Hari ini tepatnya 1 syawal 1439 H umat Islam seluruh dunia melaksanakan perayaan hari besar agama Islam yaitu dengan cara melaksanakan solat Hari Raya Idul Fitri pada pagi hari tadi. Sebelum tiba pada hari yang sangat berbahagia ini masyarakat sebelumnya melaksanakan ibadah puasa pada bulan ramadhan. Selain berpuasa umat Islam juga melaksakan solat Tarawih pada malam hari.
Namun hal menarik yang dipandang saat setelah selesai solat Idul Fitri, tepatnya diwilayah saya tinggal di Busu, tepatnya di Beureunuen Kabupaten Pidie. Masyarakat disini langsung menuju ke tempat pemakaman umum, atau biasa disebut dengan “jak bak kubu” untuk melakukan ziarah. Bermacam-macam tujuan disana yang diziarahi, ada yang menziarahi makam orang tuanya. Ada yang menziarahi makam suami atau istrinya, dan juga ada yang menziarahi makam anaknya. dan masyarakat terlebih dahulu meninggalkan segala aktifitasnya sebelum mereka melayat ke pemekaman untuk mengirimkan doa kepada orang-orang yang duluan meninggalkan dunia ini. Namun yang disayangkan disini kebanyakan masyarakat menziarahi kuburan hanya waktu tertentu saja sepeti pada hari raya, baik itu Idul Adha ataupun Iduk fitri. Karena sejatinya, ziarah kubur boleh dilakukan kapanpun, tidak terikat oleh waktu tertentu, apalagi mengkhususkannya. Kebiasaan berziarah hanya pada saat menyambud hari raya Idul Fitri dikhawatirkan akan mengubah keyakinan menjadikan ziarah kubur saat hari raya Idul Fitri adalah amalan yang lebih utama dibanding hari lainnya. Padahal ziarah kubur boleh dilakukan di waktu lainnya tanpa ada hari yang lebih utama.
Tujuan kita berziarah ke kuburan ialah mengigat dahulu Rasulullah kita Nabi Muhammad SAW yang pernah meminta untuk diampuni segala dosa ibunya namun Allah tidak mengizinkannya. Namun saat Rasulullah meminta untuk menziarahi makam ibunya lalu Allah mengizinkannya. Dan pada saat itu di tempat pemakaman Rasulullah menangis dan orang-orang yang berada pada pemakaman tersebut juga ikut menangis. Disini dapat dipetik hikmah bahwa menziarahi kubur dapat melembutkan hati, membuat air mata berlinang, dan mengingatkan kita akan akhirat namun jangan kita mengatakan perkataan yang tidak ada guna dan canda tawa. Dan juga ziarah kubur akan mengingatkan kita pada kefanaan, kematian dan akhirat, sehingga kita tidak akan terlena dengan gemerlap dunia dan tetap ingat pada Allah SWT. Dan hal yang perlu dilakukan saat berziarah ialah menyampaikan doa-doa dan merupakan bagian dari kita untuk mengingat bahwa suatu saat kita akan disitu juga.
Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!