Catatan hari ini saya mulai sehabis salat Jum'at, di mana sekembalinya dari mesjid sekitar pukul 13 setengah lewat, saya berkemas memasukkan beberapa potong pakaian dan dua buku ke dalam tas. Saya mau pulang kampung untuk menjenguk Mak Cek Lan (nenek saya) yang tengah di rawat di rumah sakit karena terserang stroke, hingga melumpuhkan kaki kirinya.
Seharusnya saya sudah berangkat hari Kamis kemarin, tetapi urung karena harus membawa putera sulung saya, Syamil, ke dokter praktek untuk dikhitan. Ya, saat ini Syamil berusia 12 tahun dan atas keinginannya sendiri minta segera dikhitan.
Beberapa hari sebelumnya, dia terus merengek minta lolonya disunat, sampai mengeluarkan ancaman segala, jika tak segera disunat dia tidak mau sekolah lagi nantinya. Alasannya saya pikir cukup masuk akal, katanya, teman-teman laki di sekolahnya rata-rata sudah disunat, sementara dia belum. Alasan lain, dia merasa risih jika salat jama'ah di mesjid dan ingin berdiri di shaf orang dewasa, sering kali ditanyai "udah sunat belum? kalau belum sana berdiri di shaf anak-anak!" Baginya, pertanyaan seperti itu telah meruntuhkan harga diri kelaki-lakiannya.
Setelah memastikan tidak ada sesuatu yang tinggal, saya pamit sama istri dan anak-anak. Saya ngegas pulang kampung dengan mengendarai skuter "pacar merah" kesayangan saya, mengambil rute alternatif melalui Jalan Elak Buloh atau juga biasa disebut jalan LEN yang tembus hingga Keude Krueng Mane.
Beberapa kali pulang kampung saya sering melewati rute Jalan Elak karena kondisi aspalnya lumayan bagus dan lebar, pun juga jalan tersebut jarang dilalui oleh banyak kendaraan berat. Dengan pemandangan sawah dan perbukitan di sisi kanan dan kiri jalan, kau bisa sekalian cuci mata menikmati keindahan alam mahakarya ciptaan Tuhan. Beberapa kali saya menghentikan laju si "pacar merah" hanya sekedar memotret dengan kamera ponsel saya.
Tiba di Batei Iliek sekitar pukul 17 setengah lewat, saya singgah sejenak di sebuah menasah untuk melaksanakan salat asar, pun si "pacar merah" yang sudah masuk kategori motor butut juga butuh istirahat setelah menempuh perjalanan panjang. Usai beristirahat sekedarnya, meluruskan badan yang sudah sedari tadi pegal-pegal, saya kembali ngegas melanjutkan perjalanan.
Memasuki daerah Meureudu kira-kira pukul 18 sore, tiba tiba saya teringat dengan nasi briyani Keude Meureudu. Seminggu sebelumnya, saya diajak oleh @nazarul beli nasi briyani untuk menu bukaan puasa. Awalnya saya mau menghubungi @nazarul, tapi urung karena saya harus buru-buru menuju Rumah Sakit Citra Husada Sigli, tempat di mana Mak Cek Lan saya dirawat. Usai membeli nasi briyani, saya kembali melanjutkan perjalanan mengambil rute alternatif yang menghubungkan Keude Meureude dengan Keude Trienggadeng.
Saya tiba di Keude Lueng Putu, tepat ketika raungan bunyi sirene memecah kesunyian senja yang menandakan waktu berbuka puasa telah tiba. Nasi briyani kari kambing plus teh manis jadi menu buka puasa saya hari ini di sebuah warkop di Keude Lueng Putu. Siap menumpas habis nasi briyani, kecuali tulang-belulang kambing, saya menunaikan salat magrib di lantai dua warkop, dan kembali melanjutkan perjalanan menuju Kota Sigli sesudahnya.
Beberapa saat sebelum azan Isya, saya tiba di Rumah Sakit Citra Husada, dan langsung menemui Mak Cek Lan saya yang tengah dirawat di ruang isolasi. Mak Cek Lan, adalah ibu kedua bagi saya. Sedari kecil, saya sudah tinggal bersamanya. Dia juga yang pertama kali mengajari saya membaca A-Ba-Ta-Tsa. Saya hanya berharap Tuhan dengan segala kemurahan dan kasih sayangNya, masih memberi kesehatan dan umur panjang untuk Mak Cek Lan saya.[]
Sigli , 23 April 2021.
@akukamaruzzaman
Camera | Xiaomi Poco X3 NFC |
---|---|
Location | Pidie Jaya - Pidie, Aceh, Indonesia |
- | - |
Jam berapa nyampe kampung bang?? Kok gak siinggah? Tadi aku di pasar Meureudu juga bang jam segitu.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Tiba di Meureudu udah jam 6 sore. Rencana mau singgah, tapi tanggung kalau cuma sebentar. Besok lah kita jumpa ya :D
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Ok siap bang, .. doa cepat sembuh nenek bang
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Amin 🙏
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Shared on Twitter
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Semoga cepat sembuh nya nenek bang, Aamiin ya rabbal'alamiin.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Postingan ini telah dihargai oleh akun kurasi @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.
Selalu ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info terbaru.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit