ACEHTREND.CO- Setelah delapan bulan dilantik sebagai Gubernur/Kelapa Daerah Istimewa Aceh, Prof. Dr. Ibrahim Hasan, MBA, Kamis (7/5/1987 ) siang segera menghadap Kepala Negara untuk melaporkan perkembangan keadaan pelaksanaan pembangunan di Aceh.
Dikutip dari buku Jejak Langkah Pak Harto 16 Maret 1983 – 11 Maret 1988”, hal 604-605, pada pertemuan itu, Presiden telah memberikan petunjuk mengenai pembangunan Aceh, khususnya menyangkut bidang pertanian.
Antara lain Presiden menekankan perlunya Aceh mengembangkan komoditi pertanian seperti kelapa sawit, minyak nilam, pala, kopi, kemiri, kedelai dan tambak udang. Hal ini disarankan Kepala Negara, karena ia melihat bahwa Aceh mempunyai potensi besar bagi pengembangan komoditi tersebut.
Mengenai pembangunan dalam bidang sipirituil, Presiden berjanji untuk memberikan bantuan bagi pembangunan tempat-tempat ibadah di Aceh; bantuan yang akan diberikan itu berasal dari dana kerohanian kepresidenan atau dari YAMP. Dijanjikan pula oleh Presiden untuk menyalurkan sumbangan dari Yayasan Supersemar dan Yayasan Dharmais untuk membantu anak-anak yatim dan anak-anak terlantar. Selain itu, Kepala Negara juga menyarankan agar Gubernur dan Menteri Pekerjaan Umum membicarakan rencana pembangunan sarana komunikasi, seperti jembatan yang akan menggantikan fungsi rakit penyeberang kendaraan di sungai-sungai besar di pantai barat Aceh.
Prof. Dr. Ibrahim Hassan, MBA.lahir di Lampoh Weng, Pidie, Aceh, 16 Maret 1935 – meninggal di Jakarta, 20 Januari 2007 pada umur 71 tahun) adalah Gubernur Aceh untuk masa jabatan 1986 - 1993. Di tingkat nasional, ia pernah menjabat sebagai Menteri Negara Urusan Pangan/Kepala Badan Urusan Logistik pada periode 1993 - 1995 menggantikan Letjen (Purn.) TNI Bustanil Arifin yang telah menjabat selama 25 tahun. Dalam dunia akademis, ia juga pernah menjabat sebagai rektor Universitas Syiah Kuala masa bakti 1973 - 1982.
Dari berbagai sumber.
Original post : http://www.acehtrend.co/langkah-pertama-ibrahim-hasan-membangun-aceh/