Gong Hyo Jin berperan sebagai pengasuh bernama Han Mae warga negara China. Pemeran utama sebagai ibu sekaligus wanita karier dari bayi bernama Da Eun adalah Uhm Ji Won, berperan sebagai Ji Sun.
Film ini bercerita tentang Ji Sun yang bercerai dari suaminya yang berprofesi dokter. Da Eun harus jatuh hak asuh ke tangan mantan suaminya dan dengan segala upaya menyewa pengacara untuk tetap memiliki anaknya. Berperan sebagai ibu dan wanita karier sendirian tanpa bantuan siapapun tidak mudah. Ia harus mengganti pengasuh dan tetap bertahan. Dari semua kesulitan itu Ji Sun mendapat angin segar ketika datang pengasuh baru. Awalnya kecewa karena imigran China, karena pengasuh pertama juga sama dan nahasnya sudah melukai anaknya.
Han Mae seolah dapat membius Da Eun yang sangat ingin dekat dengan ibunya. Akibat kesibukan dan tidak ada waktu bersama anak menjadi salah satu faktor masalah mulai bermunculan. Alasan lain masalah menjadi semakin rumit, Ji Sun tidak mengklarifikasi identitas Han Mae. Perangai/sikap Han Mae yang baik, pendiam dan penyayang membuat Ji Sun pasrah dan jatuh percaya.
Kejadian yang tidak lazim mulai bermunculan, justru ketika sidang putusan hak asuh akan tetap berada di mantan suaminya atau tidak. Kisi-kisi Han Mae mencurigakan sudah terlihat jelas tapi Ji Sun sudah terlanjur percaya dan terlalu sibuk untuk memikirkan dua hal berbeda.
Satu hari Han Mae dan Da Eun tidak ada. Dua hari mulai panik dan mencari-cari. Tiga hari pikiran mulai kalut, mulai ada penipuan yang mengatakan tentang penculikan yang harus ditebus. Mulai juga Ji Sun dan polisi beradu argumen antara diculik atau disembunyikan karena tidak ingin lepas hak asuh.
Cerita yang mendebarkan ketika sebuah kenyataan mulai terkuak. Pertama dari mana Han Mae sebenarnya. Buntu karena seluruh identitas palsu dan orang yang merekomendasikan tidak memgenalnya. Kisah imigran yang menikah dengan orang Korea dan kehidupan yang sangat memilukan.
Ji Sun diarahkan ke sebuah tempat prostitusi tempat Han Mae bekerja. Akhirnya mengetahui dimana Han Mae tinggal, menikah dan punya anak. Banyak bukti-bukti bermunculan sebagai bahan pencarian untuk Ji Sun. Bahkan ada kartu identitas milik suaminya, dokter di rumah sakit di Seoul.
Polisi mulai banyak mencurigai kejanggalan-kejanggalan yang tidak lazim dari kasus menyembunyikan anak. Feeling seorang polisi memang mengarahkan ke penculikan. Apalagi ada terlihat dalam cctv seorang laki-laki yang dikenal sebagai mafia diikuti Ji Sun. Pada saat itu polisi mulai bergerak dan mencari seluruh informasi.
Sayang sekali peran polisi beberapa langkah di belakang Ji Sun, seorang ibu yang tidak memiliki latar belakang menyelidiki. Selalu lebih dulu tahu harus mengarah kemana, seolah polisi hanya pengikut. Bahkan ketika Ji Sun akhirnya menemukan Han Mae, polisi menjadi bagian akhir. Kejadian Ji Sun yang dramatis ikut terjun menyelamatkan Han Mae membuat film ini jadi wujud kekecewaan peran aparat.
Ji Sun mungkin memiliki dilematis untuk membenci Han Mae. Pengasuh anaknya itu bersikap baik selama bekerja. Tidak pernah menunjukkan sikap yang tidak wajar. Mendengar bagaimana sebenarnya Han Mae diperlakukan sangat buruk oleh suami dan mertuanya, Ji Sun seolah melihat dirinya sendiri. Ji Sun masih bernasib lebih baik, selain sebagai pribumi juga memiliki mantan suami dokter tapi pengecut. Sementara Han Mae memiliki suami yang "brengsek" yang membuatnya nekad membunuh laki-laki itu dengan perantara mafia.
Ji Sun terenyuh melihat bagaimana perjuangan Han Mae sebagai ibu walau sebenarnya kejam. Han Mae seperti sudah terjepit dari semua jalan keluar. Suami dan mertua yang menyeramkan. Anak sakit yang membutuhkan donor hati. Imigran dan miskin. Keterbatasan bahasa dan lingkungan asing. Mengenal dan berurusan dengan dunia prostitusi, mafia dan donor organ ginjal. Lengkap sudah sebagai permasalahan seorang imigran.
Film ini mungkin memiliki kekurangan tapi bertebaran pesan yang ingin disampaikan. Pesan tentang wanita karier yang tetap harus memberi sedikit waktu untuk anak. Fenomena yang terjadi dan nyata ini dituangkan dengan sangat miris ketika satu adegan Da Eun tidak sedekat dengan Ji Sun dibanding Han Mae yang beberapa kali dipanggil 'Mama'. Kisah suami brengsek dan mertua yang tidak suka ini menjadi perpaduan yang komplek dalam tema penculikan.
Apapun itu, akan lebih bijak jika saling bahu membahu dalam mengatasi masalah sekalipun sudah berpisah. Ini terselip pesan yang ingin disampaikan. Hak asuh kenapa harus diperebutkan dan kenapa harus saling membenci padahal sudah berpisah? Bukankah perpisahan itu untuk menghentikan segala sesuatu yang sudah tidak diinginkan lagi? Berpisahlah jika sudah tak ingin tapi bersatulah jika untuk anak. Maka kejadian seperti itu akan diminimalisir kerugiannya.
Ketidakrukunan Ji Sun dan mantan suami sangat ditunjukkan dengan jelas. Tidak saling menguatkan dan menyemangati ketika Da Eun hilang. Ji Sun yang lari ke sana kemari mencari anaknya, sang mantan bahkan masih sempat-sempatnya harus kembali ke rumah sakit. Tidak ada interaksi hangat atau pelukan untuk menguatkan. Sekalipun bukan cinta, anggap sebagai mantan yang menjadi teman. Ini cukup parah. Bahkan sampai di akhir tidak ada ditunjukkan keakuran mantan mertua dan menantu. Mungkin sudut ini perlu ditunjukan oleh penulis skenarionya. Bahwa ini sangat nyata dan seperti itu adanya.
Film ini cocok untuk ibu-ibu muda yang mulai terlalu sibuk dan lupa tentang membangun kasih sayang dengan anak. Selamat menonton di streaming online.