Selain nikmat iman dan Islam, ada satu nikmat besar lain yang kadang sering kita punggungi, yaitu nikmat kesehatan. Hanya saja, kesehatan baru terasa berharga saat kita ditimpa musibah; sakit.
Tadi saya berkesempatan berkunjung ke RSUZA menjenguk seseorang yang ayah atau kakeknya tertimpa musibah, tempatnya di ruang ICCU. Saat tiba di lantai atas, saya mendapati banyak keluarga yang tidur di koridor atau beranda RS.
Saya masuk ke ruang ICCU untuk menjenguk sang kakek ditemani seseorang juga istri sang kakek. Istrinya tampak tegar, setelah berjabat tangan berpesan kepada saya; "nak, tolong doakan kakek ya". Saya hanya mengangguk sembari mendekati kakek yang kondisinya memprihatinkan dengan segala selang di sekujur tubuhnya. Sebagaimana sunah yang ada, saya membacakan doa membesuk orang sakit pun melafazkan Allahumsyfi sebanyak tiga kali dengan menghembuskan nafas dari ujung kepala ke ujung kaki.
Ruang ICCU untuk dewasa hanya ada pasien sore tadi dua orang. Selebihnya hanya perawat dan ranjang kosong dilengkapi alat-alat medis. Dari dalam ruang batin saya terhenyak, bahwa sakit sewaktu-waktu bisa menimpa dengan segala kekronissan dan tingkat stadium. Tak perduli usia.
Waktu berkunjungpun usai, kami bertiga izin pamit, tampak istrinya tegar dan berbisik ke suaminya yang -maaf- sedang koma; "Pa, kami keluar dulu ya. Bapak yang sabar dan kuat ya". Saya hanya menahan sesak di dada, betapa cinta dan sayang saling menguatkan kedua pasangan ini. Sedangkan seseorang di samping saya tampak bercucuran air mata, dan menghela dengan tisu.
Sesampainya di luar, saya memandangi beberapa keluarga yang sedang ditimpa ujian dengan salah seorang keluarganya yang sakit. Tampak wajah penuh asa sayup redup, agaknya, doa mereka cuman semoga lekas lulus dari ujian ini, bilalah umur panjang, alhamdulilah. Andaipun sudah sampai masanya, semoga mereka tabah dalam ujian ini.
Di area luar ICCU, seolah-olah malaikat maut ada dimana-mana. Yang setiap saat siap menjalankan tugasnya. Dari area itu, jarak antara hidup dan kematian kurang lebih sama dengan detak detik pada jarum jam. Bagi saya, area tersebut dapat dijadikan refleksi untuk mengetuk kesadaran bahwa kematian sesungguhnya selalu mengintai kita, dan mempersiapkan bekal tentunya merupakan keniscayaan. Maka dengan hadir ke tempat-tempat seperti ini mampu melecut nurani kita yang kadang kandung karatan.
Dalam lawatan menjenguk orang sakit tadi, saya juga berjumpa dengan seseorang yang berasal dari Aceh Tamiang. Abang itu memakai topi, keluarganya; Abang kandungannya ditabrak oleh bus Putra Pel*ngi. Ada cerita menarik dari sosok Abang bertopi ini, ia tampak sangat enjoy. Bahkan ia kerap menghibur keluarga lainnya yang saling gelar tikar di lorong RS.
Baginya, apa yang hendak dipikirkan, setiap orang pasti ditimpa ujian, tugas kita hanya berusaha semampu dan semaksimal mungkin. Bukan meratapi sedemikian rupa. Tingkah dan polahnya yang enjoy dan asik, menjadi penawar dan oase asa sekaligus harapan untuk keluarga lainnya. Mengingat, menurut keluarga di situ, yang sudah masuk ICCU biasanya hanya bertahan dua hari, lalu berpulang ke haribaan-Nya.
Abang bertopi dan Bapak yang kami kunjungi termasuk beruntung, sudah seminggu koma namun masih bertahan. Asa-asa terus dijaga, doa-doa dipanjatkan, dan segala sabar juga tabah terus dicicil dan pupuk. Hidup memang penuh kejutan, tapi kematian jauh lebih misteri, yang tak tertebak pasti. Hanya tanda-tanda bagi sebagian yang jeli.
Congratulations @lontuanisme! You have completed the following achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
Click on the badge to view your Board of Honor.
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
To support your work, I also upvoted your post!
Do not miss the last post from @steemitboard:
SteemitBoard World Cup Contest - Belgium vs Japan
Participate in the SteemitBoard World Cup Contest!
Collect World Cup badges and win free SBD
Support the Gold Sponsors of the contest: @good-karma and @lukestokes
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Nyan jeulaih boss! 😂
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit