Nilai Sebuah Kertas: Merawat Arsip, Menjaga Sejarah

in essay •  7 years ago  (edited)


IJAZAH.jpg
Selembar surat tanda tamat belajar sekolah kelas 2, 1926, milik seorang warga, yang orangtuanya dulu adalah seorang petinggi desa

Sungguh, bagaimana rasanya dada menggelegak ketika melihat selembar kertas yang sudah menguning dikeluarkan dari sebuah tas atau koper tua, atau dari dalam sebuah map plastik. Ada juga yang sengaja disimpan dengan cara disisipkan dalam sebuah buku agama yang juga sudah tua. Begitu haru aku kemudian, ketika seorang bapak tua berkata: ”bawalah ini semua, Nak. Manfaatkanlah sebaik-baiknya.”

Sejumlah dokumen tua (40-an lembar) yang berhasil saya kumpulkan dari beberapa warga sepuh di desa-desa yang ada di Kabupaten Kepahiang, saat penelitian untuk penulisan buku Sejarah Kepahiang. Dokumen-dokumen ini sekarang berada di tangan saya. Sebagian besar masih terawat baik, sebagian lainnya dalam kondisi rusak. Beberapa sudah sulit dibaca, apalagi yang ditulis dengan pensil, comte atau pastel. Setelah di-scan untuk penyimpanan dalam bentuk digital, dokumen-dokumen itu sekarang aku simpan dan dirawat secara pribadi, namun tetap aku coba sesuaikan dengan standar yang berlaku di Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). Rencananya semua dokumen yang telah berusia lebih 70 tahun lebih itu akan saya serahkan kepada Pemerintah Daerah.

Tentu masih ada dokumen-dokumen lain yang tersimpan di rumah penduduk. Sementara, dokumen-dokumen yang ada ini saja telah menjadi penemuan berharga, karena setahu saya Kepahiang sendiri tidak memiliki dokumen-dokumen yang berusia lebih dari 50 tahun.

surat perintah hukuman mati copy.jpg
Sebuah surat perintah dari Komandan TNI kepada seorang kepala desa untuk menghukum mati seorang mata-mata Belanda

Kertas, salah satu benda yang hampir selalu luput dalam penulisan sejarah. Benda yang senyatanya adalah sederhana ini, namun sangat diperlukan dan sangat pula sulit dicari dalam situasi perang. Surat-surat, perintah atau catatan-catatan administrasi membutuhkan kertas. Tidak mudah menemukan kertas, sehingga kertas pun menjadi begitu berharga. Kertas-kertas bekas, yang masih baik atau pun di halaman belakangnya masih ada ruang kosong akan tetap dipakai, untuk memenuhi kebutuhan kertas. Bahkan, satu kesatuan TNI kita dulu pernah kehabisan kertas, sehingga harus menggunakan lembaran dari pelepah pinang yang telah ditipiskan untuk menulis surat ke kompi di wilayah lain.

Screenshot_5.jpgScreenshot_6.jpg
Penghematan kertas!
Selembar surat resmi menggunakan kertas bekas dari Camat Kepahiang kepada seorang pasirah (kepala marga), berukuran18,1 x 14,8 cm, 19 Juni 1946

Pemakaiannya harus diperhitungkan sehemat mungkin. Dari selembar kertas buku tulis berukuran 20 cm x 11 cm, sering harus dipotong-potong menjadi berukuran 5 cm x 11 cm. Di atas kertas sekecil itulah surat koordinasi antar kesatuan lain atau kepada komandan di induk pasukan disampaikan.


Mengingat pentingnya kertas ini, maka sumbangan dari rakyat berupa kertas akan sangat dihargai. Sebagaimana seorang warga mendapatkan ucapan terima kasih dari TNI atas sumbangannya berupa kertas kajang sebanyak 10 lembar. Warga tersebut juga memberikan sumbangan berupa 1 almanak dan sebatang pensil.

Screenshot_1 copy.jpg
Surat tanda terima dari TNI atas sumbangan kertas dari warga Dusun Pulo Geto bernama Nuri

Sumbangan kertas dari rakyat, dalam masa-masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan bukanlah sebuah sumbangan yang kecil. Blokade darat dan udara dari pihak Belanda membuat semua komunikasi, koordinasi dan logistik antar daerah atau pasukan sangat sulit dilaksanakan. Sering masing-masing kesatuan dari besar hingga kecil harus mampu mencukupi kebutuhan kesatuannya masing-masing, termasuk juga kebutuhan kertas dan alat tulis yang dibutuhkan demi tetap berjalannya administrasi kesatuan-kesatuan itu.

================================
Emong Soewandi || @emong.soewandi

Screenshot_18.jpg

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Arsip Informasi yang sangat berguna bagi generasi

  ·  7 years ago Reveal Comment

Mantap, kalau ada rencana jual beri kabar ya😂😂😂

  ·  7 years ago Reveal Comment

Dokumentasi vintage seperti itu sebenarnya bisa memunculkan kembali rasa kebanggaan di dada di zaman yang semakin gila dengan hal digital. Tak dapat dipungkiri sometimes, kita pasti merindukan aroma kertas, really?

  ·  7 years ago Reveal Comment

Mantap kak...

  ·  7 years ago Reveal Comment

Ini keren. Tapi pengarsipan bukan pengerjaan mudah. Kertas itu benda yang ringkih. Aku sarankan jangan begitu saja diserahkan ke pemda bila pemda tak punya sistem pengarsipan yang mumpuni. Aku lebih memilih ANRI yang punya gudang arsip dengan suhu terjaga.

  ·  7 years ago Reveal Comment

Sebuah dokumentasi yang berharga bang.....

  ·  7 years ago Reveal Comment
  ·  7 years ago (edited)

Bukti yang kuat. Waktu itu masih menggunakan ejaan lama ya pak @emong.soewandi.

  ·  7 years ago Reveal Comment

Wah ini benar-benar harus di rawat dan dijaga dengan baik. Ini sebagai bukti administrasi zaman dulu. Elok nian bang infonyo. Lanjut mengulik infi yang keren dan bermanfaat. Salam sukses yo.

  ·  7 years ago Reveal Comment

Selamatkan bang!!!!

  ·  7 years ago Reveal Comment

Setuju, Emong. Arsip kuno itu perlu diselamatkan....

  ·  7 years ago Reveal Comment

Suka dengan usaha menjada literasi cetak. Terus berjuang dan berikan kami informasinya.

  ·  7 years ago Reveal Comment