Anda pasti pernah mendengar, istilah zaman now. Ya, istilah ini seringkali kita dengar terutama di era generasi mileneal saat ini, seperti Kids Zaman Now
Ya, berbicara tentang anak-anak, pasti nggak lepas dari harapan, karena anak itu pasti punya harapan yang besar. Mereka berani untuk bermimpi besar, dan mereka nggak pernah takut untuk salah, dan seringkali sebagai orang itu, orang yang dewasa justru lebih banyak egonya
Mereka lebih baik nggak punya harapan daripada kecewa. Nah, ada dua sih kalau bicara tentang harapan. Yang pertama harapan itu sangat wajar dalam hubungan apapun, jadi hubungan apapun kita punya ambisi, kita punya kondisi
Tapi kalau berbicara tentang anak-anak, harapan orang tua itu memang harus tinggi, ibaratnya kita minta anak-anak punya cita-cita setinggi langit, dia itu akan berusaha memenuhi harapannya itu, karena pada dasarnya anak itu punya ❤ sama orang tua, dan ingin memenuhi harapan itu
Tapi kita juga harus berhati-hati, sehingga harapan itu dikomunikasikan, dan pada akhirnya menjadi harapannya dia juga terhadap dirinya sendiri. Kalau harapannya cuma jadi harapan orang tua, ambisinya hanya ambisi orang tua semata, pada akhirnya adalah konflik yang terus menerus
Nah, caranya adalah kita harus terus belajar sebagai orang tua, kita juga harus punya harapan yang realistis terhadap diri kita sendiri. Karena pada saat kita jadi orang tua, bukan cuma harapan pada anak, kita semua punya harapan terhadap tugas ini
Anak tidak butuh orang tua yang sempurna, anak butuh orang tua yang realistis. Kadang-kadang kurang sabar, perbaiki, besok gimana caranya lebih sabar lagi, karena anak juga bukan, anak yang sempurna, dan anak nggak punya pilihan, bisa nggak tukar orang tuanya, sama orang tua tetangga ? Nggak bisa !
Tapi kuncinya adalah, orang tua yang terus belajar, orang tua yang terus berefleksi, sehingga harapan pada anak juga harus realistis, sesuai tahap perkembangannya. Harapan orang tua pada diri sendiri juga harus, harapan yang realistis, kuncinya percaya pada proses belajar yang terus menerus pada anak dan orang tua, belajar dari anak, dan juga belajar dari orang tua
Hari ini boleh melabeli diri kita tidak maju, tapi jangan anak-anak kita, berikan supaya harapan mereka tumbuh, berikan mereka pengalaman yang sebanyak-banyaknya dengan kebaikan , bukan hanya dengan perkataan. Ingat nggak diwaktu dimasa kecil
Saya pernah mengalaminya, ada beberapa anak melihat orang menjahit, dia bilang gini "Aku nanti kalau gede pengen jadi penjahit", nggak usah disalahin, itu pengalaman mereka, tenang saja, jangan di doktrin. Menjahit itu nggak keren ! Biarin anak, nanti juga berubah lagi kalau pengalamannya makin bertambah
Jadi, berikan mereka sebanyak-banyaknya pengalaman, momen bersentuhan dengan berbagai hal. Anda ingin anaknya jadi dokter, boleh, anda ingin anaknya jadi guru hebat, boleh, atau anda ingin anaknya jadi insinyur, pengen jadi tentara, jadi polisi, boleh tidak dilarang
Tapi, yang menjadi masalah, jangan sampai anak kita menjadi ambisi saja atas kegagalan orang tua, misalnya orang tua gagal jadi dokter, anaknya dipaksa jadi dokter. Bukan gitu ! Tapi gimana caranya anak tertarik dengan apa yang kita inginkan itu, dengan cara berikan mereka banyak pengalaman
Jangan sampai anak-anak anda. Jadi ada harapan, ada kenyataan, dan salah satu hal yang bisa kita lakukan sebagai orang untuk menyampai kesana adalah, dengan membuka kesempatan sebanyak-banyaknya kepada anak, supaya mereka tumbuh, bisa belajar, dan mereka bisa menjadi diri mereka yang sepenuhnya.
Dan hari ini saya juga bisa bersyukur banget, karena punya kesempatan untuk belajar dari yang kecil, dan bahkan saya juga punya kesempatan untuk bertemu langsung dengan mereka
Ada 20 anak pagi tadi, berkunjung ketempat dimana saya bekerja, dan memang anak-anak itu mengajarkan banyak sekali hal tentang kehidupan. Dan malam ini, mari kita belajar dari mereka, ada 3 pesan anak-anak ini tadi waktu berkunjung ketempat saya bekerja. Yang pertama pesan dari yang namanya Era bocah manis berlesung pipi ini bilang gini :
- Senyum, banyak tertawa, karena,hidup ini indah
Yang kedua dari Elly, bocoh imut bekulit putih, bermata sipit ini, dengan pe-de penuh semangat, dia bilang gini kesaya :
- Apa adanya, tulus tanpa berpura-pura
Dan yang terkahir dari Nia, anak ini sedikit pemalu, tiap berbicara dia tutupi selalu wajahnya yang ayu hehe, dia bisikin ketelinga saya gini :
- Berani mimpi, berani mencoba, dan tidak takut salah
Itulah sepotong cerita pengalaman saya dengan anak kids zaman now, semoga dapat menginspirasi kita, untuk selalu berbuat baik dalam hidup, saya mewakili anak-anak ini, ingin berpesan teruslah berjuang, dan berkarya, jangan takut gagal, karena kegagalan adalah, proses kita menuju sukses.
Keep Writing
Salam Sahabat Inspiratif
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
WARNING - The message you received from @yckifoundation is a CONFIRMED SCAM!
DO NOT FOLLOW any instruction and DO NOT CLICK on any link in the comment!
For more information, read this post:
https://steemit.com/steemit/@arcange/virus-infection-threat-reported-searchingmagnified-dot-com
Please consider to upvote this warning if you find my work to protect you and the platform valuable. Your support is welcome!
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit