Salam hangat Steemian semua
Hari Kamis tanggal 21 November yang menyegarkan seluruh pikiran. Rutinitas bertani silih berganti membuka proyek baru. Kedatangan ajir (rambatan atau penyangga) tanaman menyulutkan semangat untuk bertani kembali. Ajir yang teramat di tunggu kedatangannya. Selayaknya segera diaplikasikan untuk menambah jenis tanaman yang di budi daya.
Ajir tanaman ditancapkan ke tanah menggunakan bantuan linggis. Mengingat, tanah yang terguyur hujan berulang kali tidak mampu menggemburkan tanah. Tanah tergolong padas dan linggis merupakan alat bantu paling tepat untuk menancapkan ajir tanaman. Penancapan ajir tanaman telah dilakukan. Saya mulai mengatur polibag yang akan digunakan sebagai media tanam.
Bibit sayur cipir telah tumbuh teramat masif. Pada akhirnya harus diperlukan kehati-hatian dalam proses pemindahan. Mengingat, tanaman cipir merupakan tumbuhan rambat. Jika telah memasuki usia yang matang. Rambatannya tergolong tidak terkendali. Apalagi proses penyemaiannya yang berdekatan. Hal inilah yang lumayan mempersulit pemindahan bibit ke media tanam.
Pemindahan bibit sayur cipir
Pemindahan bibit ke media tanam masih belum berakhir. Proses pemasangan tali dilakukan sebagai rambatan tanaman. Hal ini dilakukan untuk menghemat ajir tanaman. Proses pemindahan bibit telah selesai dilakukan. Kendala muncul dalam proses pengerjaan. Penggunaan tali atas sebagai penopang rambatan memungkinkan terjadinya lengkungan saat cipir telah muncul. Pemasangan ajir tanaman dilakukan untuk memperkuat tali penopang.
Bertepatan waktu yang tergolong pagi. Rutinitas bertani dilanjutkan di kebun coklat. Proses panen buah coklat telah ditinggalkan cukup lama. Buah coklat yang matang teramat banyak. Pemanenan dilakukan dengan ketelitian penuh. Hasil panen segera di bawa pulang dan menyegerakan membelah buah coklat. Proses membelah buah coklat telah selesai. Istirahat dilakukan terlebih dahulu untuk mengembalikan tenaga.
Membelah buah coklat telah rampung
Apalah manusia yang membutuhkan makanan. Kegiatan memasak nasi dilakukan di dapur tradisional. Proses menanak nasi menggunakan kayu bakar memiliki aroma yang khas. Tubuh yang masih lumayan kelelahan harus bertarung dengan suhu panas di depan tungku. Proses menanak nasi telah rampung dikerjakan. Mengingat, umbi jalar yang lumayan besar saya kukus. Pengoptimalan dilakukan karena tungku yang masih menyala. Saya pun memutuskan untuk memanaskan sisa tumis kangkung kemarin. Tanaman sendiri memiliki cerita sendiri untuk dinikmati dan dibagikan.
Melanjutkan hidup
Itulah tulisan yang dapat saya bagikan. Semoga tulisan ini menjadikannya kisah inspiratif. Keterlambatan bukanlah sebuah keputusan untuk di pilih. Terima kasih atas kunjungan dan dukungan yang diberikan kepada saya selama ini...
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Terima kasih atas hasil verifikasinya, kawan✨🔥
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit