
Bagaimana mengenalkan Agatha Cristie kepada generasi zaman sekarang? Bagaimana pula mereka bisa mengenal Hercules Poirot? Apakah mereka juga mengenal Sherlock Holmes? Kita tidak mempunyai masalah dengan hal tersebut. Kita tidak perlu juga menyelamatkan generasi sekarang dari malas membaca. Buktinya semakin kita nyinyir, semakin mereka menjadi-jadi. Ah, kenapa pula saya merasa bukan bagian dari generasi zaman sekarang. Saya hidup pada zaman ini, menyaksikan segala dinamika yang terjadi sekarang.

Ngomong-ngomong tentang Hercules Poirot, saya juga baru tahu jika beliau adalah salah satu dari masterpiece Agatha Cristie. Memang saya tidak asing dengan Agatha. Nama beliau yang pertama saya temukan jika sedang berdiri di depan rak buku fiksi perpustakaan dan arsip kabupaten Pidie. Saya lebih akrab dengan Profesor Langdon dan Sherlock Holmes. Sherlock bahkan saya kenal dari medium audio visual. Berbeda dengan dengan Langdon, beliau sangat berjasa dalam membuat saya menjadi suka membaca buku.

Tadi pagi saya mengenal Tuan Poirot dari Murder on The Orion Express. Saya sangat menanti film ini. Saya tidak sadar cerita ini juga diangkat dari karya sastra novel milik Agatha Cristie. Sebagian dari kawan-kawan saya mungkin akan menertawakan, karena saya baru menontonnya. Tapi bagi saya, menonton adalah sebuah penemuan. Tidak peduli kapan kamu menontonnya. Yang jelas, kamu telah dipertemukan dengan hal baru yang akan memenuhi imajinasi. Imajinasi yang bisa kamu bagi bersama kenalan baru dan membuat kalian akrab. Salah satu cara pendekatan yang sangat elegan.

Setiap saya menulis tentang apa yang saya tonton, berdosa rasanya jika menciptakan spoiler. Namun, manusia mana yang tidak berdosa. Tapi, mempertimbangkan saya terlambat menonton film ini dari pada kawan-kawan, saya sedikit malu jika mereview Murder on The Orient Express. Berbeda apabila saya ingin bercerita tentang Rahasia Meede karya Es Ito. Oleh karena itu, disini saya hhanya ingin memberi tahu bahwa tadi pagi saya menonton Murder on The Orient Express dan saya menemukan semangat untuk menamatkan Origin milik Dan Brown yang sudah saya mulai baca sejak Februari tapi belum beranjak dari bab 10.

Menonton film adalah salah satu cara menstimulasi keinginan kita untuk membaca, saya rasa. Ada sebuah buku terjemahan berjudul The Road to Serfdom karya Friedrich A. Hayek yang belum juga saya tamatkan sejak 2009. Padahal saya telah meminjamkan kepada teman dan dia sudah habis membacanya. Minat baca saya hanya muncul saat menonton National Geographic Channel yang membahas masalah perekonomian dan ideologi zaman perang dunia. Itu buktinya, audio visual bisa membangkitkan semangat ingin tahu dan buku bisa memuaskan hasrat ingin tahu tersebut.

Namun, tidak sepenuhnya benar. Buktinya, banyak juga yang suka menonton tetapi sangat keras menolak untuk membaca. Tidak masalah, ada lagi cara untuk menumbuhkan minat membaca maupun menonton, yaitu dengan cara berdiskusi. Kita harus berbagi pendapat tentang apa yang kita baca/nonton yang kemudian kita juga menerima pendapat orang lain. Itu bisa menumbuhkan minat membaca kita. Maka, jangan menganggap remeh forum diskusi buku dan film. Memang kelihatan tidak begitu berpengaruh kepada perubahan secara cepat. Tapi ia bagaikan butterfly effect. Jika kalian belum tahu dengan butterfly effect ayo membaca lagi, atau nonton filmnya.
Sukaaa dengan karakter Hercule Poirot :) justru kebalikannya dengan mas @akbarrafs saya paling banyak baca Agatha Cristrie krn Mr. Poirot.
Salam kenal ya
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Ohya? sepertinya saya menemukan orang yang cocok nih buat mendiskusikan Agatha Cristie. Salam kenal kembali mbak
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Saya suka baca buku tapi kurang suka nonton film loh hahaha.... Saya hanya suka yang tertentu saja, terutama yg percakapannya bagus. Keduanya stimulan imajinasi, namun buku menurut saya bisa lebih detil krn banyak yg tidak bisa divisualkan oleh film...
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Yap, ada ruang-ruang yang tidak bisa dimasuki oleh cinema. Saya suka keduanya, bagi saya satu sama lainnya itu saling berkaitan
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Hahaaa aku juga ngga penting fipmnya baru rilis atau enggak, yang penting nonton...
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Iya. Masing-masing punya cara tersendiri untuk menikmati karya
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Abang enak, film terus nontonnya.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Abang nonton mobil antri di SPBU ya? kasiaaan
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Saya menikmati film ini dan mau nonton lagi kapan2.. Dan semoga buku Agatha Ada lagi Yang difilmkan
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Fiilm ini benar-benar jenius. Saya ingin menikmati bacaan Agatha Cristie kapan-kapan
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit