Memberitahu orang tentang mana yang benar dan mana yang salah itu mudah. Mengajak dan membimbing hingga yang salah mau berubah jadi benar, itu baru sesuatu.
Apalagi menyalahkan orang, nggak perlu ilmu juga bisa, siapa juga mampu. Tapi membuat orang sadar dengan kesalahannya, dan mau belajar memperbaiki, ini istimewa.
Pengemban dakwah lebih dari sekedar memberi tahu tentang halal-harma, ia membersamai, mengerti, memahami, merasa, sekaligus menjadi yang bisa diandalkan.
Pengemban dakwah itu memberi rasa aman dengan akhlaknya, sekaligus semangat untuk terus memperbaiki diri bagi yang didakwahinya.
Kita diperintahkan untuk memberikan kabar gembira dan tidak membuat manusia lari dari agama, tugas kita adalah membuat ketaatan itu terlihat mungkin dijalani.
Kita tidak membenarkan yang salah, tapi tidak juga membuat yang salah putus asa. Kita memberikan harapan, membesarkan hati bagi sesiapa yang mau membuat taat.
Sedikit kebaikan itu akan mengarahkan pada kebaikan lainnya, maka jangan remehkan kebaikan orang walau baru sedikit ia kerjakan, itu jalan perubahan.
Apalagi menyalahkan yang sudah benar, menyesatkan yang sudah Allah tunjuki, jelas itu bukan adab yang baik. Tawadhu itu bukan merasa aku yang paling.
Sebab ke"aku"kan, tak membawa kecuali pada kesombongan, dan kesombongan pasti berakhir pada merendahkan orang lain dan menolak kebenaran dari Allah.
Wassalam
Terima kasih renungannya,sangat menginspirasi
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Semoga bermanfaat bagi semua
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit