Nagan Raya | Berbatu Hitam Menjadi Bara. Berbatu Giok. Mendulang Emas. Bersawah dan bersawit

in esteem •  7 years ago 

IMG_20180310_182257.jpg


diambil dari depan rumah bang Said Adli

Tiba di Banda Aceh. Entah kenapa, tergerak saja ingin menulis sekilas tentang Kabupaten Nagan Raya, padahal hanya beberapa hari berada di sana. Ya hanya enam hari, tapi cukup mengganggu pikiran. Mengamati Sumber Daya Alam yang begitu kaya. Mempengaruhi semangat kerja masyarakat di sana.

Nagan Raya, menurut beberapa sumber adalah bagian dari Propinsi Aceh terus berkembang, bahkan bergerak secara tidak lambat. Bisa dikatakan melesat mengikuti ritme dinamis pergerakan waktu. Optimis menghadapi tantangan globalisasi. Harus di sadari, bahwa telah terasa akan terjadinya pembangunan peradaban baru.

Undang-undang N0.4 Tahun 2002, memekarkan Kabupaten Nagan Raya. beribukota Suka Makmue berjarak sekitar 287 km, Karena jalan semakin mulus, dulunya menyita waktu 8 jam, kini hanya memakan waktu lebih kurang 5 jam menempuh perjalanan dari Banda Aceh.

IMG_20180310_183738.jpg


Berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tengah. Berbatasan dengan Kabupaten Aceh Barat dan di bagian lain berbatasan dengan Kabupaten Aceh Barat Daya. Juga dengan Samudera Hindia di selatan, dan Kabupaten Gayo Lues.

Memiliki tanah yang subur dan sangat cocok bagi pertanian dan perkebunan. Hamparan sawah yang terhampar di kecamatan Seunagan, Seunagan Timur dan Beutong. Krueng Beutong dan Krueng Nagan sangat menunjang mengaliri dan menyuburkan sawah serta menghijaukan padi-padi. Peternakan dan perkebunan adalah potensi lain, kelapa sawit di Darul Makmur dan kecamatan Kuala. Siapa yang tidak ingat tragedi Beutong di masa konflik, kini telah menjelma menjadi lumbung beras terbesar di Nagan Raya.

Setelah sawah dan sawit. Sungai-sungai yang mengalir memberi kehidupan bagi manusia. Ternyata menyimpan kekayaan, memakmurkan masyarakatnya. Emas didulang berbatang-batang, maka menimbun rupiah. Batu-batu hitam ditambang menjadi bara, menguap rupiah. Batu-batu hijau, merah biru dan beraneka warna, menjadi cendera mata yang tidak murah, berwarna-warni rupiah.

IMG_20180310_182257.jpg


Menginap di Ujong Rambong, Simpang Peut, tidak pernah direncanakan selama ini. Lewat begitu saja, ketika pulang kampung ke Blangpidie, Aceh Barat Daya. Melihat Simpang Peut dari mobil angkutan umum melintasi jalan nasional. Hanya tampak bundaran dan deretan kios menjual segala makanan ringan, seperti keripik, dodol, buah-buahan dan lainya, sepertinya sepi saja.

Suatu hari menemani ponakan berbelanja di pasar Simpang Peut. Apa yang terlihat semuanya di luar dari bayangan selama ini. Simpang Peut salah satu wilayah dari Nagan Raya, ternyata sejak lama sudah menjadi pusat perdagangan. Tempat menjual segala jenis sayuran tertata rapi. Begitu juga lokasi penjualan sembako begitu lancar. Sama sekali tidak terkesan semberawut, tidak tercium bau amis darah ungags, kambing, sapi dan ikan. Karena di bagian timur pasar yang di belah oleh sungai kecil, sangat strategis, segala kotorannya dihanyutkan oleh sungai itu.

IMG_20180310_185832.jpg


Sekedar menduga saja, perekonomian masyarakat Nagan Raya, terutama di Jeuram dan Simpang Peut sudah meningkat. Melihat aksesoris yang di pakai anak-anak remaj putri dan ibu-ibu rumah tangga, dihiasi emas, nyaris setiap jari dan pergelangan tangan. Tidak bisa mengira berapa gram atau mayam beratnya. Tetapi dentingan logam mulia telah mencuri perhatian untuk memperhatikannya. Lain lagi dengan para lelaki hampir rata-rata memiliki sepada motor besar (gede) dari segala merek produk jepang. Juga nyaris setiap rumah terparkir satu dan dua mobil.

IMG_20180310_185515.jpg


Semoga saja kesan saya ini tidak berlebihan dan artifisial atau terlalu mengada-ada. Tapi begitulah tersajikan dihadapan saya. Mohon maaf pada segala kekurangan ini. Wasalam

Banda Aceh, 15 Maret 2018

Zulfikar Kirbi | @zulfikark-kirbi

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Ingin menulis banyak hal tentang Aceh. Semoga terkabul...m

Mas @ahmadunyh Insya Allah Agustus nanti bisa lebih banyak lagi tulisan mas tentang aceh

Tulisan tentang Atjeh jadi obat buat saya yang jauh, bang @zulfikark-kirbi.

Teurimong geunaseh

Haha @ayahkasih jangan berhenti merawat rindu. Gebunya akan menjadi cinta. Hehe

Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by zulfikark-kirbi from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.

If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.