Image by @nunis
Hi steemians...
Sesuai janji saya dulu di My Introduce...
Saya akan menceritakan tentang sejarah Kota Langsa kepada kalian...
Mungkin judulnya terlalu menghebohkan ya... Tapi itu merupakan sebuah branding yang lagi giat-giatnya digaungkan oleh dinas pariwisata Kota Langsa.. Karena Kota langsa sedang bersiap untuk menuju kota pariwisata yang ramah, indah dan nyaman untuk para pendatang...
Agar lebih kenal dengan Kota Langsa, kalian bisa menikmati Video Profile - nya ini.
Kota langsa masih berumur sangat muda, sudah 17 tahun usia Kota Langsa semenjak berpisah dari Aceh Timur pada tanggal 17 Oktober 2001 berdasarkan undang-undang nomor 3 tanggal 21 Juni 2001.
Walaupun kota ini tergolong masih sangat muda, tetapi kota ini banyak menyimpan sejarah dimasa lalu. Termasuk sejarah awal mula tentang berdirinya Kota Langsa dan asal muasal nama Kota Langsa itu sendiri. Terdapat banyak versi mengenai hal itu karna belum adanya bukti yang akurat mengenai sejarah penamaan kota ini. Disini saya telah merangkum beberapa versi yang paling terkenal tentang sejarah asal muasalnya Kota Langsa ini.
Versi Pertama.
Ini merupakan cerita yg paling terkenal tentang asal mula nama Langsa. Bisa dibilang ini merupakan urban legend-nya Kota Langsa. Cerita ini berasal dari mulut ke mulut dari orang-orang tua zaman dulu, bahkan hampir setiap orang Langsa mengetahui tentang kisah ini.
Dikisahkan, pada zaman dahulu terdapat dua buah kerajaan burung disekitar Langsa, yaitu Kerajaan Elang yang berada disekitar Kuala Idi, Aceh Timur dan Kerajaan Angsa yg berada di wilayah Aceh Tamiang. Pada suatu masa, persediaan makanan di wilayah kedua kerajan tersebut menipis, sehingga raja memerintahkan para prajuritnya untuk mencari sumber makanan di wilayah lain.
Image by Langsa NewsSetelah sekian lama mencari, akhirnya ditemukan sebuah daerah dengan sumber makanan yang berlimpah, daerah tersebut berada di sekitar Kuala Langsa. Terjadilah perperangan antar kedua kerjaan demi mendapatkan wilayah dengan sumber makanan yang berlimpah tersebut. Hingga akhirnya, kedua pemipin kerajaan ini sepakat untuk membagi wilayah tersebut, lima hari untuk Kerajaan Angsa dan dua hari untuk Kerajaan Elang. Dikisah yang lain, sebenarnya Kuala Langsa tersebut merupakan wilayah kekuasaan dari Kerajaan Angsa, sehingga Kerajaan Angsa mendapatkan jatah hari lebih lama dari pada Kerajaan Elang.
Sebagai tanda dari kesepakatan tersebut, mereka menamai wilayah tersebut dengan sebutan Langsa yang berasal dari gabungan nama kedua kerajaan tersebut.
Versi Kedua.
Diceritakan oleh salah satu keturunan generasi ketujuh Raja Langsa, dr. Alwi bahwa Langsa sudah berdiri sejak abad ke-15. Pada waktu itu, seorang pangeran dari Kerajaan Pagaruyung, Sumatera Barat berlayar ke daerah ini melalui Selat Malaka dan berlabuh di daerah Titi Kembar (sekarang Gp. Baroh, Langsa Lama). Pangeran tersebut kemudian membuka hutan belantara di daerah tersebut untuk dijadikan lahan baru untuk ditinggali. Konon pada waktu itu, datanglah seekor burung elang besar yang berputar-putar di atas wilayah tersebut. Sehingga oleh panggeran tersebut menamakan wilayah tersebut dengan nama Elangsa, yang berasal dari gabungan Elang dan Sa (dalam bahasa Aceh berarti satu).
