Dia sudah kunobatkan sebagai guru di platform ini, sejak awal saya bergabung di sini. Saya tidak peduli apakah dia menyadari itu ataupun tidak. Yang kutau dialah guruku di sini, di platform bergensi ini. Sedari pertama saya di sini bersebabkan dia, dituntunnya saya selangkah demi selangkah untuk tetap berada di platform ini. Saya siaga menunggu setiap postingan sang guru, kulihat, kubaca, kadangkala ada rasa geli membaca kata demi kata yang disusunnya. Di lain kesempatan kulihat tulisannya begitu pendek karena alur ceritanya sangat kunikmati.
Dia menulis bebas apa yang ada dalam benaknya, teumeunak tak jarang terukir indah dalam beberap tulisannya, dan itu tidak kujadikan referensi. Karena masih sangat banyak isi tulisan dalam satu postingan. Tentu ada banyak juga yang bisa ku copy paste ke alam pikiran ku, tidak langsung ku copy paste pada laman "masukkan cerita", karena ku tau bila itu ku lakukan, maka hanya dalam hitungan menit pertama atau menit kedua setelah tulisanku ku posting, polisi steemit segera saja menegurku, dan itu memalukan bukan?
Dia yang sudah ku angkat sebagai guru, tanpa kuberitahu padanya kalau dia sudah kujadikan guru yang tidak pernah mendapat honor dariku, juga belum bersertifikasi dari pemerintah, meskipun dia seorang alumni dari sebuah perguruan tinggi dalam bidang keguruan. Namun nalurinya sebagai guru tetap terlihat dari setiap kalimat yang digoresnya. Terlepas itu jauh dari disiplin ilmunya, saya rasa dia enggan mengikuti alur disiplin pendidikan yang ditempuhnya dalam keguruan, karena dia tidak begitu sudi bila hari-hari harus mengikuti aturan resmi, apalagi harus berpakaian rapi, rambut harus berminyakkan bris tau amla.
Dia tidak juga awut-awutan, bergaul bisa dengan siapa saja, kiprahnya sudah melanglang buana. Hanya saja dia tidak terlalu suka dengan sesuatu yang formil, jiwa dan alam pikiran selalu bebas dari keterkungkungan. Semua itu bisa terbaca dari kesehariannya dan dari setiap tulisannya. Kendati demikian saya sudah nobatkan dia sebagai guruku dalam mengarungi samudera steemit.
Sejak awal mula dia memperkenalkan steemit, sejak itulah ku tasbihkan diri menjadi muridnya, ada banyak steemian yang melakukan serupa apa yang kulakukan, bila newbi steemian tidak punya panutan atau guru dalam mengelola steemit saya kira akan menemui beragam kesulitan, maka, pada setiap newbi angkatlah seorang guru untuk dijadikan pantron agar tetap bisa bertahan lama di sini.
Buka dan bacalah setiap postingan orang yang sudah dinobatkan sebagI guru. Sebagaimana apa yang sudah saya lakukan. Saban hari saya menyempatkan diri untuk tetap membuka dan membaca, apa yang guruku tuliskan, terlepas apa itu layak menjadi referensi atau tidak, paling tidak kita sudah punya pegangan, punya acuan dan pedoman di media ini.
Bila isi postingan guru, itu berupa sumpab serapah, maka ambillah contoh bagaimana dia bisa komit, bisa konsisten dalam hal seurapa itu, bukan lantas kita pun larut dalam hal teumeunak. Artinya kita bisa konsisten dalam setiap tulisan yang akan kita lahirkan. Bisa eksis menulis, itu pelajaran paling kecil yang dapat kita ambil.
Sebelum saya menuliskan tulisan ini, saya baru saja membaca satu postingan guruku tentang bagaimana dia berguru, dengan begitu saya tidak salah pilih guru, saya tetap bersanad. Saya beeguru pada guru yang juga punya guru, ini sebuah kemestian, dalam dunia hadits misalnya, tidak dikatakan hadits itu shahih, bila sanadnya terputus, tidak sampai pada Rasulullah Saw, begiu pula di media ini, kita harus tetap berguru sekalipun guru kita tidak menyadari kalau dia sudah kita jadikan sebagai guru.
Saya ingin sekali menyebut nama guru saya di sini, untuk diketahui oleh steemian lain, tapi saya juga tidak mau kalau nanti saya ditegur oleh guru saya, karena saya sudah mempublikasin namanya, niat untuk menyebutkan nama @..... urung kulakukan, agar tidak memdapat teguran, namun untuk steemian lain boleh lah kalau nama gurunya di buatkan tiga tanda pagar (###) lalu tempelkan tanda a keon setelah spasi (@) dan tuliskan nama akun yang menjadi gurunya. Sebagai bentuk terimakasih pada sang guru.
Setelah itu, tuliskan beberapa kelebihan dan apa yang sudah didapat dari seorang guru, kalau perlu lampirkan sebuah foto terbaik yang dipunya oleh guru, baik iti dengan izin resmi dengan meminta untuk dikirimkan sebuah foto yang sudah mendapat sentuhan Photoshop, atau bisa juga kalian ambil secara diam-diam dari sosmed sang guru.
Sepertinya saya tidak asing dengan background foto ini 🙈
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit