MENJUAL DUNIA DEMI MEMBELI AKHIRAT

in history •  7 years ago 

images.png

Assalamu’alaikum Sahabat Steemian, apa kabar? Semoga selalu dalam lindungan Allah SWT.

Seperti biasa, kali ini saya akan berbagi sedikit cerita mengenai sahabat-sahabat Rasulullah SAW yang turut menyebarkan Islam keseantaro negeri. Pada kesempatan ini sahabat yang ingin saya ceritakan adalah Mush’ab bin Umair. Ia adalah pemuda paling tampan dan paling kaya di Kota Mekah. Kemudian ketika islam datang, ia jual dunia dengan kekalnya akhirat.

Mush’ab bin Umair lahir di masa jahiliyah tepatnya tahun 585 M. Ia merupakan pemuda kaya keturunan Quraisy; Mush’ab bin Umair bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Abdud Dar bin Qushay bin Kilab al-Abdari al-Qurasyi. Dalam Asad al-Ghabah, Imam Ibnul Atsir mengatakan, “Mush’ab adalah seorang pemuda yang tampan dan rapi penampilannya. Kedua orang tuanya sangat menyayanginya. Ibunya adalah seorang wanita yang sangat kaya. Sandal Mush’ab adalah sandal al-Hadrami, pakaiannya merupakan pakaian yang terbaik, dan dia adalah orang Mekah yang paling harum sehingga semerbak aroma parfumnya meninggalkan jejak di jalan yang ia lewati.” (al-Jabiri, 2014: 19).

Ibunya sangat memanjakannya, sampai-sampai saat ia tidur dihidangkan bejana makanan di dekatnya. Ketika ia terbangun dari tidur, maka hidangan makanan sudah ada di hadapannya. Demikianlah keadaan Mush’ab bin Umair sebelum memeluk islam.

download (3).jpg

Sahabat Steemian, seperti yang telah kita singgung sebelumnya. Kondisi dari Mush’ab bin Umair berubah drastis ketika ia memeluk islam dengan kaffah. Awal mula ia masuk islam ketika mendengar ayat-ayat al-Quran yang mengalir dari kalbu Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bergema melalui kedua bibirnya dan sampai ke telinga, meresap di hati para pendengar. Mush’ab seketika terpesona dengan indahnya lantunan ayat suci al-Quran. Dihari itu juga di rumah al-Arqam bin Abi al-Arqam, Mush’ab bin Umair menyatakan keislamannya bertekat terus menjaga keimanannya dan mulai beribadah kepada Allah secara sembunyi-sembunyi untuk menghindari intimidasi dari kaum kafir Quraisy.

Namun apa yang terjadi, suatu ketika Mush’ab yang tengah beribadah terlihat oleh Utsmani bin Thalhah salah satu kaum kafir Quraisy. Tanpa berpikir panjang Utsmani bin Thalhah melaporkan kepada kaum dan Ibunda Mush’ab dan perjuanganpun dimulai.

Hari demi hari berubah menjadi kelam, bukan hanya isolasi dari kaumnya Ibundanya yang dulu sangat menyayanginya mulai menyiksa serta mengancamnya dengan berbagai ancaman agar keluar dari agama Islam. Namun hal itu tidak menggoyahkan imannya, berbagai siksaan, kurungan, dan lainnya ia lewati dengan sabar, tabah, dan terus tawakal kepada Allah.

Fasilitas kaya tak lagi iya nikmati, Ia jual dunia demi membeli akhirat yang kekal. Ali bin Abi Thalib berkata, “Suatu hari, kami duduk bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di masjid. Lalu muncullah Mush’ab bin Umair dengan mengenakan kain burdah yang kasar dan memiliki tambalan. Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melihatnya, beliau pun menangis teringat akan kenikmatan yang ia dapatkan dahulu (sebelum memeluk Islam) dibandingkan dengan keadaannya sekarang…” (HR. Tirmidzi No. 2476).

Begitulah cobaan yang dilalui oleh Mush’ab bin Umair. Kulitnya yang dulu mulus perlahan dipenuhi oleh goresan-goresan bekas luka. Selain fisik Ia juga mengalami penderitaan secara materi ditambah siksaan perasaan melihat Ibundanya yang sangat ia cintai memotong rambutnya, tidak makan tidak minum, berjemur di bawah teriknya sinar matahari agar sang anak kembali ke agamanya. Namun, Mush’ab bin Umair tetap tabah dan teguh pendirian.

mushab-bin-umair2.jpg

Sahabat Steemian, setelah masuk Islam Mush’ab banyak memberikan kontribusi. Salah satunya ia berhasil mengajarkan islam kepada tokoh utama Madinah, Saad bin Muadz. Setelah memeluk islam Saad bin Muadz mewajibkan seluruh kaumnya untuk masuk dan memeluk islam. Karena taufik dan hidayah Allah dari buah dakwah Mush’ab, Madinah menjadi tempat pilihan Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya untuk hijrah. Kemudian kota itu dikenal dengan Kota Nabi Muhammad (Madinah an-Nabawiyah).

