Dulu saat aku masih kecil orang tua pernah mengatakan bahwa anak laki-laki mendapat kan harta warisan yg lebih banyak dari pada wanita alasannya karena laki laki mempunyai tanggung jawab yang besar untuk keluarganya, disaat ayahnya meninggal nanti maka tanggung jawab yang besar berada di pundak anak laki-laki, seperti bertanggung jawab untuk ibunya, adiknya dan kehormatan keluarganya.
Tapi setelah dewasa hal itu tidak sepenuhnya benar mungkin bagi sebagian orang menjalani seperti itu tapi tidak untuk aku dan keluargaku. Aku yang seorang wanita memikul beban yang banyak di pundakku dimana aku harus berperan ganda setiap hari. Disaat yang sama aku harus bisa menjadi beberapa orang yang terkadang aku sendiri bingung dengan hidup yang aku jalani. Saat aku berhadapan dengan adik-adik, aku harus menjadi sosok yang bisa menyenangkan buat mereka aku harus mendengar keluh kesah mereka, aku harus bisa memberi nasehat selayaknya orang tua buat mereka dan aku harus jadi seorang kakak yang siap membela mereka disaat masalah datang.
Sedangkan saat aku berhadapan dengan ibu-ku, maka saat itu juga aku harus berubah menjadi anak yang patuh dan menghormati orang tua. Dalam seketika semua sikap dewasaku berubah menjadi anak-anak di depan ibu ku, entah sampai kapan aku menjalani hidup seperti ini. Setiap langkahku harus kulakukan dengan sangat hati-hati, karena sedikit saja salah akan berakibat fatal buat keluarga ku, apapun yang kulakukan aku selalu di bayangi oleh nama baik keluarga ku, nama baik keluarga yang selalu harus kujaga agar tidak ternoda.
Layaknya manuasia biasa, wajar aku merasa capek dan bosan dengan berbagai kondisi ini, tapi aku tidak bisa keluar dari ruang lingkup ini, jikapun bisa itu hanya beberapa meter saja. aku merasa seperti berada dalam sebuah ruang yang gelap tanpa cahaya sedikitpun, rasanya cahaya itu sangat jauh dari ku entah kapan aku bisa mendapatkan sebuah titik terang dalamku dan untuk masa depanku yang lebih baik lagi.
By : @mawarcantika