Image by Fadly RahmanSetelah bertahun-tahun akhirnya Elangsa menjadi Langsa karena penyesuain pengucapan orang-orang dijaman dulu. Hingga sekarang, burung elang besar tersebut masih dapat kita lihat di atas pohon cemara di Lapangan Merdeka Kota Langsa.
Versi Ketiga.
Versi ini berasal dari opini Ponidi Sanjaya di salah satu media sosial. Beliau merupakan seorang dosen dari Universitas Samudra Kota Langsa. Beliau mengatakan bahwa di daerah sekitar Langsa terdapat dua buah alur atau sungai kecil, yaitu Lueng Sa (sekarang Gp. Sungai Lueng, Kec. Langsa Timur) yang berarti sungai satu dalam bahasa Aceh dan Lueng Dua (sekarang Gp. Alur Dua, Kec. Langsa Baro) yang berarti sungai dua dalam bahasa Aceh.
Menurut perkiraan beliau, pada masa itu Langsa hanyalah sebuah kerajaan kecil dan kemudian dengan persetujuan Ulee Balang (Kepala Pemerintahan dalam Kesultanan Aceh), Belanda diijinkan untuk membuka lahan perkebunan karet di wilayah Langsa, Julok (sekarang wilayah Kabupaten Aceh Timur) dan Pulau Tiga (sekarang wilayah Kabupaten Aceh Tamiang). Dengan dibukanya lahan pertanian tersebut, Belanda mengirimkan transmigran dari Pulau Jawa untuk bekerja di perusahaan karet tersebut. Kemungkinan, dengan datangnya transmigran dari pulau jawa ini terjadilah perubahan dialek di wilayah ini sehingga menyebabkan perubahan pengucapan kata Lueng Sa perlahan menjadi Langsar dan kemudian menjadi Langsa. Perkebunan karet ini sekarang telah menjadi PT. Perkebunan Nusantara I yang berkantor pusat di Kota Langsa.
Versi Keempat.
Menurut cerita, Kota Langsa pada awalnya direncanakan oleh Kolonial Belanda untuk dibangun dengan memakai master plan pendirian Kota Bogor, sehingga membuat kota ini awalnya merupakan satu-satunya kota di daerah Aceh dengan bentuk tata ruang awal yang sangat baik dan sampai sekarang masih dapat kita jumpai bangunan-bangunan lama peninggalan Belanda di jantung Kota Langsa.
Image by @umarmaulanaLayaknya Kota Bogor, Kota Langsa dimasa awal berdirinya telah diperuntukan suatu lahan di Gp. Paya Bujok Seuleumak untuk dijadikan suatu kawasan seperti Kebun Raya Bogor, yang sekarang dinamakan Ruang Terbuka Hijau (RTH) atau yang lebih dikenal dengan Hutan Lindung Kota Langsa.
Seperti itulah ragam cerita tentang asal mula nama dan sejarah pendirian dari Kota Langsa ini. Hingga sekarang pemerintah Kota Langsa masih mencoba menelusuri sejarah dan asal usul nama dari Kota Langsa. Hasil penelusuran terakhir sejauh ini telah ditemukan beberapa nisan kuno di tambak-tambak milik masyarakat setempat. Namun belum diketahui nisan itu milik siapa. Jika dikemudian hari kelak sejarah tersebut telah berhasil ditelusuri maka akan dijadikan buku agar masyarakat dan anak cucu nantinya dapat mengetahui kapan dan dimana Langsa pertama kalinya ada. Dan ada kemungkinan ikon kota Langsa yang saat ini Bambu Runcing akan berubah menjadi Elang.
Terlepas dari itu semua, marilah kita sama-sama menjaga dan merawat Kota Langsa ini khususnya dan kota-kota lain tempat yang kita tinggali umumnya agar kelak kota-kota ini masih dapat untuk ditinggali oleh anak cucu kita nanti.
Catatan :
Gp : Singkatan dari Gampong atau Desa
Jika ada kesalahan dalam tulisan ini, saya mohon maaf dan tolong ditegur atau diperbaiki. Terima Kasih.
Referensi :
Facebook Ponidi Sanjaya
Satu-jam.blogspot.com
Kaskus