Dear Dee… Kadang aku merasa banyak hal harus kuselesaikan diantara ujian hidup yang diamanahkan Allah padaku. Sejak 3 bulan yang lalu aku mengundurkan diri di tempat kerjaku dengan membawa kebencian dan kekecewaan yang selama ini merupakan hal aneh, sesuatu yang bahkan aku sendiri tak pernah memikirkannya. Yang jelas, membenci itu sangat menyakitkan bahkan aku harus nangis sampai sesegukkan, orang yang baik belum tentu bisa menjadi pemimpin yang baik. itulah salah satu hikmah yang melekat dalam memory ketika aku meninggalkan tempat kerjaku.
Sungguh tahun ini adalah tahun ujian bagiku, tapi terlalu egois bila aku merasa akulah yang paling menderita, sedangkan yang lain. Kadang ego sentris membuat kita lupa setiap kehidupan memiliki ujiannya sendiri. empat hari setelah aku tak lagi bekerja, Allah mengambil sepupuku, orang yang bisa dikatakan dekat denganku.
Dalam keseharian mencari sesuap nasi yang halal, mencari kerja dan jodoh di usia yang telah mencapai 32 tahun tentu perjuangan yang luar biasa. Jika aku mengukur ujianku, kadang jawabannya adalah "Allah nggak Adil" kenapa hanya aku yang diuji kenapa dan kenapa. Seolah aku dibutakan oleh egosentrisku bahwa berapa banyak hamba-hamba Allah diluar sana, yang berjuang untuk menjadi terbaik diantara ujian-ujian yang datang menyapa.
Tak ada yang salah bila ada yang mengatakan membacalah maka pikiranmu akan kaya, membaca saja tak cukup, kau harus terjun dalam realita kehidupan. Ibaratnya ada sebuah cerita mengatakan buah Apel itu manis dan cabe itu pedas, sekilas kita akan mempercayainya namun lambat laun kita perlu membuktikan fakta apakah sebuah Apel itu manis dan bukan pedas, bagaimana bila kenyataannya Apel itu ternyata pedas dan bukan manis.
Itulah makna dari ujian yakni sebuah pembuktian kebenaran bukan pembenaran, bukti kualitas diri yang perlu terasah menjadi lebih baik lagi kedepannya. Bahkan seorang muslim di uji bukan karena Allah nggak Adil atau Allah Nggak Sayang, Justru karena Allah percaya dan membantu kita disaat yang tak terduga. Yang paling penting Allah ingin memisahkan antara Muslim sejati dengan orang munafik.
Jika kau bertanya tentang keadilan, maka ingat kembali pada maknanya yakni menempatkan sesuatu sesuai pada tempatnya (porsinya).
Lebih dari itu, percayalah bahwa ini bukan tulisan tentang aku tapi juga tentang kita.
Kita mungkin di uji oleh Allah, yakinlah akan satu hal "Allah tetaplah Dzat Yang Maha Pengasih dan MAha Penyayang".
Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
http://www.esq-news.com/2014/05/09/berjuang-dan-terus-berjalan/
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit