The Diary Game : SATURDAY, FEB 5th 2022
The Diary Game : SATURDAY, FEB 5th 2022
Selamat berjumpa kembali sobat di hari Sabtu akhir pekan, ikuti protokol Kesehatan, tetap santuy dan jangan lupa sedekah.....!!!
Sobat steemians dimana saja anda berada, semoga hari ini kita semua dalam keadaan sehat walafiat dan bisa beraktivitas seperti biasa. Aku mengawali pagiku hari ini dengan bangun pagi jam 05.00 wib untuk sholat subuh seperti biasa. Usai sholat dan wirid sebentar, aku membuka laptop dan mendengarkan video-video di youtube. Selain menonton info-info terkini, aku juga mendengarkan lagu-lagu di pagi ini.
Aku berada di depan laptop sampai dengan jam 07 pagi saat matahari sudah mulai muncul diufuk timur. Aku membuka pintu rumahku dan menuju kolam ikan di teras depan. Kuambilkan kotak pellet ikan dan menaburkannya ke kolam. Ikan-ikan yang ada di kolam berlomba-lomba memakan pellet yang ku lemparkan tadi. Itu lah sebuah pemandangan yang paling ku suka saat memberi makan ikan-ikan di kolamku. Aku menikmati pemandangan ikan-ikan yang berenang kesana kemari sambil sesekali memangsa pellet yang ku lemparkan. Oya gaes…di kolamku, aku juga membuat waterfall sederhana yang ku buat dari bahan sederhana yaitu kain handuk bekas yang ku baluri dengan air semen beberapa kali dan ku bentuk sedemikian rupa agar bisa mengalirkan dan memunculkan air terjun ke kolam. Setidaknya ada dua tujuan aku membuat waterfall ini, yang pertama tentu sebagai bagian dari system filtrasi air kolam, dimana air dari kolam akan tersedot ke chamber yang berisi material filter melalui bottom drain dan skimmer. Lalu setelah melalui filtrasi di 3 buah chamber, maka air yang sudah bersih akan kembali di alirkan ke kolam melalui waterfall tadi. Sedangkan tujuan yang kedua adalah untuk memperindah kolam, dimana dengan adanya waterfall di kolam maka akan terlihat cantik dan bernuansa alami. Secara psikologis nuansa alami ini sangat bermanfaat, minimal itulah yang ku rasakan. Suara gemercik air yang jatuh ke dalam kolam memberikan sebuah suasana yang “menenangkan” yang membuat saraf-saraf kita jadi rileks. Apalagi di malam hari saat suasana mulai agak sunyi. Kolam ikan yang berada tepat di dekat kamar tidurku ku gunakan sebagai media meditasi yang membuatku nyaman dengan suara airnya. Dulunya aku sering berimajinasi seolah-olah sedang mendengarkan suara air yang mengalir di parit-parit sawah ketika aku melakukan semacam meditasi dan itu sangat menyenangkan bagiku, sehingga saat mendesain dan membuat kolam ikan, aku juga melengkapinya dengan waterfall.
Waterfall kolam ikan yang memberikan ketenangan |
---|
Setelah berada di kolam ikan sebentar, aku memindahkan anak ayam yang ada di kandang ke pojok halaman rumahku di bawah pohon bamboo agar mereka mendapatkan udara segar dan teduh. Aku juga menyiram bunga-bunga dan tanaman yang ada di depan rumahku termasuk tanaman yang ada di pinggir kolam ikan.
Selanjutnya aku kembali masuk ke rumah dan sarapan pagi lalu bersiap-siap mengantar anakku Alvira ke sekolah. Setelah membelikan jajan dan mengantar Alvira ke depan gerbang sekolah, aku kembali ke rumah dan membuka laptop untuk membuat draft postingan di akhir pekan ini.
Jam 10 siang aku mengajak istriku menjemput si gemoy Alvira di sekolah sekalian pergi ke Lhoksukon untuk membeli pakan untuk kucingku Muezza. Setelah menjemut Alvira di sekolah, kami menuju Kota Lhoksukon untuk membeli pakan untuk Muezza di tempat langganan di lorong I, lalu bergerak ke pajak sayur untuk berbelanja. Setelah berbelanja kami pun kembali ke rumah di Matangkuli. Kami tidak lupa membeli KUE PANCONG di pasar Lhoksukon sebelum pulang. Lha..koq Kue Pancong Mas ? Yo wis, sakwise aku dadi wong deso...qi..qi….
Kue pancong sangatlah terkenal dan terkenang bagiku karena kebetulan salah seorang Mak cik ku adalah penjual kue pancong di Pasar Matangkuli sejak tahun 80-an sampai sekarang. Sampai-sampai anakku Alvira memanggilnya dengan pangilan NEK PANCONG. Walaupun hanya bekerja sebagai penjual kue pancong, mereka sudah pernah berangkat haji sekali dan saat ini tinggal menunggu antrian untuk berangkat kedua kalinya. Kue sederhana berbahan tepung, gula dan kelapa ini sangat di sukai banyak orang dan telah membumi sejak lama terutama Wong Deso ini…xi..xi…
Seperti biasa tempat wong deso ini menikmati kue pancong atau cemilan lainnya adalah di depan kolam ikan sambil melihat ikan-ikan yang berenang di kolam. Aku teringat pesan Mbah Nun bahwa Enak atau tidak, benar atau salah, sengsara atau tidak hidup anda tidak tergantung di mana anda hidup, tapi bagaimana Anda memperlakukan keadaan anda. So nikmatilah hidup anda dengan lapang dada apapun keadaannya dan terkadang kita harus menyendiri untuk menetralkan perspektif kita terhadap hidup ini. “Kasepen iku penting, supaya sampeyan bisa krungu apa sing kedadeyan ing wong akeh.
Menikmati Kue Pancong yang legendaris di depan kolam |
---|
Aku berada di depan kolam sampai siang hari, lalu aku masuk ke dalam rumah dan sholat zuhur. Dan setelahnya aku makan siang bersama istri yang belum juga fit. Usai makan siang, aku melanjutkan membuat postingan sampai jam 04 sore.
Usai sholat ashar aku tidak kemana-mana karena istri juga sedang kurang sehat. Aku hanya duduk-duduk di depan kolam sambil melihat ikan-ikan dikolam dan membuka steemit untuk membaca postingan kawan-kawan sampai menjelang maghrib.
Di depan kolam di sore hari |
---|
Usai sholat magrib dan makan malam aku hanya istirahat saja di rumah sambil menonton film THE AMAZING SPIDER-MAN 2 di AXN Channel. Aku menontonnya sampai habis lalu aku masuk kamar untuk sholat isya dan tidur.
Demikian ceritaku hari ini, Semoga anda menyukainya dan terima kasih sudah mampir di postinganku.
Postingan ini telah dihargai oleh @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.
Ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info tentang Steemit dan kontes.
Anroja
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit