Prosa #16: Semut Hitam

in fictions •  7 years ago 

image

Dua semut hitam berlaga. Entah berlaga untuk urusan cinta. Entah bercinta dengan duel begitu cara. Hanya keduanya yang tahu. Yang jelas, saat aku keluar rumah, kudapati pertarungan keduanya di teras sedang seru-serunya. Aku yang hendak keluar cari rokok, mengurungkan niat lalu melibatkan diri dalam persabungan ilegal itu sebagai satu-satunya penonton.

Aku khidmat sendiri dengan tontonan ini. Duduk di atas kursi, dengan keduanya yang bergumul di lantai, aku membayangkan seperti seorang kaisar romawi yang tengah menikmati duel gladiator terpilih secara langsung dan eksklusif.

Semut yang satu bersungut. Moncongnya bertemu dengan moncong lawannya, tak ubahnya sejoli yang sedang berciuman mesra. Tapi semesra apa pun keduanya, yang namanya duel tetap saja menampilkan sisi-sisi terkejam sebuah lakon permusuhan. Hal ini jelas tampak ketika semut yang satunya lagi membelit tubuhnya, dan entah bagaimana caranya, ia berhasil mematahkan satu kaki depan semut yang bersungut tadi hingga pincang.

Dengan terseok-seok begitu, tak ada cara lain bagi si pincang kecuali menyerah. Semut yang menang berdiri dengan kaki belakangnya, melayangkan kaki depannya ke udara, seolah-olah ingin menunjukkan keperkasaannya di depanku yang masih berlagak sebagai kaisar dari atas kursi. Bagi seorang kaisar, raja, pimpinan, menyaksikan rakyatnya sendiri saling kelahi, ternyata mengasyikkan juga.

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

upvote my blogs i upvote your blogs

banyak terjadi tamsilan seperti itu dalam kepemimpinan di negeri kita, bang. salam

Semut nakal :D