Dirham samudra pase, Including the oldest currency in the archipelago.

in esteem •  7 years ago 

image
Dirham Samudra Pase, Including The Oldest Currency in the Archipelago
.
Can be mentioned the currency of the kingdom of Pasai Ocean is the first gold currency issued by the archipelago of Islam with Islamic islam (written Arabic) written in the upper and lower sides, because in earlier times other archipelago kingdom has also issued a currency of gold .

There is mention that the currency of the kingdom of Pasai Ocean is very smooth pengerjaanya compared to the silver coin in Java.

Deurham, deureuham, derham, dirham, dramas or there is mention of gold dinar is the name of the currency mention of the kingdom of Pasai Ocean, the coin issued by Sultan Malik Al Dhahir.

Gold coins made of gold and silver powder with the upper side written Muhamad Malik Al-dhahir on the lower side written Al-Sultan Al-Adil has a diameter of 10 mm weight 0.6 grams with 18-20 carat quality.

Another source mentions the diameter of deurham 1 cm with a weight of 0.57 grams and has the quality or gold content 17-19 carats. Others mention deurham has a gold content equivalent to 40 grains or 26 grams.

The expenditure of the Sultanate of Samudera Pasai money must meet the rules that all the Sultan Samudera Pasai need to write the phrase Al-Sultan al-Adil on durham issued by the Sultan of Samudera Pasai. 'Justice means justice, which is always expected of human ancient or even today.

Deurham is not one of the seas of the Sultanate of Pasai because of the opinion sourced from Ma Huan's Ying Yai Sheng Lan book, written and translated by Admiral Cheng Ho of China while sailing to North Sumatra (1405-1433).

Mentioned that the currency of the Sultanate of Samudra Pasai other than gold dinars or deurham, SamudraPasai Sultanate also uses a currency made of tin called keueh. Other sources call it ceitis. Kueh or ceitis is used for the value of a direct exchange instrument on the market, which has a value of 1,600 kueh = 1 deurham.

[ bahasa indonesia ]

Dirham Samudra Pase, Termasuk Mata Uang Paling Tua di Nusantara
.
Bisa disebutkan mata uang kerajaan Samudera Pasai adalah mata uang emas pertama yang dikeluarkan nusantara oleh kerajaan islam dengan oranamen islam (tulisan arab) yang tertulis dalam sisi atas dan sisi bawah, karena pada masa-masa sebelumnya kerajaan nusantara lain juga sudah mengeluarkan mata uang dari emas.

Ada yang menyebutkan bahwa mata uang kerajaan Samudera Pasai ini sangat halus pengerjaanya dibandingkan mata uang logam perak di Jawa.

Deurham, deureuham, derham, dirham, dramas atau ada yang menyebutkan dinar emas adalah nama penyebutan mata uang kerajaan Samudera Pasai, mata uang logam yang dikeluarkan oleh Sultan Malik Al Dhahir.

Mata uang logam emas yang terbuat dari serbukan emas dan perak dengan sisi atas tertulis Muhamad Malik Al-dhahir pada sisi bawahnya tertulis Al-Sultan Al-Adil mempunyai garis tengah 10 mm berat 0,6 gram dengan mutu 18-20 karat.

Sumber lain menyebutkan diameter deurham 1 cm dengan berat 0,57 gram dan mempunyai mutu atau kandungan emas 17-19 karat. Ada pula yang menyebutkan deurham mempunyai kandungan emas yang sepadan dengan 40 grains atau 26 gram.

Adapun pengeluaran uang Kesultanan Samudera Pasai harus memenuhi peraturan bahwa seluruh Sultan Samudera Pasai perlu menuliskan frasa Al-Sultan al-Adil pada durham yang dikeluarkan para Sultan Samudera Pasai. ‘Adil berarti keadilan, yang selalu diharapkan manusia zaman dahulu atau pun zaman sekarang.

Deurham bukanlah salah satunya mata uang keluaran Kesultanan samudra pasai karena menurut pendapat yang bersumber pada buku Ying Yai Sheng Lan karya Ma Huan, di tulis dan diterjemahkan oleh Laksamana Muslim Cheng Ho dari Cina saat berlayar ke Sumatera Utara (1405 – 1433.

Disebutkan bahwa mata uang Kesultanan Samudra Pasai selain dinar emas atau deurham, Kesultanan SamudraPasai juga menggunakan mata uang yang terbuat dari timah yang disebut keueh. Sumber lain menyebutnya ceitis. Kueh atau ceitis digunakan untuk nilai alat tukar langsung di pasar, yang mempunyai nilai 1.600 kueh = 1 deurham.

Infographik : @gnfi
enjoy_acehSedangkan nilai deurham pernah dibandingkan dengan mata uang Portugis crusade yaitu 9 deurham sama dengan 1 crusade yang juga sama dengan 500 cash.

Pada tahun 1524 M setelah Kerajaan Aceh Menakhlukan Kesultanan Samudera Pasai tradisi mencetak deurham menyebar keseluruh wilayah Sumatera, bahkan semenanjung Malaka dengan Aceh sebagai corongnya. Derham tetap berlaku sampai bala tentara Nippon mendarat di Seulilmeum, Aceh Besar pada tahun 1942.

Pada masa sekarang deurham bisa kita temukan di museum Aceh atau para kolektor seperti seorang pribumi bernama Ibrahim Alfian (1973) seorang pakar Aceh yang juga mengemukakan hasil analisanya tentang deurham yang menjadi koleksi pribadinya atau yang berada di musem Aceh yang bisa dikenali diantaranya : – Masa Pemerintahan Sultan Muhamad (1326 – 1345 Masehi) – Masa Pemerintahan Sultan Zainal Abidin (1371 – 1405 Masehi) – Masa Pemerintahan Sultan Abu Zaid Malik ad Dhahir (? Masehi)

Deurham menjadi sumber penting sebagai bukti bahwa pada abad ke-13 masyarakat nusantara telah mampu menciptakan mata uang logam emas sendiri sebagai alat tukar.

Deurham juga saksi bahwa kemajuan Kesultanan Samudera Pasai pernah menjadi pelabuhan perdagangan terpenting yang maju dan menjadi penghubung antara pedagang- pedagang nusantara dan luar nusantara.
timorindonesiaMajapahit bukanya kerajaan Hindu Budha, tapi mata uang nya koq ada tulisan kalimat syahadat ya..?
enjoy_aceh@timorindonesia sepertinya itu uang kerajaan mataram. Yang pecahan kerajaan majapahit
timorindonesia@enjoy_aceh anehnya min di kampungku ada makam orang2 Majapahit, tapi makam tersebut makam Islam dan namanya ada yg bernama Sulaiman hakim., Mungkin dengan masuknya Islam ke wilayah Nusantara ada sebagian orang2 Majapahit yg sudah masuk Islam.

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!