Jujur Kukatakan

in esteem •  7 years ago  (edited)

image

Jujur kukatakan, aku memerhatikan setiap gerak langkah dan tingkah lakumu. Kamu selalu saja begitu. Kamu selalu cepat berubah suasana hati. Kamu mengira aku biasa saja?

Jujur kukatakan, ketika aku pura-pura bodoh, sebenarnya aku sedang menilaimu. Kamu nggak tahu itu kan? Tidak selamanya salah yang kamu lihat itu spontanitas, kadang aku sengaja buat salah di depanmu.

Jujur kukatakan, aku sedang membayangkan mungkin hari ini hatiku dan hatimu masih bersatu sehingga kamu masih banyak mendukungku, aku khawatir jika suatu hari nanti kita saling membelakangi, kamu akan melihatku dengan kacamata yang salah selalu.

Tahukah kamu, sudah beberapa kali kamu mengundangku untuk minum kopi untuk kebahagiaan, kamu selalu tiba-tiba berubah sikap. Kamu selalu ingin perasaanmu dimengerti, tapi tak mau mengerti.

Lalu sampai kapan? Kamu mau jika nanti aku enggan bertemu denganmu lagi jika kamu terus mengulang sifatmu itu? Aku malas datang jauh-jauh hanya untuk melihat wajah jengkelmu itu.

Sayang, seandainya kamu tahu, aku rindu kamu, aku menunggu kamu. Aku ingin bertemu kamu ketika kutahu kamu baru lepas landas. Aku lihat kamu juga begitu, punya semangat yang sama. Aku ingin selalu melihat senyuman saat berpisah sementara waktu.

Lalu apa yang terjadi? Kamu jengkel kepadaku, entah karena aku telat, itu yang pertama, jika itu alasannya, kamu lupa satu hal tentang aku. Kedua jika kamu kesal karena banyak cerita yang urung kusampaikan, itu karena ada hal kemaslahatan yang aku pertimbangkan.

Coba kamu pahami, untuk menyatukan dua isi kepala atau lebih agar memiliki persepsi yang sama itu sulit luar biasa. Kamu ingin begitu dan aku mau begini.

Seperti fenomena yang baru-baru ini terjadi. Perdebatan ibadah sunat yang tak pernah ada endingnya. Mereka mengedepankan ego sektoralnya masing-masing. Padahal mereka tahu, di negeri tempat asal agama ini datang, di sana justru tak ada persoalan khilafiah.

Begitu juga antara aku dengan kamu, aku mau tak ada khilafiah di antara kita. Perbedaan adalah rahmat, tapi kesamaan itu adalah persatuan. Benar, persatuan antara hatiku dengan hatimu.
Selama pagi, Adinda!
Aku ingin makan kebab denganmu. Tapi ini lagi bulan puasa.

Thanks for dropping by

image

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Wow pos yg sangat bagus kawan saya pikir apa tadi bacaan nya minum kopi sudah menjadi kebiasaan kita sbgai laki laki.

Padahal bukan ya, ternyata tidak lebih dari orang yang curhat ya! Hehehe Thanks sudah mampir

Hehehe.. Saya terlalu serius dalam membaca.. Terima kasih kembali kawan

Syukran telah menseriuskan diri pada postingan yang biasa saja.. :)

Hahahaha romantis banget minum kopi nya bg.

Iya, tapi tentang minum kopi yang tak berakhir bahagia.. Hehe

So sweet 😄

Prikitiew... Hahahaha

Saya akan menyiapkan kebab untukmu tapi ini sudah imsak 😂😂

Cepat kali imsak kok di sana, emangnya di mana ini? Haha

Masih di bawah langit yang sama
Di bulatan bumi tiada beda
Hanya waktu imsak yang beda haha

Iya pasti, sama-sama di planet bumi. Di bagian bumi kami baru saja imsak dan Subuh :)

Curcol

Hahahaaha... Hana postingan tengah malam

Sepertinya Si Andinda ini orangnya agak keras kepala, jadi Ustaz Hayat agak dongkol. Hihihi... btw namanya unik Andinda. Agak susah diucapkan :D

Hahahhaa typo tu ustazah... Adinda... :D
Terima kasih hihi

Aiiih...kenapa pula Adinda lagi... Andini saja panggilnya. Maksa 😅

Hahahaha

Ini nih...kalimat yang sering diucapkan oleh lelaki kepada wanita adalah....
"Kamu ingin selalu perasaanmu dimengerti, tapi tak mau mengerti!" Waduh, wahai para lelaki seegois itukah wanita?😂