Hai semuanya para stemian semoga tetap semangat dalam berkarya dengan harapan tetap terus menghasilkan sekecil apapun tulisan itu.
Ini hanya goresan kecil pena sebagai pengawet ingatan di kala itu. Sebagai Mahasiswa yang berhakikat kepada Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan dan pengabdian kepada masyarakat. Saya telah menyelesaikan ketiga poin sebagai Mahasiswa lalu kini saya harus mengembalikan sedikit ingatan kembali mengenang masa-masa indah itu saat poin yang terakhir Tri Dharma Perguruan Tinggi dijalani.
Menjadi Mahasiswa yang sedang mengikuti mata kuliah Kuliah Pengabdian Masyrakat (KPM) dengan bobot nilai 4 Sistem Kredit Semester (SKS) di kala itu membuat saya harus mempersiapkan diri lebih matang karna akan ditempat ke daerah dengan lingkungan yang berbeda dengan yang saya singgahi sekarang di kawasan Lhokseumawe.
Tepat di hari penempatan Mahasiswa KPM saya bersama 4 kawan lainnya ditempatkan di salah satu desa di kawasan Aceh Utara tepatnya desa Nibong Baroh kecamatan Nibong. Salah satu desa yang berada di lingkungan bersebelahan langsung dengan ladang minyak bekas Exxon mobile cluster 2, setiap hari berada disana di suguhi dengan pemandangan satpam lalu lalang memasuki areal tersebut.
Tapi saya tidak ingin bercerita lebih jauh tentang desa nya maupun tentang ladang minyak nya yang terpenting penduduknya manyoritas penduduknya bekerja sebagai petani tetapi kali ini cerita ini di awali kelompok kami yang beranggotakan semua nya perempuan membuat saya terpilih secara langsung sebagai ketua kelompok KPM di desa itu.
Saya membuat program penanaman pohon dilingkungan Mushalla kami berinisiatif untuk membeli 2 batang bibit mangga jenis manalagi. Hari yang kami agendakan membeli bibit mangga pun tiba langsung memilih bibit mangga yang terbaik, setelah itu langsung kami bawa pulang dengan besar harapan langsung ditanam ditempat yang telah di tentukan.
Keesokan hari nya kami langsung menuju ke lokasi tetapi harapan dengan kenyataan tidak sesuai timbullah masalah, kami tidak diperbolehkan menanam pohon tersebut karena hewan ternak akan bebas memakan pohon yang kami tanam nanti dengan segala harapan sirna rontoklah semua keinginan memetik lalu menikmati sama-sama hasil dari program kecil KPM.
Tanpa pikir panjang kami menghadiahi 2 bibit pohon mangga itu ke pengurus Program Kesejahteraan Keluarga (PKK) untuk selanjutnya ditanami dengan segala harapan dan penuh harap tentunya.
tak perlu banyak mengharap, semuanya telah diatur oleh-Nya yang terbaik hanya perlu dijalani lalu dinikmati tanpa lupa untuk bersyukur.
Beginilah sedikit cerita berbagi masa indah saat KPM karna yakin dan percayalah sekecil apapun tulisan itu suatu saat kamu hanya tertawa kecil ketika membacanya kembali.
Terimakasih kepada kawan-kawan stemian semua bulatkan tekad untuk semangat menghasilkan karya.