Terkadang, kita melakukan satu kebaikan dan berharap orang yang ditolong itu juga melakukan kebaikan yang sama pada kita. Ketika harapan itu tak terkabul, mulailah kita menyebut-nyebut kebaikan yang telah dilakukan. Bahkan, tak jarang, kita juga menyakiti hati orang tersebut.
Ternyata, perbuatan menyebut-nyebut amalan serta menyakiti hati orang yang diberi pertolongan dapat menjadi penggugur pahala. Duh, jangan sampai, deh.