Hai,,,, sahabat semua..
Hari ini saya ingin berbagi cerita tentang sebuah pesan untuk kita.
Hari itu, minggu, matahari bersinar cerah, ketika kami memutuskan untuk berjalan keliling Kota Janthoe dalam perjalanan pulang dari Kutaraja (Banda Aceh) ke lhokseumawe. Perjalanan dengan menggunakan sepeda motor memang menyenangkan, kita bisa melihat keadaan alam sekitar dengan leluasa, dan bisa masuk ke lorong lorong kecil yang tidak dapat dijangkau dengan kendaraan roda empat.
Pemandangan di kota Janthoe cukup menakjubkan. "Subhanallah" adalah kata yang mewakilkan untuk memuji keindahan Alam Ciptaan-Nya. Kota Janthoe adalah salah satu kota di Aceh yang masih sangat asri, saat kami berkunjunng, karena hari minggu, aktivitas aktivitas kantor terlihat sepi, namun disisi lain alamnya yang menghijau seakan menyapa dan meminta kita untuk berhenti dan sejenak terpana dengan keindahannya.
sebuah tugu berdiri di sana dengan kokohnya, dan memberikan kesan yang indah kepada siapa saja yang ingin mengabadikan foto dengannya
Setelah kami dekati dari jarak yang dekat, ternyata pada tugu tersebut ada sebuah pesan yang sangat menyentuh yang telah ditulis oleh pendahulu, untuk kita. Pesan ini ditulis dengan bahasa yang sangat santun dan bersahaja, seolah olah seorang ayah sedang berbicara dengan anaknya, pesan itu berbunyi "Kami wariskan negeri ini kepadamu untuk dipelihara, ditata dan dikembangkan dengan sebaik baiknya tanpa melupakan pesan dan harapan para pendahulu" "Semoga negeri ini aman dan makmur di bawah lingdungan Tuhan Yang Maha Kuasa". Pesan ini memiliki makna yang dalam. Pesan yang ditulis pada badan tugu ini, tertanggal 08 Juli 1991, dan dibubuhkan tanda tangan Bupati Aceh Besar saat itu, Drs. Sanusi Wahab.
Pesan ini mengisyaratkan kepada kita untuk senantiasa menjaga negri kita, agar kemudian kita mampu mengelola tanah tercinta ini dengan sebaik baiknya. "Tanpa melupakan harapan para pendahulu", kata yang begitu sarat dengan makna, dalam menjaga dan merawat tanah tercinta, harapan dan cita cita para para pendahulu yang telah memperjuangkan tanah tercinta ini sebelumnya dari belenggu penjajahan, harapan harapan para pendahulu, kini ada dipundak kita, harapan untuk mengisi perjuangan mereka.
"Kami wariskan negeri ini kepadamu untuk dipelihara, diatata dengan baik". Pesan ini ditujukan untukku, untukmu, dan untuk kita semua. Negeri ini untuk dipelihara, ditata dengan baik, bukan untuk dikuras hutannya tanpa memperdulikan dampak yang akan ditimbulkan, bukan untuk dijarah tanpa aturan, demikian juga untuk sisi yang lain. UntuK itu Hai Anak Negeri mari berpartisipasi dalam mewujudkan isi pesan tersebut.