RENUNGAN MALAM "MATI"

in esteem •  6 years ago  (edited)

Dear friend,
Assalamualaikum sahabat semua, semoga malam ini sahabat dan keluarga dalam keadaan sehat.

image

Manusia sebagai makhluk terindah di permukaan bumi ini yang diciptakan Allah Subhana Hu Wa Taala memiliki batas usia untuk ke langsung hidup. Manusia pertama diciptakan adalah Adam dari tanah. Kemudian proses terjadi generasi berikutnya, dari setetes air mani,

Sebagaimana firman Allah dalam Surat (Al-Ĥaj:5) “Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.”

image

Setiap kita akan menemui mati, cuma waktu itu rahasia Allah, tidak seorangpun tahu. Manusia lahir menjadi bayi, tumbuh dan berkembang menjadi dewasa, kemudian sakit atau lansia dan akhirnya mati. Mati adalah media untuk menuju surga atau neraka. Bagi orang yang beriman dan bertaqwa dan para sahabat Rasulullah masa itu, mati sangat didambakan karena beliau yakin bahwa hari akhir lebih baik dari dunia ini. Menuju hari akhir yaitu hari perhitungan Allah, maka kita mati terlebih duhulu.

Pertanyaannya adalah apakah kita juga mendambakan mati seperti itu, atau sebaliknya takut akan mati. Mati tidak perlu kita takuti dan yang penting persiapan menuju kematian, berapa amal kebaikan yang sudah kita lakukan. Bukankahkah kita disuruh per banyak berbuat amal kebaikan. Mari kawan kita persiapkan diri untuk menuju kematian yang Khusnul Khatimah.

Tulisan ini untuk mengingatkan pribadi saya dan sahabat semua bahwa kita jangan terlena hidup di dunia yang fana ini. Bukankah dunia ini sebagai jembatan menuju akhirat. Mari kita siapkan jembatan yang baik.

Demikian renungan malam ini, semoga bermanfaat.

Lhokseumawe, 24 Oktober 2018

SALAM KOMUNITAS STEEMIT INDONESIA
image
MOVE TOGETHER, BE GREAT TOGETHER AND ALL PROSPERITY

by @mukhtarilyas

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Artikel yang bagus..