Begitu jengkel dan marah rasanya bila kita melihat tanaman bunga yang kita tanami dan kita rawat dengan daunnya sudah habis atau gundul, padahal kemarin kita masih melihat tanaman bunga tersebut berdaun lebat dan rimbun sekali.
Begitulah yang saya rasakan, tanaman bunga melati yang selalu saya rawat terlihat daun dibeberapa cabangnya sudah berkurang. Saya sempat berpikir ini adalah ulah anak saya yang sering main masak-masakan dengan temannya, mungkin mereka memetiknya.
Namun, setelah saya perhatikan secara seksama terlhat ada ulat yang sedang bersembunyi dibalik dedaunan dan ulat tersebut sudah terlihat sangat besar, badannya sudah sangat gemuk sekali dan sesekali masih berupaya memakan daun bunga melati tersebut.
Wujud Ulat tersebut terlihat sangat menyeramkan, seperti monster sadis dan galak yang ada di film. Sebenarnya saya sendiri juga tidak berani untuk mengusir ulat tersebut, geli sekali rasanya.
Namun karena rasa geram dan marah akibat telah memakan tanaman, saya dengan terpaksa memberanikan diri untuk mencongkel ulatnya dengan menggunakan kayu dan saya buang jauh jauh supaya tidak kembali lagi.
Sebenarnya ulat tersebut ingin saya binasakan saja, namun sayang juga rasanya dan yang jelas saya tidak berani untuk membunuh, geli sekali rasanya melihat ulat yang sangat besar sekali.
Saya pernah membaca jika ulat pemakan daun itu aktif pada saat cuaca gelap atau lembab, khususnya pada malam hari, disaat tersebutlah ulat ini akan memakan daun tanaman sebanyak banyak nya sampai daun tanaman tersebut habis atau gundul.
Adapun cara yang paling efektif untuk menjaga agar tanaman tidak diserang oleh ulat atau gulma perusak lainnya adalah dengan cara menyemprotkan racun insetisida secara berkala.