CiNTA JARAK JAUH

in funny •  7 years ago 

MENUELANG TENGAH MALAM DI AWAL BULAN DESEMBER

Jarum pendek jam dinding menunjukkan angka sebelas. Penghuni rumah, sepertinya sudah dipeluk mimpi. Kesibukkan pekerjaan di siang hari terkadang malah membuatku sulit untuk memejamkan mata
walau untuk sekedar meraih mimpi dikala bisa
terlelap.
Setengah sadar aku berusaha mengingat, rasanya ada aktifitas lain yang aku lakukan di malam-malam seperti ini, tapi beberapa minggu ke belakang tidak lagi. Hatiku bergetan mengingatnya. Separuh hatiku seolah
menuntunku untuk menuliskan ini

Screenshot_1.png

BL JALAN OKTOBER
Kamu : "Aku mau Sign out dulu, Sudah dekat waktu maghrib? Nanti malam online lagi ya?" Aku : "Aku juga mau pulang, iya, nanti malam јат 9 ya?" Kang "OKe ASBIBTU GIGIKUTI " AKU : "W37359) kUrT) Salaan
Aku sign out dari messenger dan menutup semua aplikasi lain di laptop milik kanton. Aku bergegas pulang sebelum hari Semakin malam
Aku tidak pernah menduga akhirnya aku harus menempuh jalan ini. Dulu, sama sekali tidak pernah terbayang di benakku Susahnya menjalin hubungan jarak jauh. Apalagi jika harus menyandang "status palsu" seperti ini. Dibilang pacar, bukan. Dibilang bukan pacar tapi mesra. Merasa punya pacar tapi tidak ada di sisi. Apalagi tidak ada kata resmi yang menyatakan bahwa kita menjadi sepasang kekasih. Walau tentu saja kita merasakan hubungan yang lebih dari sekedar teman biasa. Dan pola komunikasi kita sejauh ini, semuanya nyambung, nyaman dan mengalir

JANGAN BEII KUCING DALAM KARUNG
Berkenalan lewat internet, Chating, dan mengirim pesan singkat, dan suatu saat memutuskan untuk menikah, begitukah yang diharapkan ke depannya? Dua anak manusia berhubungan hanya lewat internet, terpisah ribuan kilometer jauhnya, tanpa pernah bertemu sekalipun? Mana mungkin. Bagaimana mungkin aku bisa menerima begitu saja seseorang yang tidak aku ketahui latar belakang dan kepribadiannya? Aku saja masih ragu. Bagiku, dia begitu jauh untuk diraih. Terlebih belum pernah sekalipun bertemu di dunia nyata. Begitu banyak kebohongan di dunia ini. Dan mungkin saja dia juga sedang membohongiku? Entahlah! Tidak sedikit Kisah anak manusia yang berakhir bahagia menemukan belahan jiwanya di internet. Tapi banyak juga yang tentipu.
Menjalani sebuah hubungan jarak jauh tentu bukan perkara mudah. Butuh pemahaman lebih. Saat menjalin hubungan jarak dekat saja, terkadang tanpa sadar aku banyak menuntut "Apa sih susahnya memberi perhatian sedikit berlebih?". Apalagi jika harus berjauhan. Tak ada jalan berdua, tak ada pegangan, apalagi kising".

"Oh Tuhan, aku ingin dia disampingku sekarang." Tentu saja aku tersiksa menangung rindu, tersiksa diamuk perpisahan tiada akhir dan merasa hopeless karena tak kunjung bisa bertemu. Kerinduan. Duh, bagaimana kalau indu? Sepertinya akupun mulai merasakan sebersit rasa itu. Saat berjauhan dengan Seseorang untuk mendulang impian di negeri yang jauhnya beribu-ribu kilometer. Bukan. Tidak hanya kerinduan, kekhawatiran pun kerap menghantui
Aku memang merasa lebih Sireg mendengan langsung Suaranya ketimbang Chating atau pesan singkat. Aku jadi lebih bisa menyampaikan maksud dengan jela:S Mendeteksi perubahan emosi dari perbedaan tekanan suara dan juga mendapat tanggapan lebih cepat. Jika hanya Chating atau pesan pendek, manusiawi jika kemungkinan Salah paham karena penulisan pesan dan pesan yang dibuat terasa pendek.

