Dalam berbagai literatur, ada serangkaian wanita dalam sejarah yang digunakan sebagai sumber untuk studi kepemimpinan mereka oleh berbagai penelitian di dunia. Saya menemukan beberapa nama yang akrab. Para wanita Aceh.
Perang Aceh, adalah perang yang membawa kerugian besar bagi Belanda. Kebesaran para pejuangnya digunakan sebagai studi referensi oleh banyak pihak untuk mempelajari bagaimana para pejuang Aceh dapat membuat Belanda kehilangan begitu banyak kekayaan dan tentara.
Dunia tidak bisa meremehkan para pejuang Aceh. Beberapa dari mereka termasuk dalam jajaran pejuang besar dunia. Ada 7 Wanita Panglima Perang di Dunia di mana beberapa dari mereka berasal dari Aceh, 10 Prajurit Wanita Terbaik Sepanjang Masa, beberapa dari mereka dari Aceh, dan Tentara Wanita di Asia Tenggara.
"Dari pengalaman para panglima perang Belanda yang telah mengobarkan perang lintas pelosok dan pelosok nusantara, tidak ada bangsa yang lebih berani perang dan fanatik daripada orang Aceh, dan perempuan Aceh yang melampaui wanita dari negara lain, dalam keberanian dan tidak takut mati .
Bahkan, mereka melampaui orang Aceh yang terkenal bukan orang yang lemah dalam membela cita-cita dan agama bangsa mereka "- HC Zentgraaf
Berikut ini adalah nama-nama Jenderal Aceh Besar. Posisi yang dipaksakan di depan nama-nama pejuang ini, saya tulis dalam bahasa dunia. Jadi Anda bisa melihatnya dari sudut pandang dunia.
Dan untuk menyimpulkan, bahwa dunia mencatat para Jenderal Besar ini sebagai yang paling dihormati.
Admiral Keumalahayati (Laksamana Keumalahayati)
Pada 1585-1604, Keumalahayati memegang posisi Komandan Kekaisaran Pasukan Kekaisaran Pasukan Rahasia dan Kepala Protokol Sultan Alauddin Saidil Mukammil Riayat Shah IV. Keumalahayati memimpin 2.000 prajurit Balee Inong (janda pahlawan yang terbunuh).
Di bawah kepemimpinan Laksamana Keumalahayati, Kesultanan Aceh Darussalam memiliki kekuatan 100 armada dengan kapasitas 400-500 pasukan.
Laksamana Keumalahayati terlibat pertempuran satu lawan satu di dek kapal perang melawan Cornelis de Houtman. Cornelis de Houtman dan beberapa anak buahnya tewas.
Sementara Frederick de Houtman, saudari Cornelis de Houtman dipenjarakan. Cornelis de Houtman dan Frederick de Houtman adalah Admirals di kapal perang Belanda.
Misbehaved bukan hanya Laksamana dan Panglima Kesultanan Aceh Darussalam, tetapi juga memegang posisi Panglima Pasukan sebagai Pengawal Kekaisaran. Kemalahayati juga menjadi diplomat untuk Sultan, dan seorang negosiator dan yang bertanggung jawab atas hubungan luar negeri.
Komandan Cut Nyak Dhien
Perempuan Aceh ini lahir pada tahun 1848, adalah salah satu pejuang wanita terbaik di dunia yang dimiliki oleh Aceh dan Indonesia. Bersama dengan suaminya, berjuang untuk mengusir penjajahan Belanda dari Aceh.
Dalam berbagai sumber, Cut Nyak Dhien dikategorikan sebagai 7 Wanita Warlord di Dunia, 10 Prajurit Sepanjang Masa, Tentara Wanita di Asia Tenggara,
Jenderal Cut Nyak Meutia (Jenderal Cut Nyak Meutia)
Cut Meutia dengan suami keduanya, Cut Muhammad atau Teuku Cik Tunong, berperang melawan Belanda dengan pasukannya. Teuku Cik Tunong ditangkap oleh Belanda dan dibunuh.
Melanjutkan perjuangan suaminya, Cut Nyak Meutia memimpin pasukannya melawan Belanda sampai ia dibunuh pada tahun 1910.
Uleebalang dan Umum Pocut Baren Biheue (Hulubalang dan Umum Pocut Baren Biheue)
Pocut Baren adalah seorang jenderal dengan satu kaki diamputasi. Letnan H. Scheurleer melaporkan bahwa Pocut Baren mencoba menciptakan ketertiban, keamanan dan kemakmuran rakyat Aceh di bawah kolonial Belanda.
Pocut Baren berperang melawan Belanda. Pada tahun 1910, Belanda melakukan serangan besar-besaran terhadap pertahanan pocut Baren di bawah kepemimpinan Letnan Hoogers. Pocut Baren ditangkap dan dibawa ke Meulaboh. Pocut Baren hidup pada 1880-1933.
H.C Zentgraff, penulis dan tentara Hindia Belanda, menyebut perempuan Aceh "de leidster van het verzet" (pemimpin perlawanan) dan grandes dames (wanita besar).
Keberanian dan kesatria perempuan Aceh melampaui semua perempuan lain, terutama dalam membela cita-cita nasional dan agama mereka. Berada jauh di belakang layar, dan secara terbuka menjadi pemimpin perlawanan.
Dengan reputasi perempuan Aceh di seluruh dunia. Para pejuang wanita dari Aceh yang dihormati oleh dunia. Dunia menyebutnya sebagai Warlord Women in the World. Prajurit Terbaik Sepanjang Masa. Prajurit Wanita.
Nice post
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
This post has received a 5.36% upvote from @lovejuice thanks to @saifulanwar. They love you, so does Aggroed. Please be sure to vote for Witnesses at https://steemit.com/~witnesses.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit