Karena Malaikat Tak Butuh Digital Record - (OASE RAMADAN #07)

in esteem •  7 years ago  (edited)

image

Sejak media sosial mulai banyak diminati oleh masyarakat, hampir semua aktivitas ditumpahkan pada dinding-dinding platform yang mereka senangi. Parahnya, aktivitas ibadah pun yang sejatinya hanya diketahui oleh dirinya dan Tuhan juga diobral di sana.

Memang tak bisa dipungkiri bahwa hari ini kita sedang menuju zaman digitalisasi, bahkan ada sebagian kita sudah di dalamnya. Semua serba digital, mulai dari transaksi, arsip dokumen, bahkan pekerjaan-pekerjan yang selama ini dilaksanakan dengan manual bisa beralih ke digital.

Namun tidak dengan ibadah. Pengabdian diri manusia kepada Sang Pencipta tidak perlu di-share ke media digital, karena malaikat dan Tuhan tidak butuh rekaman digital (digital record). Malaikat memiliki media sendiri dalam merekam catatan amalan kita yaitu buku amalan.

Buku catatan tersebut nanti akan diperlihatkan di yaumil akhir. Semenjak kita memasuki usia akil balig, sejak saat itu pula malaikat mulai merekam jejak aktivitas kita di muka bumi. Pada hari apa misalnya, pukul sekian, dan tahun berapa, kita melakukan apa saja tercatat semua di sana.

image

Buku milik malaikat sangat orisinil. Tidak bisa diretas atau disogok manusia agar dibolak-balik nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Berbeda dengan catatan hukum yang dibuat manusia, yang bisa diubah sesuai permintaan dan selera hati.

Maka selaku manusia yang beriman kepada Allah harus yakin bahwa Allah dan malaikat tidak membutuhkan arsip amalan di media sosial. Cukup laksanakan sesuai perintah dan jauhi semua yang dilarangNya. Insyaallah hidup kita bahagia, mati masuk surga.

Secara psikologi, ketika seseorang memamerkan sesuatu ke media sosial, maka bisa ditebak orang tersebut jarang melakukan yang dipamerkan tersebut. Sebagai contoh kita belum pernah ke Eropa, tiba-tiba kita memilik kesempatan ke sana, pasti akan kita share untuk memberi tahu teman-teman bahwa kita sudah bisa menginjakkan kaki ke sana.

Maka tidak heran ketika melihat jemaah haji atau umrah sekarang banyak yang berselfi di depan kakbah. Mereka ingin orang lain melihat bahwa dirinya sudah ke sana. Ingin orang lain melihat dirinya sudah menjadi orang yang taat.

Senada juga dengan orang yang selfi di masjid saat salat Tarawih, Qiyamullail, dan berpusa, sebenarnya mereka ingin memamerkan kepada orang ia sedang melaksanakan ibadah. Ia ingin orang menilai bahwa dia orang yang ahli ibadah.

Padahal, kita lupa pada hakikat dari ibadah itu sendiri. Tujuan dari pada ibadah adalah ingin mendapatkan keridaan dari Allah Swt, bukan pengakuan manusia. Sehingga ibadah yang kita laksanakan menjadi ria.

Dalam Quran, surah Al-maaun ayat 4 disebutkan bahwa, “Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang salat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari salatnya, orang-orang yang berbuat ria, enggan (menolong dengan barang berguna”.

Dalam pandangan ulama, ria itu ada dua jenis. Pertama hukumnya syirik akbar (besar). Hal ini terjadi jika seseorang melakukan seluruh amalnya agar dilihat manusia, dan tidak sedikit pun mengharap wajah Allah.

Sedangkan yang kedua adalah ria yang menimpa orang yang beriman. Sikap ria ini terkadang muncul dalam sebagian amal. Seseorang beramal karena Allah dan juga diniatkan untuk selain Allah. Ria jenis seperti ini merupakan perbuatan syirik asghar (kecil).[]

Thanks for visiting my blog

image

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Betul banget kak, seharusnya yg namanya ibadah seperti sholat, mengaji menyantuni yatim piatu gak perlu diumbar-umbar kata ustadz itu penyakit "Riya'" alias (Pamer Kebaikan).


Tapi kalau postingannya tentang informasi seputar pelaksanaan ibadah seperti haji, serba-serbi menurutku justru bagus.

salam kenal by @azroel

Iya,, kalau informasi memang penting dan harus dishare....

Selalu ada kebaikan dan kejelekannya. Tergantung dari mana kita menilai.
Tentu saja yng meng up tergantung bagaimana niat dia.
Mungkin juga untuk tutorial seperti ibadh haji, karena ada bnyk hal yang tidak semua orang ketahui.

hehehhe, bagaimana kita bisa bilang tutorial, jika yang tampak cuma wajah peng-upload hehe

Ada yg typo tu "pulan" 😁
Sangat berhikmah tulisannya👍

yang benar apa @yellsaints24? tahun pulan, hari pulan, rumah si pulan..

Inspiratif

Thanks