Tikar pandan, dulu dengan mudah kita temukan di pasar atau di rumah-rumah warga, tetapi sekarang sudah jarang terlihat.
Banyak hal yang mempengaruhinya seperti bahan baku yang kurang, pesanan yang sedikit, serta tidak adanya inovasi membuat anyaman pandan semakin tertinggal atau ditinggalkan. Waktu mengerjakan tikar pandan mulai dari pengambilan pandan hingga penyelesaian juga memakan waktu lama.
Walaupun demikian, ternyata masih ada pembuat tikar pandan yang masih bertahan, salah satunya dari Gampong Tijiem Daboih. Mereka tetap bertahan dengan tradisinya.
**Hari demi hari tetap bergelut dengan kerajinan tikar pandan, mencari tambahan penghasilan sambil melestarikan produk lokal. **
Saat ini produk mereka masih dipasarkan secara konvensional, dari pasar ke pasar, dari mulut ke mulut. Mereka berharap tikar pandan"on seukee" dapat dipromosikan luas ke luar daerah bahkan ke luar negeri.
Follow me @muzahit