaruhi keputusan investasi. Apalagi investor asing yang cenderung lebih berhati-hati daripada investor domestic," ungkap Prof Herianingrum yang diungkap di website UNAIR.
2.Inflasi Domestik Tinggi
Ketika tingkat inflasi di Indonesia lebih tinggi dibandingkan negara lain, daya beli mata uang rupiah melemah, sehingga nilainya terhadap mata uang asing seperti dolar menurun. Inflasi ini sendiri disebabkan oleh beberapa hal, seperti kenaikan ppn,neraca perdagangan mengalami defisit,dan lain sebagainya
3.Kebijakan Moneter Bank Indonesia
Kebijakan suku bunga yang kurang bersaing dibandingkan dengan negara lain dapat membuat aset dalam rupiah kurang menarik bagi investor asing, sehingga menyudutkan nilai rupiah.
4.Ketergantungan pada Impor
Ketergantungan negara pada impor barang strategis seperti bahan baku, energi, atau pangan memicu kebutuhan akan USD, yang pada akhirnya melemahkan rupiah.