Membentuk Karakter Diri Berbasis Kehidupan Lebah

in education •  7 years ago 

Salam steemian semua !!!
Semoga tetap dalam mood yang bahagia.

Lebah adalah sebagai makhluk hidup ciptaan Allah, SWT yang santun, penuh tatakrama, disiplin dalam menjalankan perannya, ulet dalam menghasilkan kinerja yang berkualitas, dan memiliki jiwa kesatria. Totalitas kinerja yang berkualitas menghasilkan suatu produk yang memiliki nilai sangat tinggi yaitu madu.
Melakukan aktivitas secara berkelompok (bersama-sama) menjadi kebiasaan dan kekuatan bagi seekor lebah sangat jarang kita temukan melakukan aktivitas rutinnya secara sendiri-sendiri (terpisah).

image
SumberPhoto : nationalgeographic.co.id

Karakter adalah sebuah sistem keyakinan dan kebiasaan yang mengarahkan tindakan seorang individu. Karena itu, jika pengetahuan mengenai karakter seseorang itu dapat diketahui, maka dapat diketahui pula bagaimana individu tersebut akan bersikap untuk kondisi-kondisi tertentu. Istilah karakter juga dianggap sama dengan kepribadian atau ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat khas dari diri seorang (Sjarkawi, 2006).
Menurut KBBI, karakter diartikan sebagai sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yg membedakan seseorang dengan yang lain. Karakter dapat diartikan tabiat, yaitu perangai atau perbuatan yang selalu dilakukan atau kebiasaan.
Karakter dapat juga diartikan watak, yaitu sifat batin manusia yang mempengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku atau kepribadian (Poerwadinata, 2006)

image
SumberPhoto : nationalgeographic.co.id

Perangai (karakter) dari seekor lebah menjadi salah satu sumber pembelajaran bagi manusia dalam melakoni kehidupan yang lebih baik.

Sebagaimana firman Allah, SWT ;
Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia. Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesunguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhanýa) bagi orang-orang yang berpikir (yatafakkarûn).
(QS. Al Nahl/16: 68-69).(Terjemahan Departemen Agama RI, 1993)

Berdasarkan ayat 68-69 Q.S. An-Nahl tersebut, kehidupan lebah memiliki sejumlah karakteristik ;

Pertama, lebah dapat membangun sarangnya di gunung, pepohonan, dan tempat tinggal manusia. Bentuk sarangnya pun unik; tersusun dalam bentuk lubang yang sama bersegi enam dan diselubungi oleh selaput yang sangat halus menghalangi udara atau bakteri masuk ke dalamnya.

image
Sumber Photo : steemit.com

Lebah membuat sarangnya atau hinggap ditempat yang bersih, aman dan nyaman dengan tidak merusak batang, dahan ataupun rumah manusia yang dihinggapinya.
Sebagai manusia yang berakal dan beriman, hendaklah kita membentuk atau membangun sesuatu pada tempat yang bersih dengan harta yang halal, tempat (lokasi) yang tidak mengganggu orang lain (aman), mendapatkan rasa yang nyaman serta tidak merusak ekosistem yang sudah ada dengan cara memeliharanya dengan baik (jauh dari perilaku merusak).

Kedua, lebah senantiasa mengkonsumsi makanan dari yang baik-baik (bunga dan buah).
Ini berarti bahwa manusia (berakal dan beriman) dapat memanfaatkan pengetahuan, atau mempelajari segala bentuk pengetahuan positif yang ada didunia.
Mencari nafkah dengan cara yang halal dan bersih serta memanfaatkannya secara baik dan benar menurut ajaran agama yang kita yakini (mencari dan membelanjakan pada jalan yang diridhai Allah, SWT).
Menghindari perilaku koruptif, tidak mengambil yang bukan hak*, dsb.

Ketiga, lebah selalu mengikuti petunjuk dan jalan Allah SWT dalam kehidupannya. Ini berarti bahwa manusia yang mengakses, merancang dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi harus tetap merujuk dan berfokus kepada jalan kebenaran.
Melakukan tugas dan tanggung jawab dengan tekun disiplin dan mematuhi regulasi yang diterapkan (tetap merujuk pada peraturan).
Tidak menyalahi aturan, tidak memanipulasi data, tidak merugikan orang lain, dsb.

Keempat, semua yang dikeluarkan dari lebah selalu yang baik-baik. Madu yang dihasilkannya tidak hanya menjadi makanan, tetapi juga menjadi obat yang berkhasiat untuk beberapa penyakit.
Selayaknya bagi manusia dalam merancang, membuat dan mengembangkan sesuatu (ilmu pengetahuan, peraturan atau produk lainnya) harus memberikan kontribusi positif bagi para perancang, pembuat, pengembang dan penggunanya. Berpikir, berbuat dan berikhtiar apa saja yang kreatif untuk dapat digunakan oleh masyarakat.
tidak menghasilkan (berupaya) sesuatu yang dapat merusak masyarakat banyak (spt: memproduksi narkoba), tidak menularkan (menurunkan) perilaku-perilaku yang menyimpang dari aturan agama dan negara, dsb.

Kelima, lebah menerapkan sistem kehidupannya dengan penuh disiplin dan dedikasi yang tinggi di bawah kendali pimpinannya didalam kelompok.
Menjadi individu yang baik harus senantiasa berdisiplin diri, memiliki integritas dan komitmen yang tinggi, mematuhi serta menjaga kehormatan pemimpinnya. Kondisi ini juga menegaskan bahwa seorang pemimpin harus dapat membina, membimbing, mengarahkan dan mampu menjaga nilai moral dalam melaksanakan tugas kepemimpinannya, serta mampu memberikan teladan yang baik bagi yang dipimpinnya.
Hasil kerja secara berkelompok jauh lebih berkualitas dengan hasil kerja dari seseorang yang bekerja sendiri, dan menjadi seorang pimpinan yang baik hendaklah selalu berpikir arief, bertindak adil dan bijaksana dalam memutuskan.

Lebah sebagai makhluk yang tidak berakal (hanya memiliki nafsu), memberikan banyak pembelajaran kepada manusia untuk menjadi individu yang memiliki karakter yang baik, disiplin, tekun, taat aturan, bertanggung jawab, berkomitmen, saling menjaga kehormatan, saling bekerja sama dalam menjalani kehidupan yang lebih baik untuk meraih kebahagiaan didunia dan akhirat.

Semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita semua, dalam menata kehidupan yang lebih baik dan berkemanfaatan antar sesama.

Terima kasih
Wassalam @hamdanirz

Referensi ;
Noor, FA (2017). Pendidikan Karakter Guru Raudatul Athfal (RA) Berbasis Kehidupan Lebah Golden Age. Volume 2. No.1, p.15-27.

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

di upvote kmi y kk :)

Oke

Katrok rombongan paus, sukses untuk pak ketua @hamdanirz

Alhamdulillah, yang penting tetap menulis dan berbagi, walau dengan hal yang paling sederhana, sukses kembali utk pak Haji @anwaragani

Cukop brat bereh, dan Alhamdulillah katrok rombongan 5 paus

Mantab..ibrah bagi kita semua.. Indahnya berbagi..Sudah upvote ya... Thanks

Oke, terimakasih