Mengapa Harus di Paya Rebol?

in feature •  7 years ago 

Mengapa Harus di Paya Rebol, Ada Apa Disana?
Mengapa harus di Paya Rebol? tentu hal ini menimbulkan tanda tanya besar, mengapa harus di Paya Rebol dan ada apa sebenarnya di Paya Rebol, Kecamatan Permata Kabupaten Bener Meriah itu.
Nama Paya Rebol beberapa waktu kebelakang ini terus disyiarkan oleh isu gunung Geredong, di Nosar Baru dan Benyer Pepanyi. Ternyata dibelakang itu ada rahasia yang tersimpan yang perlu diketahui masyarakat, yang bisa menjadi masa depan yang cerah untuk regenerasi yang akan datang.
Ternyata, dibalik itu semua, Pemerintahan Kabupaten Bener Meriah telah komitmen akan merehabilitasi 100 ha kawasan hutan Paya Rebol tersebut. Bersama lembaga Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF) dan Yayasan Leuser Internasional (YLI), mereka akan membantu peran Pemerintahan Bener Meriah dalam memulihkan hasil alam di gunung tersebut, yang selama ini sempat gundul, karena sebelumnya sempat ditebangi.
Perlu diketahui bahwa Gunung Gerdong, Paya Rebol, Kecamatan Permata Kabupaten Bener Meriah ini adalah kawasan hutan lindung, yang harus di jaga oleh masyarakat Bener Meriah. Sampai saat ini, pemerintah yakin, gunung ini merupakan sebagai warisan untuk regenerasi anak cucu yang akan datang, karena jika rusak tentu akan mempengaruhi dampak yang akan dialami masyarakat Bener Meriah.
Mengapa? Alasan lain adalah, dari beberapa informasi yang dihimpun LintasGAYO.co, gunung ini berpengaruh bagi kehidupan masyarakat di beberapa kecamatan yang ada di Bener Meriah, karena gunung ini memiliki potensi sumber air yang cukup besar. Pasalnya beberapa kecamatan sumber airnya berasal dari sini. Jika tidak dijaga, tentu ini akan mengusik kehidupan masyarakat lain yang mengaliri air dari gunung ini.
Sebagai masyarakat Bener Meriah tentu ini tidak ingin terjadi sebagaimana yang pernah terjadi sebelumnya. Masyarakat satu dengan masyarakat lainnya terlibat konflik lantaran karena aliran air yang bersumber dari sana menjadi keruh hingga tidak bisa diminum.
Bupati Bener Meriah Ahmadi SE yang saat itu didampingi Wakil Bupati Bener Meriah Tgk H Syarkawi, Polres Bener Meriah dan jajaran Pemerintahan lainnya menyampaikan, bahwa penanaman pohon ini akan berlanjut untuk direhabilitasi sepenuhnya demi kebaikan bersama.
"Saya tidak mau nanti warga di tiga kecamatan ini mencari saya ke Samarkilang. Bukan untuk apa-apa, tapi cari air ke sana, karena sudah kehabisan air disini,” kata Ahmadi tertawa berseloroh.
Selain itu, dihadapan puluhan masyarakat yang hadir diantaranya adalah masyarakat kampung Nosar Baru dan Benyer Pepanyi, Bupati Bener Meriah menyampaikan untuk kemenjaga kawasan hutan lindung tersebut. Tidak hanya itu, Bupati mengarahkan bahwa kendatipun masyarakat yang ingin bercocok tanam disana Bupati membolehkannya.
"Namun harus sekalian merawat pohon yang sudah ditanami ini. Jangan nantinya tumbuhan terus hijau, sedangkan pohon ini tidak tumbuh, ini yang akan kita awasi," kata Ahmadi menyemangati.
Masyarakat yang disana dalam artian, masyarakat yang bertugas menjaga dan merawat hutan lindung tersebut. Karena bersamaan dalam kesempatan tersebut Bupati menyampaikan bahwa ia bersama tim lainnya akan membentuk petugas menjaga kawasan hutan lindung tersebut untuk terus dirawat, dipantau dan dijaga.