Namun, hal ini terkadang bisa memancing fiksi, kadang ingin curhat, tapi dia sedang Jelah dan tanggapannya yang kurang memuaskan, aku artikan sebagai bentuk ketidakpedulian. Maka, selain tangis indu, kadang ada pula tangis sedih karena merasa dicuekin atau menyesali kata-kata kurang bersahabat yang sempat tercetus.
Bisa dikatakan, jarak yang jauh bisa membuat kita menjadi lebih sentimenti dan sensitif. Pilihan koneksi internet yang masih relatif lambat dan sinyal provider di handphone yang hilang timbul bisa menjadi kendala. Lalu jika salah satu dari kita seharian tidak Online, yang lain menjadi "blingSatan" dan menjadi paranoid sendiri, khawatir telah terjadi sesuatu yang DUDUK

MENJE LANG TENGAH MALAM
Aku : Aku of dulu ya, besok sudah harus kerja lagi. Besok kita lanjutkan lagi. Kamu Oke. Aku juga besok harus berangkat kerja pagi-pagi Sekali Aku : Makasih ya, aSalamu'alaikum K3F7U - M/33/3ikUrl Salaar
Aku sign out dari messenger yang kunyalakan di telepon genggamku. Aku segera menutup mataku. Aku sudah sangat lelah, begitu jua mataku karena sudah terlalu lama menatap layar handphone dan jemari tanganku terasa kebas sepanjang malam itu tiada henti memencet keypad handphone.

ONLINE TIAP MALAM
Itu adalah jawaban yang serta merta muncul di kepalaku saat ada pertanyaan tentang hal apa yangh aku nanti-nantikan setiap harinya. Bagaimana tidak? Inikah Cinta? Ketika cinta harus terpisah oleh pulau dan samudera. Ketika juga harus berjarak oleh perbedaan waktu, berharap kondisi ini bisa mengajarkan sekaligus menguji kesetiaan, kesucian, kepercayaan, juga kepaSirahan din yang digabung menjadi sebuah kekuatan membentuk cinta yang Solid. Berharap, bukan nafsu yang dikejar! Cinta dan kasih sayang
pasangan dan kekasih akan menjadi agung ketika ia bertaut dengan Cinta kepada-Nya.

SAMPAI KAPAN
Tiba-tiba aku tersadar, Wa Vyaka
nasta "in.... "hanya kepada Allah kami minta pertolongan". Mengapa selama ini aku musti panik dan khawatir? Mengapa aku mesti mengkhawatirkan dengan apa-apa yang belum bisa dipastikan seutuhnya akan menjadi milikku? Semestinya aku tidak perlu bersusah hati. Mestinya aku meminta pada-Nya untuk menolongku.

Sebuah pikiran baru merubah otakku, menguatkan hatiku. Yang periu kulakukan adalah berserah diri Sepenuhnya, sisanya....serahkan semua unusan kepada Allah SWT.
Ach, memang cukuplah Allah sebagai penolong, hasbunalah Wanikmal wakil. Ia tidak sekalipun pernah lalai dan tidur.
Akhirnya, aku memahami bahwa, "kebersamaan bersama Orang yang kita kasihi
adalah salah satu harta yang sangat berharga lebih dari segalanya yang ada di dunia ini. Orang bijak bilang, bahwa kunci penting dalam berhubungan jarak jauh adalah komunikasi, Selain kejujuran dan saling percaya tentunya"
Jarum jam telah menunjukkan ke angka dua. Tubuhku seperti terlepas dari kontrol otakku, menuUnitUt UntUK distinaatika Sudah saatnya aku harus tidur
"Semua pengorbanan ini bukan untuk Sebuah Kesia-Slaan"

THANK YOU

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
http://tentang-brutal.blogspot.com/