Kota tua

in esteem •  7 years ago 

Aku menyusuri lorong yang pernah renyah dengan derai tawa juga air mata. Bertemu dengan sebagian nadi-nadi yang muram, lemah gizi, lunglai wacana. Aku, terus menyeret kaki ditengah keterseokan tafsir menatap sudut-sudut kota, tua.

Aku bukan pahlawan, hanya ingin ikut mencipta jiwa-jiwa kepahlawanan. Aku ingin bergerak melepas bius-bius kepalsuan di langit-langit atap keresahan. Aku, semakin tidak memiliki arti.

Aku sedang mengajak bergurau kota tua, yang sudah separuh tidak terlihat aslinya. Puing-puing kehancuran mengajakku mengerutkan dahi. Menjulurkan tangan, mengajakku turut mati
image

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!