Hai sahabat steemian.!
Dari Abi Abdillah Nu'man bin Basyir, ia berkata, Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda :
عن أبى عبد الله النعمان بن بشير رضى الله عنه، قال سمعت رسول الله صلى الله عليه و سلم يقول : ان الحلال بين و ان الحرام بين و بينهما أمور مشتبهات لا يعلمهن كثير من الناس فمن اتقى الشبهات فقد استبرأ لدينه و عرضه و من وقع فى الشبهات وقع فى الحرام كالراعى يرعى حول الحمى يوشك أن يرتع فيه الا و ان لكل ملك حمى الا و ان حمى الله محارمه الا و ان فى الجسد مضغة اذا صلحت صلح الجسد كله و اذا فسدت فسد الجسد كله الا و هي القلب،
(رواه البخارى و مسلم)،
Sesungguhnya halal itu jelas dan haram itu jelas dan diantara keduanya ada perkara yang syubhat (tidak jelas), yang kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.
Maka barang siapa menjaga dirinya dari barang yang syubhat itu berarti ia telah membersihkan agama dan kehormatannya, dan barang siapa jatuh ke dalam perkara syubhat itu berarti ia telah terjatuh ke dalam perkara yang haram.
Seperti seorang pengembala yang mengembalakan ternaknya disekitar tanah larangan (halaman orang), lambat laun ia akan masuk ke dalamnya.
Ingatlah... Bahwa tiap-tiap raja itu ada larangannya.
Ingatlah... Bahwa larangan Allah itu adalah apa-apa yang diharamkan-Nya.
Ingatlah... Bahwa didalam jasad itu ada sekerat daging, jika ia baik maka baiklah jasad itu seluruhnya, dan jika ia rusak maka rusaklah jasad itu seluruhnya.
Ingatlah... Itu adalah HATI.
(HR. bukhari dan Muslim).
Biacara tentang HATI.
HATI merupakan organ bathin didalam jasad manusia.
Dan padanya lah poros manusia.
Dan didalamnya terdapat akal yang merupakan organ manusia yang paling mulia, ia dinamakan QALBU (dalam bahasa 'Arab artinya berbolak-balik) adalah karena cepatnya ia berbolak-balik (berubah-ubah).
Berkata seorang pensya'ir :
وما سمى الانسان الا لنسيه، و لا القلب الا أنه يتقلب،
Tidaklah manusia dinamakan manusia
Kecuali karna ia suka lupa.
Dan tidaklah qalbu dinamakan qalbu
Kecuali karna ia suka berubah-ubah.
HATI itu laksana seorang RAJA
Sedangkan badan dan seluruh anggotanya adalah rakyat.
Rakyat akan baik dengan baiknya sang raja, namun rakyat bisa menjadi rusak dengan rusaknya sang raja.
_Kitab Al-Majlisus Saniyyah : 25.
Goresan pena Syaikh Ahmad bin Syaikh Alfasyani.
و الله أعلم،
Semoga baroqah.