Sayang sekali, tambah Bupati, jika pohon yang kita tanami ini tidak terurus dan kurang penjagaan. Karena tidak tanggung-tanggung, sebanyak 20.000 pohon yang ditanami dikawasan hutan Paya Rebol itu. Selain pohon alpukat, dikawasan gunung tersebut akan ditanami pula pohon andaliman (Empan: Gayo Red) dan jenis pohon lainnya yang bermanfaat.
Bupati Bener Meriah memberikan kesempatan baik bagi masyarakat Nosar Baru dan Benyer Pepanyi, jika ada perkembangan baik terhadap pohon yang ditanam tadinya berhasil dan tumbuh besar, maka hasil buahnya boleh dimanfaatkan untuk memenuhi ekonomi masyarakat yang kurang.
Bupati juga menyatakan, bahwa bila perkembangan terhadap pohon alpukat tersebut baik, ia menyarankan juga menanam tanaman dan pohon yang bisa bisa ditumpang sari bersamaan dengan pohon-pohon yang sudah ditanam. Seperti pohon terong Belanda, dan pohon sejenisnya yang memiliki nilai harga jual.
"Karena tujuan baiknya juga membantu kebutuhan masyarakat kedepannya kok,"tandasnya.
Tidak hanya sebatas teori saja, menindak lanjuti kawasan hutan tersebut, Bupati merencanakan akan membantu merehabilitasi dengan anggaran tahun 2019 untuk perawatan kawasan tersebut.
“Mungkin bisa kita sisipkan juga untuk 2018, tapi saya minta kelompok ini juga harus komitmen. Jangan nanti kita tanam pohon 100 ha, malah yang dirambah 200 ha. Kita harus bersama-sama menjaga hutan lindung ini,” katanya sambil tertawa.
Ia berharap, kegiatan ini bisa terus berlanjut dan 20.000 pohon yang ditanam tahun ini, hingga tiga tahun kedepan dapat di evaluasi hasilnya.“Kalau pun tak sampai 100 persen, minimal di atas angka 50 persen, hutan lindung Paya Rebol ini ada yang hijau,” harapnya lagi.
Sebelumnya, pada saat memberikan sambutan mewakili Yayasan Leuser Internasional (YLI) Wahdi Azmi menyampaikan, sangat mengapresiasi sikap baik pemerintah Kabupaten Bener Meriah yang telah memberikan kesempatan baik untuk YLI untuk berkontribusi membangun Bener Meriah.
Ia mengutarakan bahwa dengan rehabilitasi 100 ha kawasan hutan lindung Paya Rebol itu, YLI akan terus membantu Pemerintah Bener Meriah.
“Tim kami juga akan menghitung, dengan 20.000 bibit yang kita tanam ini dan menutupi 100 ha kawasan hutan lindung, hingga berapa ton karbon yang dapat diserapnya. Dan ini menjadi sumbangsih Kabupaten Bener Meriah kepada komitmen provinsi atau nasional, untuk penurunan emisi gas rumah kaca,”tambahnya.
Untuk itu, Pemerintahan Kabupaten Bener Meriah berkontribusi terhadap komitmen provinsi, yang akan melengkapi komitmen nasional terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca dan menambah cadangan karbon.
Ia berharap, Pemerintah Aceh kedepan bisa menerapkan skema kompensasi imbal jasa lingkungan, dari wilayah hulu terhadap jasa lingkungan yang diberikan ke wilayah hilir. Ia juga berharap, akan ada proporsi anggaran yang sesuai untuk Kabupaten Bener Meriah, sebagai bentuk konpensasi menjaga wilayah tangkapan air yang mengaliri DAS Peusangan dan Jambo Aye.
Semoga apa yang dicita-citakan, Pemerintahan dan seluruh elemen pihak terkait yang membantu dapat menjaga warisan untuk regenerasi yang akan datang. Memikirkan masa depan generasi yang akan datang, adalah awal dari salah satu bagian dari kewajiban sebagai orang tua dan pemimpin yang bijak.[]

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!