Hi friends,
Assalamualaikum warahmatullahi Wabarakatuh, selamat Beraktifitas dan semoga barokah. Sahabat steemian kali ini saya ingin berbagi tentang pengalaman saya mendampingi Tim Pengembang Sekolah (TPS) SDIT Muhammadiyah Lhokseumawe.
Tim pengembang sekolah SDIT Muhammadiyah Lhokseumawe diterima dengan sangat baik oleh Kepala SDIT Muhammadiyah Bireuen. Kami banyak mendapat pencerahan dari Ketua PDM Bireuen yaitu dr.Athaillah A Latif, S.POG. Membangun sekolah perlu komitmen dari Tim dan Stakeholder Pendidikan. Luruskan niat yang tulus dan ikhlas dalam berbuat dan bertindak.
Model Sekolah
Sekolah yang bagaimana, ini harus bisa menjawab trend dalam masyarakat dan Kurikulum Nasional. Untuk itu sekolah yang berkarakter, karakter siswa yang berakhlak Al-Quran dan sunnah Rasulullah. Saya sangat terkesan dengan pencerahan dr.Athaillah, beliau mengajak seluruh guru untuk mencari surga. >"Surga ada di tempat kita bekerja yaitu sekolah, untuk itu marilah kita mendidik dengan hati, tulus dan ikhlas In Sya Allah Barokah".
Selanjutnya dr. Athaillah mengatakan jika sikap tulus dan ikhlas menjadi karakter dalam pribadi guru maka kebaikan dari Allah yang tidak kita sangka. Sebagai ilustrasi gaji 2 juta, siapa tahu disisi Allah bernilai 10 Juta, yang sisanya 8 juta lagi Allah simpan dalam bentuk energi potensial pada setiap pribadi yang bertaqwa, tulus, ikhlas dalam mendidik anak bangsa. Energi potensial tersebut Allah hadirkan kepada kita dengan arah dan jalan yang tidak kita sangka.
Hal-hal yang berkenaan dengan teknis banyak kami terima pencerahan dari kepala SDIT Muhammadiyah Bireuen, Ust. Rizki Dasilva, S.Pd.I.,MA. Mulai dari:
Profil
SDIT Muhammadiyah Bireuen sudah memasuki tahun ke 6, dengan Jumlah murid 450 Orang, mulai dengan 20 murid di tahun pertama sampai dengan 100 murid pada tahun 2019/2020. Kata Kepala Sekolah animo masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di SDIT Muhammadiyah Bireuen menjadi pilihan pertama walaupun SPP Rp 400.000,-/bulan.
suasana kelas sedang demontrasi gunung berapi
Kurikulum
Kurikulum SDIT Muhammadiyah Bireuen, Kurikulum Nasional+Islam Terpadu + Al-Islam dan Kemuhammadiyahan. Bagaimana keterampilan guru memasukkan muatan Al-Quran dan Hadits dalam Rencana Pembelajaran. Muatan lokal dalam kurikulum dominan Al-Quran dan Hadits.
Proses belajar mengajar setiap dua minggu dilakukan di luar ruangan yang dikenal "Sekolah Alam". Abang dan kakak SDIT Muhammadiyah Bireuen diajak untuk mengunjungi home Industri, Sawah, Gunung, dan Dunia Industri. Siswa diberikan tugas untuk membuat laporan singkat dari pembelajaran di Alam bebas sesuai dengan objek yang dikunjungi. Belajar di akan dapat membuat pikirkan fresh kembali, dan ini terbukti Abang dan Kakak sangat semangat menanti jadwal kunjungan.
Setiap kelas satu didampingi oleh dua orang guru, sedangkan guru Al-Quran 2-3 orang.
Motto
Menciptakan Peserta Didik Yang SHOLEH, MANDIRI dan BERPRESTASI
Pembiasaan
Budaya antri, Senyum Salam Sapa (3S), Shalat Dhuha, Shalat Berjamaah untuk Dhuhur dan Ashar. Untuk kelas satu sampai dengan kelas tiga syaratnya di kelas yang diimami oleh salah seorang Abang, menariknya Shalat dengan suara yang nyaring secara bersama tujuan bisa diperbaiki jika ada yang salah. Sedangkan kelas empat sampai dengan Enam shalat di Mushalla.
One day two ayat,setoran dua ayat setiap hari, bagi yang tidak bisa setor tidak diizinkan masuk kelas. Jika kita kalkulasi satu tahun ada 200 hari efektif, jadi bisa mencapai 400 ayat* setahun minimal. Masya Allah jika dikalikan 6 tahun sama dengan 1.200 ayat.
Demikian yang dapat saya bagikan siang ini, semoga bermanfaat, dan sela bersama saya @mukhtarilyas.
Lhokseumawe, 30 Agustus 2019
By:@mukhtarilyas.
Lhokseumawe, 30 Agustus 2019
By:@mukhtarilyas.
Lhokseumawe, 30 Agustus 2019
By:@mukhtarilyas.
Lhokseumawe, 30 Agustus 2019
You seem to be using older version of eSteem!
Please update to newest version to get most out of eSteem, Install Android, iOS mobile app. For desktop Windows, Mac, Linux Surfer app!
Learn more: https://esteem.app
Join our discord: https://discord.gg/8eHupPq
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Luar inspirasi, semoga sukses dalam menjalankan pendidikan untuk kemajuan umat
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit