Buku dan Politik

in esteem •  7 years ago  (edited)

image
Majalah Hikmah, 1954, Koleksi @tinmiswary

Tuan dan Puan Steemians…

Tentu kita sering mendengar atau membaca tentang sosok-sosok penulis yang gagasan dan pikirannya mampu mengubah kondisi sosial politik di daerahnya, dan bahkan kondisi perekonomian sekali pun.

Melalui tulisan-tulisannya, mereka mencurahkan segala akal pikirnya untuk sebuah cita-cita yang ia harapkan.

Memang gerak perubahan melalui pemikiran dalam tulisan ini, tidak semuanya berjalan sesuai harapan. Terkadang pikiran-pikiran itu membeku dan tidak terealisir.

Namun, dalam beberapa kasus, banyak pula pikiran melalui tulisan dan buku-buku yang kemudian diterima sebagai sebuah konsep untuk menjalankan perubahan. Jika pun tidak diterima dan ditolak mentah-mentah ketika si penulis hidup, bukan tidak mungkin pikiran-pikiran yang tertulis itu akan diterima oleh generasi sesudahnya, bahkan mungkin ratusan tahun setelah si penulis itu mati.

Sebagai contoh, kita mungkin bisa menyebut nama Voltaire, seorang penulis Perancis yang terkenal itu. Atau kita bisa mencatat nama Ibn Taimiyah misalnya, yang pemikiran-pemikirannya kemudian terwujud dalam sebuah gerakan konkrit ratusan tahun setelah kematiannya. Dengan demikian, kita tidak perlu ragu untuk terus menulis, meskipun tidak mengubah dunia, setidaknya bisa mengubah diri sendiri.

Baik, Tuan dan Puan…

Tadi pagi, saya menemukan sebuah iklan unik di Majalah Hikmah terbitan tahun 1954. Dalam iklan sebagaimana terlihat dalam foto di atas postingan ini, tertulis demikian:

Kampanje Pemilihan Umum dimulai!
Umat Islam harus menang!
Untuk itu kami persembahkan 3 buah buku:

  1. Umat Islam Menghadapi Pemilihan Umum, harga Rp. 750.
  2. Revolusi Islam, harga Rp. 5
  3. Islam dan Nasionalisme, harga Rp. 5
    Tambah ongkos kirim paling sedikit Rp. 150.
    Segera pesan pada Badan Penerbit Pasipik Bandung

Bagi saya, iklan di atas terbilang menarik, di mana pihak penerbit dengan cukup cerdas telah memanfaatkan momen kampanye pemilihan umum untuk menjual buku-buku.

Oleh si pembuat iklan, dikesankan bahwa kemenangan umat Islam dalam pemilu pada saat itu harus ditunjang dengan pengetahuan yang hanya dapat diperoleh melalui buku-buku.

Uniknya lagi, buku-buku yang dipromosikan dalam iklan tersebut adalah hasil karya dari Isa Anshari yang notabene adalah tokoh dari Partai Masyumi, Partai Islam terbesar yang pernah menemani perjalanan politik umat Islam di Indonesia.

image
Foto: Majalah Panji Masjarakat, 1969/ Koleksi @tinmiswary

Di sini, dapat diambil kesimpulan kecil, bahwa kemenangan politik hanya dapat dicapai dengan cara melahirkan pemilih-pemilih rasional, bukan pemilih emosional yang fanatik buta dan minus pengetahuan.

Untuk melahirkan pemilih-pemilih rasional, salah satu jalannya adalah dengan menumbuhkan semangat intelektual. Dan semangat intelektual ini hanya bisa dicapai dengan cara membaca.

Demikian dulu Tuan dan Puan Steemians, lain waktu disambung kembali…

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Kertas buku gambar pertama hampir sama warnanya seperti kertas surat berharga/surat obligasi milik Nyak Sandang (salah seorang pemodal untuk pembelian pesawat RI pertama). Namun berbeda sedikit karena surat berharga tersebut saat ini bernilai sektrilliun rupiah, kata ekonom Unsyiah beberapa hari lalu.

Punya kita bernilai juga, 0,001 sbd😂

He.....

Nice

Tengkiyu

Luar biasa sekali, pengetahuan baru buat kami 👍

Tengkiyu, baru di sana lama di sini, lama di sana baru di sini, kita tukar2😁

  ·  7 years ago Reveal Comment

Tengkiyu bang. Kita ini pemulung bang😁