Saya melihat beberapa teman mengapdate status panjang lebar difacebook, namun ketika diajak bergabung dalam komunitas menulis Stemit mereka cenderung menolaknya, alasannya sederhana, karena mereka belum mampu menulis, padahal banyak yang mengatakan menulis itu semudah berbicara. Apa betul?
Untuk sekedar berbagi pengalaman, Sebelumnya saya pernah mengikuti beberapa seminar kepenulisan, dalam seminar tersebut dikatakan, untuk bisa menulis sebagaimana semudah berbicara kita harus sering melatihnya, apapun yang diamati coba tuangkan dalam bentuk kata-kata atau kalimat lebih panjang sehingga menjadi sebuah artikel. Kita ambil contoh satu pengamatan, misalnya ada satu pasang kekasih sedang nongkrong disebuah cafe, namun mereka sibuk sama android masing-masing, apa yang bisa kita gambarkan dalam kondisi tersebut? . " marahan, atau sedang ceting sama selingkuh masing-masing"? Hehe
Agar memudahkan kita menuangkan ide-ide dalam bentuk karya tulis, disarankan untuk pertama kali kita harus memikirkan judul untuk sebuah tulisan atau artikel yang akan kita tulis, boleh diawal atau diakhir tulisan, saya sendiri untuk judul sering diakhir tulisan, karena harus mencari sebuah kata yang agak kontroversi untuk memancing minat pembaca, itu penting untuk pemilihan judul. Yang terpenting judul tidak lari dari tema yang akan kita tulis. Jika perlu agar bisa lebih fokus pada masalah yang akan dibahas sebaiknya kita tentukan outline (daftar isi) diawal sehingga tulisan runtun, orang yang membacanya tidak bosan.
Sekedar saran, Jangan takut menulis karena menganggap tulisan kita jelek, apalagi baru memulai menulis, tidak pernah belajar nyetir langsung bisa bawa mobil, itu mustahil. Kita harus memulai dari nol sebagamana kata adek-adek pertamina. teruslah berlatih dan menambah bahan bacaan sehingga data yang tampilkan dalam tulisan akan lebih kuat dalam mempengaruhi pembaca.terlebih berbicara fakta dan data, berbeda dengan menulis opini, imajinasi atau karya fiksi yang menimbulkan perdebatan. Perlu dicatat juga biasanya tulisan memancing perdebatan lebih banyak disukai pembaca.
Meskipun telah mengikuti berbagai macam seminar kepenulisan, saya sendiri belum begitu mahir dalam menulis dan merangkai kata, mungkin juga karena kurang berlatih dan tidak banyak membaca, ini problem kebanyakan orang termasuk saya, namun komitmen untuk mengisi konten distemit harus tetap selalu ada, sebagai bentuk latihan menulis, meskipun hanya menulis kegiatan sehari-hari dari pengamatan disekitar, atau sekedar menuangkan curhatan seputar kehidupan saya, yang terpenting apa disampaikan diakun stemit @yusufsupercenter selalu ada.
Untuk membudayakan menulis dikalangan warga, satu bulan terakhir saya sudah mencetuskan untuk mendirikan Komunitas Stemit Indonesia (KSI) Sabang, namun hingga hari ini kita masih keterbatasan Anggota, karena itu tadi rata-rata belum mau menulis. Padahal sebagai daerah parawisata tentu banyak potensi wisata Sabang bisa diekpos kedunia luar, Anggota komunitas stemit sangat potensial untuk melakukan itu. Dengan adanya komunitas tersebut kita bisa menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk pengembangan parawisata Sabang.
Berpromosi steemit dengan memgabarkan lokasi pariwisata setempat, seperti peribahasa sekali mendayung 2-3 pulau terlwmpaui. Hehe..
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Ya benar sangat, makanya saya mengak kawan-kawan stemian Sabang untuk bergabung.. Bersteemit bersama komunitas lebih menyenangkan.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Ayo warnai Steemit dengan kemolekan Pulau Weh...
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Betul-betul, kapan KSI pidie buat meet up di weh Island? Kami senang jika kalian mau berbagi cerita tentang Sabang.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Kalau saya di KSI Banda Aceh....
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit