Sejarah yang dibiarkan mati/History left to die (Bilingual)

in history-life •  7 years ago 

INDONESIAN

Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah melupakan sejarah bangsanya sendiri, kata Sukarno suatu ketika, Kenapa?.

Sejarah memiliki nilai yang sangat penting dan berharga dikehidupan masa depan, karena anak cucu kita nanti akan mengetahui bagaimana bangsa ini berdiri, bagaimana perjuangan untuk mempertahankan bangsa ini dan bagaimana kehidupan masyarakatnya.

Namun demi kehidupan selanjutnya dan keberlangsungan kehidupan, kita sering membiarkan sejarah hilang dan mati, seolah tidak penting sama sekali.

Salah satunya adalah bangunan rumah raja atau Ulee Balang yang berlokasi di dusun Para Tujoh, Desa Keude Kruenggeukueh, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara.

5.jpg
Rumah Ulee Balang, Ampon Luthan 1

6.jpg
Rumah Ulee Balang, Ampon Luthan 2

Rumah ini didirikan pada Tanggal 23 Maret 1932 oleh keluarga Ampon Luthan, yang juga merupakan saudara kandung dari Teuku Rhi Mahmud, ayahanda dari Pahlawan pergerakan nasional Teuku Bujang.

12.jpg
Tanggal pembangunan Rumah

Dirumah tersebut menetap keluarga Ampon Luthan dan setelah beliau meninggal, rumah ini ditempati oleh Ampon Mahmud anaknya Ampon Luthan yang namanya sama dengan nama ayahanda dari Teuku Bujang yang merupakan saudara sepupuan.

Kemudian pada Tahun 1953 saat terjadi pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII), rumah ini dibakar oleh tentara DI/TII dan keluarga Ampon Luthan dipindahkan ke Medan oleh Pemerintah Indonesia.

Saat ini kawasan dari lokasi rumah Ampon Luthan yang dahulu dikenal sebagai kawasan Lampoh Kuta, telah menjadi milik orang lain dan penulis tidak menemukan referensi menyangkut tanah Lampoh Kuta yang telah menjadi milik pribadi dan disekitar bangunan telah berdiri pertokoan dan kantor polisi sektor Dewantara.

28034964_1799414640123589_319541980_o.jpg
Rumah Ampon Luthan dilihat dari Jalan Bahagia Keude Kruenggeukueh, debelakang ruko

ST3.jpg
Gerbang pagar halaman rumah, kini di belakang tembok pertokoan

St 5.jpg
Tembok bekas pagar rumah sebelah Utara

28001014_1799416920123361_1104155415_n.jpg
Tembok bekas pagar rumah sebelah Selatan

28033748_1799413676790352_617255495_o.jpg
Lokasi yang seharusnya menjadi halaman Rumah, namun telah menjadi lokasi pertokoan

Demikian sedikit tulisan tentang latar belakang suatu sejarah yang sudah kita belakangi

SEKIAN

ENGLISH

The great nation is a nation that never forgets the history of its own people, Sukarno said one day, Why ?.

History has a very important and valuable value in the future life, because our children and grandchildren will know how this nation stands, how the struggle to defend this nation, and how the life of the people.

But for the sake of the next life and the survival of life, we often let history hlang and die, as if it is not important at all.

One of them is building the house of king or Ulee Balang which is located in hamlet Para Tujoh, Keude Kruenggeukueh Village, Dewantara Subdistrict, North Aceh.

5.jpg
Rumah Ulee Balang, Ampon Luthan 1

6.jpg
Rumah Ulee Balang, Ampon Luthan 2

This house was founded on March 23, 1932 by the family Ampon Luthan, who is also the sibling of Teuku Rhi Mahmud, the father of the national hero of the Teuku Bujang movement.

12.jpg
Tanggal pembangunan Rumah

The home settled Ampon Luthan's family and after his death, the house was occupied by Ampon Mahmud his son Ampon Luthan whose name was the same as the father's name of Teuku Bujang who was a cousin.

Then in 1953 during the rebellion of Darul Islam (Army of Islam Indonesia), the house was burned by DI / TII troops and Ampon Luthan's family was moved to Medan by the Government of Indonesia.

Currently the area from the location of Ampon Luthan house formerly known as Lampoh Kuta area, has become the property of others and the authors found no reference regarding Lampoh Kuta land that has become private property and disektar buildings have stood department stores and police station Dewantara.

28034964_1799414640123589_319541980_o.jpg
Rumah Ampon Luthan dilihat dari Jalan Bahagia Keude Kruenggeukueh, debelakang ruko

ST3.jpg
Gerbang pagar halaman rumah, kini di belakang tembok pertokoan

St 5.jpg
Tembok bekas pagar rumah sebelah Utara

28001014_1799416920123361_1104155415_n.jpg
Tembok bekas pagar rumah sebelah Selatan

28033748_1799413676790352_617255495_o.jpg
Lokasi yang seharusnya menjadi halaman Rumah, namun telah menjadi lokasi pertokoan

So little of a quiz about the background of a history that we have come up with

That's it

28034183_1799412363457150_889242491_o.jpg

NSC.jpeg

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Congratulations, you were selected for a random upvote! Follow @resteemy and upvote this post to increase your chance of being upvoted again!
Read more about @resteemy here.

Bangunan yang di sampeng polsek Dewantara nyo bg @marzukidewantara.

Nye beutoi..

Terimoeng geunaseh ateuh info yang ka neubagikan adun.

Get semoga beitoi