Bagian ke Dua...
Esok hari,Qabil dan Habil pun berangkat ke sebuah bukit membawa masing-masing satu ekor kambing..Setiba di sana mereka langsung menyembelih kambing yang mereka bawa sebagaimana pesan Nabi Adam,lalu mereka hantarkan ke puncak bukit..
Kemudian Habil pun berdoa:
"Ya Tuhanku,Engkau jua Tuhan yang amat mengetahui lagi amat berkuasa terhadap segala sesuatu barang kiranya Engkau perkenankan qurbanku daripada qurban Qabil jika bahwasanya hamba ini tiada melalui titah-Mu dan titah khalifah-Mu Nabi Adam".
Sedangkan Qabil pun berdoa,demikian bunyinya:
"Ya Tuhanku,Engkau juga tuhan yang maha kuasa barang kiranya Engkau perkenankan qurban hamba daripada Habil karena dia telah mengambil saudaraku sebagai istrinya tiada keraguan bagiku".
Setelah itu,dengan takdir Allah,turunlah api dari langit dan menyambar kurban Habil.sehingga Qabil pun malu dan masam mukanya..
Lalu Habil pulang dan menyampaikan bahwa Allah telah memperkenankan kurbannya,Nabi Adam berkata:
"Qabil itu tidak baik hatinya terhadap kamu".
Alkisah,Beberapa hari kemudian Habil berjalan ke sebuah padang untuk mencari untanya yang hilang,.karena matahari yang sangat panas,Habil pun kemudian bernaung di bawah sebuah pohon kayu yang besar sampai ia tertidur..
Adapun Qabil,saat itu dia berencana untuk mencari Habil,namun karena tidak ada di rumahnya,Qabil pun menuju ke padang tempat Habil mencari untanya..Setiba disana,Qabil melihat saudaranya itu sedang tertidur pulas dibawah sebuah pohon..lalu timbullah niat jahat untuk membunuhnya,akan tetapi dia tidak tahu bagaimana cara untuk membunuh Habil..
Namun tiba-tiba dengan takdir Allah,datanglah iblis yang menyerupai dirinya seperti orang tua yang ditangannya memegang seekor ular yang sudah mati,.lalu Qabil pun bertanya:
"Dari mana engkau datang dan apa gunanya ular yang sudah mati itu?".
Iblis menjawab:
"Aku terlalu sayang pada ular ini,tadi aku tak sengaja memegang kepalanya dan ular ini mematok tanganku,sehingga aku pun memukul kepalanya dengan batu sampai mati..sekarang saudaramu Habil itu tak ada gunanya,lebih baik engkau bunuh saja karena jika dia hidup hanya akan membuat hatimu sakit,.setelah nanti kau membunuhnya,maka istrinya akan bisa kau ambil sebagai istrimu".
Setelah mendengar kata-kata iblis yang demikian,Qabil pun mengiyakannya:
"Benar sekali katamu hai orang tua".
Lalu Qabil mengambil sebuah batu besar dan langsung memukul kepala saudaranya hingga pecah dan keluar otaknya,Habil pun syahid..
Setelah melihat Habil meregang nyawa dan darahnya memancar ke bumi,Qabil pun ketakutan dan tak tahu kemana dia harus membawa mayatnya,.lalu dia mengangkat mayat Habil ke atas bahunya dan berjalan mengelilingi negeri hingga sampai ke Damaskus(Suriah) dan beristirahat disana..
Kemudian Allah mengutus 2 ekor burung gagak,ke duanya berkelahi hingga matilah salah satu diantara mereka.setelah itu gagak yang hidup menggali tanah untuk menanam bangkai temannya,hal itu dilihat oleh Qabil dan dia pun melakukan seperti yang dilakukan oleh barung gagak tadi,.
Kemudian setelah Qabil mengubur saudaranya,dia pun hendak segera pulang untuk mengambil istri Habil(Iklima),lalu Allah berfirman kepada bumi:
"Hai bumi,peganglah Qabil sampai betisnya".
Bumi pun menangkapnya dan menelan Qabil hingga betis,kemudian Qabil memohon:
"Ya Tuhanku,jangan Engkau menyuruh bumi untuk menangkapku".
Allah berfirman:
"Hai Qabil,engkau telah durhaka kepada Tuhanmu karena kau telah membunuh Habil tiada dengan sebenarnya".
Qabil berkata:
"Ya Tuhanku,Iblis itu tiada menurut firman-Mu,kenapa Engkau tidak menyuruh menangkapnya pada bumi?".
Lalu Allah berfirman:
"Hai laknatillah,Iblis itu tiada mengambil nyawa seorangpun".
Qabil kembali berujar:
"Ya Tuhanku,tatkala bapakku melanggar titah-Mu memakan buah khuldi,Dia hanya Engkau turunkan ke dunia tanpa menyuruh bumi untuk menelannya".
Allah berfirman:
"Hai mal'un,bapakmu tiada pernah membuang kasih-Ku daripada hatinya dan Aku pun kasih kepadanya,sedangkan kau telah memutuskan kasih-Ku daripada hatimu sehingga Aku pun tiada kasih kepadamu..Hai bumi,telanlah dia sampai ke dadanya".
Qabil kembali bersembah:
"Ya Tuhanku,hanya dengan kemulyaan-Mu yang tersirat di bawah arasy LA ILAHA ILLALLAH MUHAMMADAR RASULULLAH,janganlah Engkau menyuruhku ditelan oleh bumi".
Allah berfirman kepada bumi:
"Hai bumi,Qabil telah menyebut nama Muhammad kekasih-Ku,maka buanglah dia ke tengah padang itu".
Atas perintah Allah,kemudian datanglah seorang malaikat ke sana dengan mengendarai kuda dan di tangannya ada sebuah cemeti,lalu Allah berfirman:
"Wahai Malaikat-Ku,pukullah Qabil dengan azab yang amat pedih".
Sehingga terhantarlah Qabil di padang tersebut antara hidup dan mati dalam siksaan yang amat sangat.
Syahdan,Setelah 3 hari lamanya Nabi Adam kemudian bertanya kepada anak-anaknya dimanakah Habil,lalu mereka mencarinya ke seluruh penjuru bumi namun tak pernah menemukannya,,sehingga Nabi Adam pun menangis karena duka cita atas kehilangan anaknya yaitu Habil..
Lalu malaikat Jibril turun kepada Nabi Adam dan berkata:
"Wahai Nabiyullah,Habil telah mati karena dibunuh oleh Qabil".
Saat mendengar keterangan Jibril,Nabi Adam pun menangis dengan amat sangat,lalu beliau bertanya kepada Jibril:
"Wahai Jibril,dimana Qabil membuang mayat anakku?".
Jibril menjawab:
"Di negeri Damaskus".
Bersambung..
Referensi: Kitab qishasul anbiya hal 23-25..