Mush’ab bin Umair adalah pemegang bendera Islam di peperangan, dan dipanggil oleh Allah untuk kembali ke sisi-Nya juga melalui peperangan. Kala itu tengah berlangsung Perang Uhud salah satu peperangan besar Islam. Seperti biasa Mush’ab bin Umair di tugaskan untuk memegang bendera Islam. Di tengah peperangan datang penunggang berkuda dari pasukan Musyrik bernama Ibnu Qumai-ah al-Laitsi (yang mengira Mush’ab adalah Rasulullah), lalu menebas tangan kanan Mush’ab dan terputuslah tangan kanaknya. Benderapun ia pegang dengan tangan kiri nya. Lalu Ibnu Qumai-ah kembali datang dan menebas tangan kiri Mush’ab hingga terputus. Namun Mush’ab tetap menjaga amanah untuk memegang terus bendera Islam, Ia mendekapkan bendera tersebut kedadanya hingga anak panah merobohkannya.
Setelah perang usai, Rasulullah memeriksa sahabat-sahabatnya yang gugur. Kemudian beliau mempersaksikan bahwa sahabat-sahabatnya yang gugur adalah syuhada di sisi Allah. Setelah itu, beliau berkata kepada jasad Mush’ab, “Sungguh aku melihatmu ketika di Mekah, tidak ada seorang pun yang lebih baik pakaiannya dan rapi penampilannya daripada engkau. Dan sekarang rambutmu kusut dan (pakaianmu) kain burdah”. Tak sehelai pun kain untuk kafan yang menutupi jasadnya kecuali sehelai burdah. Andainya ditaruh di atas kepalanya, terbukalah kedua kakinya. Sebaliknya, bila ditutupkan ke kakinya, terbukalah kepalanya. Sehingga Rasulullah bersabda, “Tutupkanlah kebagian kepalanya, dan kakinya tutupilah dengan rumput idkhir.”

Mush’ab wafat setelah 32 bulan hijrahnya Nabi ke Madinah. Saat itu usianya 40 tahun.

Semoga Allah Meridhoi Mush’ab bin Umair dan menjadikannya teladan bagi pemuda-pemuda islam. Dari kisah di atas dapat kita simpulkan bahwa dunia ini tidak artinya dibandingkan dengan kehidupan akhirat. Ia tinggalkan semua kemewahan dunia untuk menggapai ridha Allah. Mush’ab juga merupakan seorang pemuda yang teladan dalam bersemangat menuntut ilmu, mengamlakannya, dan mendakwahkannya. Ia memiliki kecerdasan dalam memahami nash-nash syariat, pandai dalam menyampaikannya, dan kuat argumentasinya.

download (4).jpg

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Wah cerita yang sangat menarik.. keep writing😊

Terimakasih @putrianandass bantu vote yaa

Subhanallah, semoga kita bisa seperti mushab bin umair yg slalu berpenampilan menarik guna mendakwahkan islam

Iya imun, karena dakwah bukan hanya via mimbar saja @muharramun

Masa muda atau usia remaja adalah saat orang-orang mulai mengenal dan merasakan manisnya dunia. Pada fase ini, banyak pemuda lalai dan lupa, jauh sekali lintasan pikiran akan kematian ada di benak mereka. Apalagi bagi mereka orang-orang yang kaya, memiliki fasilitas hidup yang dijamin orang tua. Mobil yang bagus, uang saku yang cukup, tempat tinggal yang baik, dan kenikmatan lainnya, maka pemuda ini merasa bahwa ia adalah raja.
Semoga Allah meridhai Mush’ab bin Umair dan menjadikannya teladan bagi pemuda-pemuda Islam. Mush’ab telah mengajarkan bahwa dunia ini tidak ada artinya dibanding dengan kehidupan akhirat. Ia tinggalkan semua kemewahan dunia ketika kemewahan dunia itu menghalanginya untuk mendapatkan ridha Allah.

Aamiin.. nantikan story tentang sahabat rasulullah lainnya ya @teukurival jangan lupa trus vote dan komen.. terimkasih

Kami sudah upvote..

Terimakasih.. luar biasa